Aku dibangunkan oleh suara gaduh.Terdengar seperti pembicaraan antara dua orang.Yang satu aku sangat menegnalinya,siapa lagi kalau bukan Bang Satrya,...yang satunya lagi aku nggak asing,tapi...siapaL.Sungguh,dua monster yang mengganggu ritual tidurku yang bernilai berlian.Aku turun dari ranjang,dan mengikuti sumber suara itu.
Aku mendapati pemuda berhoodie tengah berbincang santai dengan Bang Satrya.Tunggu,apa mereka udah kenal sebelumnya?.
"Eh La,udah bangun lu?,"
"Kalian udah pada kenal?,"tanyaku dengan menggaruk kepala yang tak gatal.
"Bang Satrya kerja di perusahaan Papanya Luvy,masa iya ngga kenal sama anaknya CEO,"mataku terbelalak.Tak percaya dengan perkataan bang Satrya.Dari selera fashion-nya,dia kaya bukan anak hokay.Dia aja ke sini pakai sendal jepit.Ya...walaupun,aku tidak suka mengatakannya,kalau dia~tampan.Tapi Kim Taehyung lebih tamvaaan.
"Jadi berhubung Bang Satrya besok ada kerjaan ke Malang selama seminggu,dan Luvy membutuhkan bantuanmu karena Bi Mumun pulkam...jadi lu,gue ijinin tinggal di rumahnya Luvy selama seminggu,"kini perkataan itu berhasil membuatku terkuaget-kuaget.
~♡~
"Napa lu,dari tadi senyum-senyum sendiri?,"tanya seseorang di sampingku.
"Rumah lu bagus,kalau opa sama oma masih hidup,mereka juga akan mengatakan hal yang sama,"sekali lagi aku mengedarkan pandangan pada sekumpulan piring antik dan beberapa guci.Atmosfir di rumah pemuda berhoodie ini sangat aku sukai.Eh...jangan sampe lu betah di sini La."Papa emang suka sama barang antik,mau aku tunjukin sesuatu yang lebih menarik?,"ajaknya
Dia menuntunku pada sebuah pintu ruangan yang tinggi dan besar.Rumah ini memang mengesankan.Siapapun yang berkunjung ke sini akan menilainya seperti itu.Pemuda itu kemudian membuka pintu besar itu.Setelah pi u besra itu terbuka,aku ternganga melihat isi dari ruangan besar ini.
Sekali lagi aku mengedarkan pandangan di ruangan besar ini.Terharu melihatnya.Dari mulai piano,biola,sampe gitar listrik ada di sini.Oh oh,ada juga beberapa sepatu yang bisa dilihat dari labelnya hanya bisa dibeli hokay,ada juga...sekumpulan piring antik...dan bonsai yang disukai mendiang opa.Di pojok ruangan ada sebuah rak buku yang besar dan menjulang tinggi sampai bisa menyentuh langit-langit.
"Maaf ya agak berdebu,emang di sini ngga banyak didatangi tamu,kebanyakan Papa sama Mama lebih suka ngajak klien-nya meeting di resto atau kantor.Bi Mumun sih bersih-bersih,tapi dengan ruangan segede ini,dia ngga kuat.Dan satu lagi,gue ngga bisa masak,"ocehnya yang tak aku gubris.
"Woy!,"mataku langsung terbelalak
"Sorry,ruangan ini terlalu mengagumkan utuk diungkapkan,jadi...maaf kalau ngga konek,"jawabku
"Gue ngga mau ya,kalau lu tersesat di rumah ini,lu harus ngafalin dimana tempat dapur,kamar gue,mama,papa,dan beberapa tempat dirumah ini yang harus lu bersihin,"perintahnya
"Woy!,gue bukan babu lu,gue laporin sama bang Satrya lu,mentang-mentang anak CEO!,"bantahku
"Laporin aja,dia bilang sama aku,kalau lu itu bocah yang perlu dikerasin,soalnya di rumah kerjaannya tidur mulu..sama...nambah-nambah pengalaman,"ucapnya
"Ok,lu bisa ngapain aja?,"tanyanya sambil memegang secarik kertas dan sebuah pulpen.Entah sejak kapan dia memegang kedua benda itu.
"Gue bisa ngapain aja,tapi satu syarat yang gue minta dan lu harus nurut sama syarat ini,kalau ngga gue akan diem-diem kanur"ancamku
KAMU SEDANG MEMBACA
Hippopotamus
RomanceTEEN FICTION Bercerita tentang pemuda yang bertemu dengan anak kecil bernama Nala,tapi dia merasa bersalah karena menyia-nyiakan anak kecil itu.Sampai suatu saat dia bertemu dengan Nala yang seumuran dengannya.Tapi,satu hal yang perlu diingat pemuda...