Pagi ini terasa lembab, hujan yang turun tadi malam membuat dedaunan dan ranting basah kuyup ,udara pun terasa segar untuk dihirup
"Rama bangun udah pagi ini, Rama?"
"iya bu , Rama lagi beresin tempat tidur ini" jawab ramadhan sambil memberesin tempat tidurnya
"langsung mandi , siap itu sarapan , ini hari pertamu masuk kuliah , ibu gak mau kamu telat" pintu ibu nya seraya meninggalkan kamar ramadhan
"iya bu" jawab ramahdan
" hari ini kakak masuk kuliah kan , semangat ya" anisa memberi semangat kepada kakak nya akan masuk kuliah pertama nya
"iya nisa kecilku" jawab ramadhan
mereka pun kumpul di ruang makan bersama , ruangmakan yang hanya terisi dari 4 orang tersebut terasa hangat, semua keluarga memberi semangat sekaligus saling bercanda satu sama lain
"gimana rama udah siap untuk kuliah pertamanya" tanya ayah
"insyaallah siap yah" jawab ramahdan
"rama berangkat dulu ya " sambil mencium tangan ayah dan ibu nya
di keluarga ramahdan di ajarkan untuk mencium tangan sebelum kesekolah sebagai tanda orang tua memberi restu dan doa kepada anak" nya
"ayok nisa, kakak antar kesekolah , sekalian kakak berangkat kuliah" ajak ramadhan
"iya kak"
setelah mengantar nisa kesekolah SMA nya, dijalan ramadhan diguyur hujan , baju putih yang dia pakai pun basah , dan bingung mau mencari tempat berhenti , lewat sebuah mobil sedan berwarna merah melaju dari arah belakang sepeda motor nya dengan kencang , dan ramadhan kecipratan air dari jalan yang di hantam mobil nya
basah campur lumpur baju ramadhan
"gimana mau kuliah gini kalau baju basah dan kotor semua"
mobil sedan merah tersebut berhenti dan menghampiri ramadhan
"maaf tadi tidak sengaja, kamu ennggakpapa" tanya risa
"enggakpapa kok " jawab ramadhan
"tapi bajumu kotor gitu , apa yakin gakpap" tanya risa sekali lagi
"iya enggakpapa" jawab ramadhan
risa pun pergi , sambil meminta maaf sekali lagi kepada ramadhan, risa adalah seniornya di kampus , wajah cntik dan kulit kuninglangsat tersebut merupakan incaran di kampus tersebut
"
YOU ARE READING
mengejar senja ramadhan
Romanceramadhan " aku mencintaimu dengan sederhana tanpa harus memaksakan rasa di dada