💐💐💐
Gue sampai di kampus pukul enam sore. Dua tiket akhirnya gue dapatkan setelah berhasil melego jam tangan kepada seorang calo. Jam tangan hadiah ulang tahun dari Nyokap dibarter dengan dua tiket SuJu kelas festival.
Gue juga kehilangan dompet, yang dengan bangganya gue beli dengan tabungan sendiri. Belum lagi luka lebam kareba terinjak dan terdesak selama mengantre. Semua gue lakuin demi bisa nonton berduaan dengan Gina.
Aha! Itu dia si Bonamana!
"Hai, Gin," sapa gue. Gina agak kaget. Dia pasti nggak nyangka gue akan muncul di hadapannya dengan nafas tersengal. Kemudian gue melambai-lambaikan dua tiket nonton konser SuJu.
"Ini aku beliin tiket nonton SuJu lho. Kamu mau kan, nonton sama aku? Kamu suka SuJu, kan?" Gue tersenyum genit, sambil sesekali sisiran.
"Ah... nggak, nggak kok. Aku... aku... nggak suka SuJu," kata Gina yang dengan tidak konsistennya memakai tas bergambar SuJu.
Air muka gue berubah. What the...
"Tapi, tapi...," gue terbata, "sa... satu kampus juga tahu deh, kamu suka SuJu. Ya, kan?"
"Nggak... nggak kok," Gina gugup. "Aku nggak suka SuJu. Apa itu SuJu?"
"Terus kamu sukanya apa?"
"Sule."
"Ah, masa sih?" Gue garuk-garuk, setengah nggak percaya. Gina yang gugup berkeringat, mengeluarkan saputangan... yang juga mergambar SuJu. Nggak lama kemudian, ponsel Gina berbunyi, dengan ringtone Bonamana. Ditambah fakta bahwa sepatu, sampai buku dan jam tangan Gina bermotif SuJu.
"Kamu bener nggak suka SuJu?" Tanya gue sekali lagi, mengonfirmasi jawabannya.
"Iya, bener kok!" Tiba-tiba gue teringat tentang kejadian ketika kaki gue terinjak sepatu boots waktu mengantre.
"Nggak suka boyband korea?"
"Iya, nggak suka kok!" Adegan ketika gue tersalip dua puluh orang dan pala gue kesenggol mbak-mbak mengudara di kepala.
"Bener?"
"Beneran deh. Suer!" Tamparan sendal jepit, dompet yang hilang, jam tangan yang terjual, perjuangan yang terlupakan.
"Gin... kamu..."
"Aku nggak suka SuJu! Titik! Sudah ya, aku ada kelas," jawab Gina sambil melangkah, menjauh. Di bagian belakang kaus Gina, gue menemukan tulisan: SuJu #1 Fans!
Ouch.
...
From Digital Love : from cheat to chat
KAMU SEDANG MEMBACA
Weird Destiny : Random Story
NouvellesYa, Takdir memang sedikit lucu atau bahkan aneh, karena kenyataannya membuat lidahku kaku dan tenggorokanku tiba-tiba mengering, sehingga yang ku perbuat hanya memainkan jari-jari lentikku diatas papan qwerty dengan bahasa yang agak rancu. namun ter...