Irene bangun dari tidurnya. Ia berjalan mendekati jendela kamarnya sambil merenggangkan kedua tangannya ke atas.
Pandangan Irene melihat Wendy yang berdiri di depan seorang penjaga kemudian ia berjalan menelusuri jalan aspal kerajaan menuju gerbang depan.
Irene melirik Wendy yang sudah terlalu jauh dari pandangan mata. Ia menekuk sedikit dahinya saat melihat pria itu pergi ntah kemana.
Tapi sekarang, memang dia tidak ada tugas di kerajaan. Karena hari ini hari libur untuknya.
" Eodi?" Gumam Irene.
***
" Oppa! Khamsahamnida!!!" Ucap semua anak SMA yang berdiri di luar bus melihat Wendy dengan senyuman lebarnya.
" Nee..." Jawabnya sambil melihat tawa lambaian tangan mereka dengan kaki yang menginjak pedal gas.
Sampailah Wendy di halte bis selanjutnya. Ia membuka pintu yang langsung di masuki banyak orang perkantoran.
" Oh!? Seungwan!" Wendy mendongak ke samping. Ia melebarkan matanya saat melihat Seolhyun yang tersenyum lebar menatapnya kemudian melompat memeluknya.
" Seungwan Oppa!!!" Seru Seolhyun tanpa peduli tempat umum.
" Ahahaha...ya~~~seolhyun...ki-kita jadi tontonan." Ucap canggung Wendy membuat Seolhyun melepas pelukannya kemudian melirik kaku ke kursi sekitar bus yang di bawa Wendy.
Seolhyun tertawa canggung. Wendy tersenyum lebar melihat tingkah Seolhyun yang sama sekali tidak berubah.
" Kapan kamu sampai?" Tanya Wendy.
" Kemarin." Jawab Seolhyun menatap Wendy tanpa letih.
" Hajima~~haha...." Wendy membuat kepala Seolhyun berputar ke depan dengan tawa dirinya melihat sahabatnya ini cemberut kesal.
" Oppa, apa sekarang jadi supir bus?" Tanya Seolhyun.
" Aku supir bus dan juga supir pribadi putri di kerajaan." Jawab Wendy membuat Seolhyun melebarkan matanya dan mulut yang membuka nganga karena kagum.
" Woaahhh daebak!" Ucap Seolhyun. Wendy hanya tertawa saja sambil memutar gelas minum nya.
" Oppa sang keren sekarang."
" Apa yang keren dariku? Aku bukan pria kaya yang membawa mobil Lamborghini." Kata Wendy dan Seolhyun memberikan gelengan nya.
" Keren tidak di dapat karena dia kaya atau apapun itu. Keren bagiku di dapat karena kegigihan bekerja keras mencari nafkah. Aku menyukai pria yang keren hatinya." Jelas Seolhyun dan Wendy menatap hangat dirinya.
" Gomawoyo Oppa. Sudah mau memberikanku pesan setiap hari ulang tahunku." Ucap Seolhyun dan Wendy menatap kejut dirinya melihat sahabatnya ini menyodorkan semua pesan Wendy yang masuk di hpnya.
Seolhyun menyimpan semua pesan Wendy setiap pria itu memberikan ucapan selamat ulang tahun padanya.
" Gomawo." Kata Seolhyun memeluk Wendy sambil tersenyum sangat lebar penuh dengan kebahagiaan karena dia bisa bertemu pria itu lagi setelah sekian lamanya.
" Mhh." Dehem Wendy mengangkat tangan kanannya dan ia peluk rangkul Seolhyun di sampingnya.
***
" Wendy pergi untuk bekerja putri." Jawab seorang penjaga pada Irene yang bertanya dimana Wendy sekarang.
" Bekerja?" Kerut bingung Irene.
" Bekerja apa?"
" Kalau itu saya kurang tau Putri." Jawab penjaga itu seraya dengan Irene yang menekuk dalam dahinya sambil berfikir dimana Wendy sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love in Silence ✓ [C]
FanfictionKarena silsilah kerajaan masih berlaku, ia tidak bisa berbuat apa-apa kecuali jika dia mau melanggar nya