The Stupid Genk!! [✓]

Prt.11

Happy reading readers yang Bin sayangi^^

Keesokan harinya, terlihat seluruh siswa tengah berbaris rapi di sebuah lapangan, sepertinya akan ada sedikit pengumuman.

Kepala sekolah pun datang dan langsung menuju ke podium yang berada disana, "Jadi, sekolah kita terpilih untuk mengadakan camping selama 1 minggu ke depan."

Ramai sorak sorai dari siswa atau siswi yang berada disana, "Kit--" Omongan kepala sekolah ini terhenti ketika melihat satpam menghampiri nya, lalu membisikkannya sesuatu.

Beberapa detik kemudian, satpam itu pun pergi dan kepala sekolah mengalihkan perhatiannya ke arah gerbang, yang otomatis membuat siswa yang ingin tahu, menoleh. Ikut melihat.

Ternyata, keempat yeoja sedang berjalan sambil menuduk, ahhh itu keempat yeoja itu btw.

Mereka dibawa ke tengah lapangan, untuk dijadikan bahan ejekkan. Secara tidak sengaja.

"Kalian telat? Mengapa?" Tanya kepala sekolah itu, Lisa pun mengangkat kepalanya spontan, "Kami habis keluar dari rumah sakit, ssaem, jad--" Omongan Lisa diputus.

"Tak peduli apa alasannya, yang penting kalian telat! Sudah siap menerima hukuman dari saya?" Aing kalau jadi mbak Lisa ye, udah aing lempar tuh kepsek ke pluto, biar tenang idupnya ,-.

"Eoh, dangyeonnaji." Lisa menjawab dengan nada santai bercampur aduk malas.

"Saya ingin kalian melepas sepatu dan kaos kaki kalian, lalu taruh dikepala kalian dan berjalan jongkok mengelilingi lapangan ini selama 10 putaran." Mereka berempat pun secara serempak menengok, sedangkan siswa lain asik menertawakan mereka.

"Ssaem? Neo jinjja? 10 putaran?" Kepala sekolah mengangguk enteng, "Ssaem, kami bisa saja mengelilingi lapangan ini, tapi, kami tak mau jika menaruh sepatu di atas kepala kami." Kepala sekolah hanya tertawa jengkel mendengar ucapan Rosé.

"Kalian sungguh tak tau malu, sudah terlambat menawar hukuman pula. Hey, derajat kalian disini hanya sebagai siswa, jadi? Bisa tolong menuruti permintaan saya?" Keempat yeoja itu menahan geram kepada kepala sekolah ini.

"Ohh? Atau saya ganti? Ingin dilempari telur oleh teman teman kamu?" Jisoo saat ini mengepalkan tangannya begitu keras, sambil berguman tidak jelas.

"Hahahaha, lemparin telur aja, ssaem. Manusia kayak mereka kan sederajat sama sampah." Celutuk siswa 1.

"Udah, ssaem, gak sekalian suruh buka semua bajunnya, lalu suruh joget di depan." Siswa 2.

"Jangan, bagusan mereka ena ena di depan kita, terus kita video, kan kane tuh jadi viral. Mereka bisa dikenal sebagai pelacur murahan." Siswa 3.

"Terima kasih untuk saran kalian, saya lebih suka ketika mereka melakukan jogetan dada di depan." Ucapan kepala sekolah mendapat sorakkan semangat dari siswa siswi.