"PROLOG"

3 1 2
                                    

"Apa yang kau inginkan?"tanya seorang pemuda,kepada gadis yang duduk didepan nya.

"Tidak ada"jawab nya dengan menggelengkan kepala.
Gadis itu menghela napas,dan menatap lelaki yang ada didepan nya dengan menopang dagu pada kedua tangan.
"Bagimana dengan dia?"

Pemuda itu menatap manik gadis yang ada dihadapannya,pemuda itu menghembuskan nafasnya dengan kasar."Dia baik-baik saja"

"Apakah dia bahagia?"tanya nya dengan masih menatap manik pemuda itu.

"Ya,dia sangat bahagia"jawab pemuda itu sebelum kesunyian melanda mereka saat ini yang dilakukan oleh mereka berdua hanya saling menatap mata masing-masing,larut dalam pikirin mereka sendiri.Sekian lama mereka membisu akhirnya gadis itu membuka suara nya.

Gadis itu menghembuskan nafasnya secara perlahan,dia menutup matanya dan menatap kembali mata pemuda yang masih setia menatap nya
"Syukurlah,aku senang mendengarnya."jawab nya dengan sebuah seyuman.

"Aku senang melihat kalian bersama"ucap gadis itu kembali dengan sebuah seyuman yang terasa menyakitkan.

"Apa kau tidak marah?Tanya pemuda itu lalu menundukkan kepalanya."Maffkan aku"ucap pemuda itu lalu menatap gadis yang ada di depan nya.

"Hahahaha untuk apa aku marah"jawab gadis itu dengan tawa seperti mencemoh dirinya sendiri.
"Untuk,apa meminta maff saat kau sendiri tidak melakukan kesalahan?"jawab gadis itu sambil memainkan sedotan yang ada di dalam gelas minuman nya.

"Mengapa kau lakukan ini?"

"Aku tidak melakukan apa-apa,aku hanya melalukan apa yang menurut ku baik"

"Apa kau membenciku"

"Mana mungkin sesorang dapat membenci orang yang dia cintai"

"Apa yang harus kulakukan sekarang?"tanya pemuda itu mulai terlihat frustasi.

"Kau hanya perlu mendampingi orang kau cintai,percayalah dia mencintaimu.Kalian akan bahagia bila bersama"jawab gadis itu dengan tenang

"Mengapa kau terlihat begitu tenang?
Mengapa kau tidak menamparku?
Mengapa kau lakukan ini padaku?
Apa yang sedang kau pikirkan?"Tanya pemuda itu dengan bertubi tubi,lelaki itu terlihat sudah emosi.

"Mengapa kau memberikan pertanyaan yang begitu banyak?"jawab gadis itu dengan kesal.

"Kau hanya perlu menjawab nya,mengapa kau lakukan ini?"

Gadis itu menghembuskan nafasnya secara kasar dan mentap lekat manik pemuda yang ada dihadapan nya.

"Tidak ada yang perlu kujelaskan.Aku pergi"kemudian gadis itu bangkit dari duduk nya dan pergi meninggalkan pemuda itu.Gadis itu berlari menjauh dari pemuda yang begitu dia cintai,air mata nya perlahan mulai membasahi pipinya yang mulus.

Mengapa kau lakukan itu bodohhh???
Haruskah aku melepaskan cinta ku.Haruskah ku berikan kehidupan ku kepada gadis itu,mengapa rasanya seperti ini
Arghhhhh....
Kau tahu aku sangat mencintaimu..
Mengapa kau malah bertanya seperti itu..Kenpahh?? Ucap gadis itu di dalam hatinya.Dia berjalan diatas bibir pantai,air matanya masih setia untuk menetes.

"Arghhhh.... Hiks,hiks,Ahhh... "Gadis itu menjerit di pinggir pantai,hati nya begitu sakit melihat ini semua.Hancur sudah semua yang sudah ia rencanakan,gadis itu duduk di pinggir pantai sambil  memeluk kaki nya.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Pemuda itu bangkit dari duduk nya dan berlari terus, berusaha menemukan gadis yang dia cari,pemuda itu berhenti saat maniknya menangkap sosok yang dia cari.Gadis itu terlihat begitu lemah,bahkan sangat menyedihkan perlahan pemuda itu menghampiri gadis itu,dia duduk disebelah gadis itu dan memeluk nya dari samping.

"Maffkan aku,aku tahu ini begitu menyakitkan"ucap pemuda itu sambil memeluknya.Perlahan air mata pemuda itu pun membasahi pelupuk matanya,dia juga dapat merasakan apa yang dirasakn oleh gadis ini.

Tak ada jawaban dari gadis itu yang terdengar hanya suara tangis yang sangat pilu."Maffkan aku yang sudah menyakitimu"ucap pemuda itu dan mencium pucuk kepala gadis yang berada dalam pelukannya.

"Kenpah kau mengejarku,bodoh kau sungguh bodoh"gadis itu  melepaskan dirinya dari pelukan pemuda itu.

"Aku khawatir terhadapmu"ucap pemuda itu menatap kearah gadis yang berda disampingnya.

"Pergilah,aku melepasmu sekarang"ucap gadis itu berusaha agar tenang.

"Kau menyakiti dirimu sendiri"

"Tak apa,aku sudah terbiasa merasakan sakit"

"Apa kau tak mencintai ku?"tanya pemuda itu menatap ke arah langit yang sekarang sudah berwarna orange kemerahan.

1 detik...

2 detik...

3 detik...

Gadis itu masih tidak menjawab.Dia menghembuskan nafasnya secara perlahan,dan berkata.

"Sungguh aku sangat mencintai mu"Ucap gadis itu air mata nya perlahan memebasahi kembali pipinya yang mulus.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 03, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PergilahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang