Chapter 6.

2K 322 8
                                    

"Ternyata desas-desusnya memang benar ya."

Soobin menghela nafas berat melihat punggung itu menjauh. Ia tidak sedih, apalagi merasa marah terhadapnya.

Lagipula, ini bukan pertama kalinya ia diperlakukan seperti ini oleh seseorang. Karena itulah, Soobin tidak terlalu ambil hati.

Soobin sama sekali tidak merasa kecewa. Sungguh. Karena sejak awal, ia sudah tidak berekspetasi jauh bahwa Yeonjun akan dengan senang hati menerima hadiahnya.

Sebenarnya, Soobin sudah paham betul akan sikap Yeonjun. Jauh hari sebelum bertemu dengan anak itu, Soobin sudah lebih dulu mengenalnya walau hanya sebatas nama lengkap dan deskripsi sikap. Dan semua itu, ia dengar langsung dari ibunya. Choi Yoona.

"Maaf, tapi aku akan tetap memberikannya padamu." Final Soobin sebelum pergi dengan meninggalkan kotaknya diloker meja Yeonjun.

_________________________________________

Soobin membuka bungkusan rotinya, dan melahap roti isi selai kacang itu dengan penuh semangat. Sambil menyesap susu almond, ia menikmati waktu luangnya dengan membaca buku dibawah naungan pohon yang berada disisi hutan dekat sekolah.

Soobin bahkan tidak peduli dengan tatapan heran pak satpam yang melihatnya dari pos penjagaan. Ia memilih masa bodoh dengan perspektif orang terhadap pola pikirnya. Yang penting, hari ini ia harus merefresh pikirannya dahulu selama dua hari kedepan sebelum kembali lagi ke hari-hari biasanya yang bisa dibilang cukup memprihatinkan.

Soobin menduga, paling pak satpam itu merasa aneh karena Soobin malah mengasingkan diri daripada ikut serta ke acara festival perlombaan sekolah.

Hal ini sudah termasuk dalam membolos sebenarnya. Tapi siapa peduli, di festival ini murid juga dibebaskan untuk keluar masuk lingkungan sekolah kapanpun ia mau.

Sebenarnya, Soobin sangat menanti-nanti adanya festival sekolah.. Bukan karena ada banyak hal menarik yang dapat ia temukan disana. Malahan, ia merasa senang karena dapat melarikan diri dari beberapa anak yang suka mengeroyoknya.

"Memang tidak ada hal yang lebih baik dari ini" Ucap Soobin sambil menggigit gemas roti isi pasta kacangnya. Ia menyeruput susu almondnya dan menikmati lembutnya tekstur roti bercampur dengan susu yang melebur didalam mulut. Tak sia-sia memang dirinya menyempatkan pergi ke konbini pagi tadi.

Atensi Soobin teralihkan begitu ada sebuah mobil mewah berwarna hitam melaju kearah gerbang.

Soobin melirik mobil itu melalui sudut matanya. Seorang pria muda bersetelan jas hitam keluar dari mobil tersebut. Ia terlihat begitu tampan, dan dari segi berpakaiannya pun sudah bisa ditebak kalau pria itu hidup dalam pundi-pundi uang yang banyak.

Kunyahan Soobin pada rotinya mulai memelan. Seleranya hilang begitu saja begitu melihat adanya perdebatan kecil diantara pria dan pak satpam di pos penjagaan.

Merasa tertarik, Soobin nekat mendekat dan bersembunyi dibelakang pohon besar yang terletak dibalik semak-semak.

"Tolong biarkan aku masuk pak!! Aku butuh bicara dengan Choi Yoona." Paksanya dan ditahan oleh pak satpam.

"Maaf pak, tidak bisa. Kami telah diperintahkan langsung oleh nyonya bahwa kami tidak boleh membiarkanmu masuk kedalam lingkungan sekolah."

Love Yourself : YEONBINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang