4 Months After The Last Chapter......
"Huweeeeekkkk" Erlyn memuntahkan semua makanannya ke kloset.
"Lyn, lu ga apa-apa kan?" tanya Kara yang menunggunya di luar toilet.
Suara flush air terdengar. Kemudian Erlyn keluar dari toilet dengan muka lemas .
"Masuk angin kayaknya gue" keluh Erlyn sambil mengelus perutnya.
"Gue yang hamil malah lu yang muntah, Lyn" gumam Kara yang sudah menikah dengan Bobby 3 bulan yang lalu dan sekarang sedang hamil muda.
Mendengar ucapan Kara, muka Erlyn berubah pucat.
Mungkinkah?
"Lyn, pucet banget lu. Yakin ga mau ke dokter?" tanya Kara.
"Hmmmm, kayaknya gue mau izin pulang cepet ke Pak Dony. Mau ke dokter" ucap Erlyn.
"Yaudah gue anter" ujar Kara.
"Ga usah Kar. Ntar lu kecapean. Kasian Little Itul" tolak Erlyn.
"Yaudah, kalau gitu lu hati-hati ya. Kabarin gue kenapa-kenapanya" ucap Kara.
Erlyn mengangguk.
*************
"Kapan terakhir kali Ibu datang bulan?" tanya dokter wanita berparas ramah pada Erlyn.
"Februari, Dok. Tapi siklus saya memang tidak teratur" jawab Erlyn.
Dokter itu tersenyum.
"Yang ini beda, Bu. Selamat ya, bentar lagi Ibu jadi Mama. Perkiraan kehamilan 4 bulan. Nanti saya rujuk ke spesialis Obgyn terbaik"
Ucapan Dokter bagaikan petir yang menyambar telinga Erlyn.
Yang benar saja. Hamil?
Ia dan Ezra hanya melakukan itu beberapa kali, dan sekarang ia langsung hamil.
Sedangkan Hanny dan Boss Jevon, atau Melanie dan Yoyo, yang jelas-jelas sering berbuat seperti yang ia lakukan dengan Ezra, tidak mengalami apapun.
"Bu, jangan banyak pikiran ya. Harus makan makanan bergizi agar baby-nya sehat dan berkembang normal" ucap Dokter.
Erlyn masih membeku di tempat.
**********
Erlyn tidak banyak bicara saat Ezra menelponnya di malam hari.
Ia ragu apakah perlu memberi tahu kekasihnya yang saat ini sedang training di Perancis itu.
Bagaimana kalau Ezra marah? Bagaimana kalau Ezra tidak senang ia mengandung darah dagingnya? Bagaimana jika Ezra meninggalkan ia dan bayinya?
Berbagai ketakutan menyelimuti Erlyn. Bahkan hingga keesokan harinya, sepanjang perjalanan menuju kantor, pikiran Erlyn diselimuti oleh ketakutan bahwa Ezra tidak mau mengakui bayi mereka.
Tiba di kantor, suasana terasa berbeda bagi Erlyn. Beberapa rekan kerjanya terlihat berbisik-bisik sambil menatapnya dengan tatapan yang tidak ramah.
Erlyn berusaha mengacuhkan tatapan mereka. Ia melangkah menuju kantornya di departemen Engineering. Namun, sebelum ia sampai, sebuah suara memanggilnya.
"Lyn!" suara Hanny.
"Ikut kita sebentar" ajak Melanie.
Hanny, Melanie, Kara dan Arumi membawanya ke ruang meeting departemen R & D.
"Lyn, beneran lu hamil?" tanya Hanny to the point.
Erlyn membelalakan matanya. Darimana mereka tahu?
KAMU SEDANG MEMBACA
Play and Repeat
RomanceApakah benar kata orang, jatuh cinta pada mantan kekasih itu ibarat membaca novel yang sama untuk kedua kalinya, endingnya sudah kita ketahui?