Part 14

19.9K 3K 382
                                    

TAEYONG terjatuh di atas tanah kotor; air mata memenuhi pipi dan mengalir hingga leher. Ia baru saja melakukan teleportasi; meninggalkan Jaehyun di sana seorang diri. Demi Tuhan! Jika bukan karena lelaki tampan itu yang memohon, maka Taeyong tidak akan pernah melakukan hal ini.

"Jaehyun.." bisik Taeyong lirih. Ini semua salahnya, seharusnya sejak awal Taeyong dan Jaehyun memang tidak perlu bertemu.

Bukannya Taeyong menyesal karena sudah bertemu dengan Jaehyun, tidak, ia tidak akan pernah menyesal akan hal tersebut. Menurutnya, bertemu Jaehyun adalah sebuah anugerah terindah yang pernah ia dapatkan di dalam hidup. Namun sungguh, Taeyong menyesal karena sudah melibatkan Jaehyun tentang semua masakah hidupnya.

"Sudah lelah melarikan diri Lee?"

Kepala Taeyong terdongak; ia menatap Minhyun dan Wonwoo dengan tatapan yang tidak bisa di artikan. Berada jauh dari Jaehyun dan ia seorang diri, sudah jelas utusan Ayahnya pasti akan datang menemuinya dan menyeretnya kembali ke neraka.

"Maaf Taeyong, tapi ini adalah perintah langsung dari Raja Jaejoong. Kami harus membawamu kembali." nada suara Wonwoo terdengar begitu datar; seolah tidak memperdulikan Taeyong yang kini terpuruk.

"Bawa saja aku." guman Taeyong pelan; menyerah. Karena percuma saja jika ia kembali melarikan diri, toh Ayahnya akan selalu bisa menemukannya.

Minhyun dan Wonwoo mendekati Taeyong, lalu mengangkat tubuh kecil Taeyong. Seketika ketiga orang itu menghilang; meninggalkan serpihan debu hitam di udara.


Suara yang pertama kali Taeyong dengar adalah teriakan keputusasaan dari manusia yang berada di dalama api neraka. Hawa panas membuat Taeyong mendengus tak suka, air mata yang berada di pipinya sudah kering tak tersisa. Iris berwarna violetnya kembali seperti semula; menyorot dengan tajam siapapun yang mencoba untuk menghalanginya.

Kedua tangan Taeyong di tarik oleh Minhyun dan Wonwoo. Ia di seret masuk menuju kastil yang terletak di ujung; di dalam kepala, Taeyong sudah memikirkan bagaimana nasib Jaehyun sekarang. Apakah lelaki tampan itu baik-baik saja?

Pintu besar kastil terbuka; menampikkan interior mewah yang membuat Taeyong mengeluarkan sumpah serapah. Tidak bisakah ia merubah dirinya menjadi manusia biasa agar tidak perlu kembali ke tempat seperti ini? Demi Tuhan Taeyong muak!

"Taeyong!"

"Luke?!"

Lucas berdiri di dekat pilar berwarna hitam; di sampingnya ada Jungwoo yang menatap iba kepada Taeyong. Perut lelaki manis itu terlihat membuncit. Yah, Taeyong tahu persis bahwa kini Jungwoo telah mengandung, lelaki manis itu keturunan succubus.

Belum sempat mereka kembali berbicara, Taeyong sudah di seret untuk masuk ke dalam sebuah ruangan besar oleh Minhyun dan Wonwoo. Kedua lelaki itu tidak membiarkan Taeyong memiliki waktu untuk menyapa teman-temannya.

Tatapan mata Taeyong jatuh pada Jaejoong yang sedang duduk di atas singgasana. Lelaki yang mirip dengannya itu terlihat santai; namun sekilas Taeyong bisa melihat kilatan marah pada iris violet Jaejoong.

"Kami membawanya pulang." Minhyun mendorong tubuh Taeyong lalu membungkuk untuk memberi salam. Setelah itu ia dan Wonwoo keluar dari ruangan milik Jaejoong; meninggalkan Ayah dan Anak tersebut untuk berbicara.

Jaejoong menyeringai. "Sudah lelah melarikan diri?" perlahan ia berjalan menuju Taeyong, berdiri di hadapan sang Anak dengan tampang angkuh.

"Melarikan diri? Aku tidak melarikan diri karena menurutku percuma. Ayah selalu bisa menemukanku." ujar Taeyong sinis; ia menatap nyalang pada Jaejoong.

Im In Love With A Monster《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang