"Jennie... Tolong papa yah? Yah?" papa Jennie terlihat memohon sambil mengerjapkan kedua matanya imut.
"Ih papa! Ingat umur! Tidak mau" tukas Jennie dan itu membuat Jongwoon cemberut imut.
"Pokoknya gak mau!"
"Papa traktir Gucci or Channel nih?" goda Jongwoon pada Jennie yg membuat Jennie mau tak mau luluh.
"Oke! Apa?"
"Jahitin celana papa yg bolong dong" nah...
"Gak guna!!"
---
"Jadi... Gitu Jin, maaf ya gue telat" Jennie meminta maaf pada Jinyoung yg kini sedang duduk tampan di hadapannya.
"Hash, konyol sekali" gumam Jinyoung.
"Ah, apa?" tanya Jennie yg mendengar gumaman Jinyoung.
"Nggak. Gak apa-apa" elak Jinyoung dan kini ia beralih untuk menyeruput segelas latte frappuccino miliknya.
"Hmm" Jennie mengangguk-anggukkan kepalanya sambil merengut.
"Kenapa? Kok cemberut?" tanya Jinyoung sambil tersenyum tipis.
"Gak apa-apa" Jennie menggeleng dengan tampang polosnya dan itu terlihat sangat lucu dimata seorang Bae Jinyoung.
"Haha, cute~" Jinyoung mencubit pipi tembam Jennie karena gemas dan tidak sabar untuk segera memiliki Jennie seutuhnya.
"Ih! Minggir tangan lo bau!" hilang sudah jiwa yg tadinya ingin memiliki Jennie sebagai kekasihnya.
"Ya b aja kalik!" ketus Jinyoung.
Mereka terdiam, mereka sibuk menikmati hidangan di depan mereka. Dessert kecil tapi harganya yg mahal itu hanya mereka lihat tanpa di sentuh sama sekali. Mereka hanya menikmati minuman mahal mereka itu.
"Ahh, dah lama gue gak kesini" ucap Jinyoung sambil melihat-lihat sekitar.
"Gue kesini cuman pas bareng temen doang. Kalo sendiri gak enak, tapi kalo makan gue lebih suka sendiri siih" ujar Jennie dan Jinyoung menoleh padanya.
"Temen lo siapaan aja sih? Gue liat-liat banyak banget temen lo" tanya Jinyoung, Jennie mulai berfikir.
1...2...3...4...atau 9?
Mungkin lebih dari itu.
"Banyak emang, yg paling deket itu cuman Jisoo ma Woojin aja siih. Sekarang lo juga yg paling deket" Jinyoung menegakkan tubuhnya.
"A-apa? Maksudnya? Gue?"
"Iya, kita kan deket. Sahabat" ujar Jennie sembari menunjukkan gummy smile miliknya.
Jinyoung... Agak kecewa, Sahabat? Hanya sahabat ya? Tidak lebih? Hah! Malah jika seperti itu Jinyoung akan terlihat seolah terlalu banyak berharap pada gadis cantik didepannya ini.
"Hm. Langitnya bagus ya?" Jinyoung mengalihkan pandangannya ke luar jendela.
Langitnya sangat bersih, Bintang bertaburan dengan Indah dan membentuk rasi Bintang tertentu. Bulan sabit juga terlihat bersinar dengan eloknya, sungguh malam yg romantic.
"Eh! Apaan itu, eeeh... Ituu bapak itu gerobaknya mau nyosrok, Jin Jin liat deh yg di sono!!" hmm, memang. Jennie ini perusak suasana romantic dan emang tidak bisa diajak romantic.
"Apaan sih! Yg kayak begituan aja lo liatin. Kapan lo mau liat gue dengan bener sih!" Jinyoung mendengus sebal dan dia kelepasan.
"Ha?" Jennie yg tadinya heboh karena gerobak bapak tua yg hampir... Nyosrok itu terdiam dan... Dia terlihat blank.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold And Attentive Junior [Bae Jinyoung×Jennie Kim]
FanfictionGak sengaja ketemu saat lari² di koridor kampus karena kesiangan, alhasil jadi deket. Tapi orangnya nyebelin, karena apa? Karena cuek 😒. •Bahasa non baku •typo bertebaran, maka monmaap