rasa kita salah

1 1 0
                                    

setelah rakaat keempat selesai
ketika salam adalah tanda berakhir pemujaan
ada sajadah lapuk yang menarik mata
warna merahnya pudar
berganti bekas telapak dan lutut
untaian do'a perlahan diutarakan dengan - Nya
Dia, si pendengar baik
hanya saja, hamba - Nya ini tak tahu diri
jika melihat
mungkin Dia membelai rambutku
melihat, aku (ummat - Nya)
yang mudah lalai, dengan segudang harapan
malu, sekedar menadahkan tangan pun malu
terasa sesak di dada
sakit teramat, menusuk ulu hati
bahkan mata tak kuat menahannya
bu, aku malu pada - Nya
lalai ku lebih sering daripada ingat ku
bu, aku menangis di hadapan - Nya
serasa hina, mendekat saat ku butuh Dia
meminta cinta yang ku pikir segalanya
bu, anak mu ini
melupakan cinta mu dan bapaknya
bu, tadi aku berseru pada - Nya
permintaan rahasia, sederhana
kau tak perlu tau
bu, jangan ingatkan mereka padaku
rasa yang kejam di hari lampau
menusuk, membunuh, dan membatukan ku
biarkan waktu bekerja semestinya
Dia yang menguatkanku
dan mereka yang melewatiku
kita menua bersama

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 03, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

kosongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang