Setelah berjalan cukup lama, akhirnya kami semua sampai di Kaki Gunung Ralimpus. Kami semua langsung membangun tenda masing-masing, tentunya aku bersama Mikha. Pemilihan tenda selalu bebas, berapa pun orangnya yang penting cukup dan nyaman.
Akhirnya tendanya berdiri kokoh setelah di utak-atik olehku dan Mikha, setelah itu kami menaburkan garam disekitar tenda agar tak ada binatang masuk.
"Beres!" seru Mikha lalu merenggangkan kedua tangannya.
"Mikh, aku lapar," kataku lalu memegang perutku.
"Aku ada roti, kamu mau?" tawarnya.
"Boleh," kataku lalu kami masuk kedalam tenda dan Mikha mencari rotinya.
"Nih," kata Mikha lalu memberikan satu kotak makan berisi roti. Aku langsung mengambilnya dan memakannya karena perutku perlu asupan.
Setelah rotinya habis aku mengembalikkan kotak makannya ke Mikha, lalu kami berdua keluar mencari Mois dan Clement. Ternyata mereka berdua sedang membuat tenda untuk dapur. Aku dan Mikha langsung membantu mereka.
15 menit kemudian tenda untuk dapur selesai, aku dan Mikha langsung menata isi tenda tersebut. Ada meja, kompor, dan bahan-bahan makanan. Setelah itu aku dan Mikha langsung menghampiri Mois dan Clement, yang tengah duduk dibawah pohong rindang sambil menikmati kopi dan cemilan.
"Mau kopi?" tanya Mois pada aku dan Mikha.
"Boleh." Jawab kami berdua.
Mois menuangkan kopi ke dua cangkir gelas, untukku dan Mikha. Lalu kami berdua menyantapnya.
"Siapa yang bawa?" tanyaku.
"Aku yang bawa, pasti disini dingin, jadi aku membawa kopi," kata Mois lalu tersenyum, dengan senang hati aku membalasnya.
Oh iya, aku disini selama tiga hari dua malam, ini adalah perjalanan tercepatku. Biasanya sekolah akan mengajak kami sampai puncak dan memakan waktu kurang lebih seminggu. Mungkin karena gunung ini angker, maka dari itu kami tidak akan lama disini.
Setelah menyantap kopi dan cemilan sambil mengobrol ringan, kepala sekolah menginstruksi untuk berkumpul.
"Sudah lengkap ya? Jadi saya akan menjelaskan acara untuk hari ini dan dua hari kedepan. Kelompok memasak sudah dibagikan, bisa dilihat ditenda dapur. Setelah ini ada acara bebas sampai satu jam kedepan, tetapi tidak ada yang meninggalkan area camp tanpa seizin dan pengawasan saya."
"Lalu, kalian akan mencari kayu bakar, setelah itu mandi, dan makan. Lalu acara api unggun. Kita akan menyampaikan kesan dan pesan, lalu penampilan yang akan ditampilkan pada malam berikutnya."
"Setelah itu ada cemilan, boleh langsung tidur atau juga makan cemilan. Esokkan harinya, pagi-pagi ada senam bersama jam setengah enam, lalu sarapan bersama dan kita akan menyusuri hutan Kaki Gunung Ralimpus. Untuk yang ini, jika sampai duluan di area camp, mereka yang akan masak. Setelah semua berkumpul kita akan makan bersama, lalu membersihkan diri. Setelah itu ada acara bebas, sama aturannya seperti tadi hanya satu jam dan tak boleh keluar dari area camp."
"Malamnya akan ada penampilan yang akan menghibur kita semua, lalu setelah itu kalian tidur, karena besok paginya kita akan segera pulang ke Daerah Laspiore. Itu saja acara untuk trip kali ini, semoga menyenangkan," kata kepala sekolah menggunakan TOA-nya.
"Ayo Sky, kita harus lihat apakah kita akan memasak atau tidak," kata Mikha sambil menyeretku ketenda dapur.
Mikha menyerobot dengan badannya yang kecil dan melihat daftar nama-nama yang akan memasak. Tiba-tiba ia berseru kencang membuatku langsung jinjit untuk melihat ada apa dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alam dan Dia [COMPLETE]
Teen FictionIni semua tentang alam dan dia. Dia kiriman alam, yang menjadi manusia pertama yang meluluhkan hatiku. Alam mentakdirkanku bersamanya. Perjalanan panjang yang sangat indah untuk membuat kisah masa depan. Dia, Foreston Alamois, si kiriman alam, si i...