"hm" Seva hanya berdeham malas
"nanti kalo istirahat temenin gue ya,kan gue nggak kenal sapa-sapa selain elo"
"gak,cari teman sendiri sana!" jawab Seva ketus
"pokoknya lo harus temenin gue! nggak ada penolakan,oh ya lagi pula Rafa paling nggak suka kalo di tolak" ucap Rafa menatap lekat Seva dari samping
"bodo!"
"RAFA,SEVA! KALIAN KENAPA MALAH NGOBROL?! KELUAR SEKARANG! KALIAN NGGAK BOLEH IKUT PELAJARAN SAYA HARI INI! KAMU JUGA RAFA,BARU DATENG AJA UDAH MBUAT ULAH" teriak miss Sasha membuat kelas menjadi hening semua tatapan tertuju pada Rafa dan Seva
"eh bu jangan ya,saya nggak ngomong lagi deh. Jangan disuruh keluar ya" pinta Rafa. Seva?ia malah diam dan menatap tajam Rafa
"nggak! Kalian berdua keluar atau mau hukuman yang lebih?!" pekik miss Sasha membuat Seva langsung berdiri dan keluar tanpa mengucap sepatah katapun. Rafa pun langsung ikut keluar mengejar Seva.
Rafa menahan tangan Seva membuat nya tersentak.
"apa?!,belum puas lo mbuat gue dihukum hah?! Baru dateng aja udah mbuat gue susah lo!" ucap Seva ketus membuat nyali Rafa menciut.
"hm,gue minta maaf ya Sev"
"udah sana lo jauh-jauh dari gue!"
Setelah itu Seva berjalan meninggalkan Rafa yang masih bergeming ditempat.
"argh,sialan! Padahal gue mau nya hari ini pengen pdkt eh dia nya malah marah-marah" gerutu Rafa frustasi
*
Bel istirahat sudah berbunyi 10 menit yang lalu. Disinilah Seva sekarang,di perpustakaan.
Ia menutup bukunya dan berjalan keluar perpustakaan dan menuju ke kelasnya. Disaat ia sedang berjalan sembari membenarkan dasi seragamnya ada yang menabraknya dan membuatnya terlonjak kaget.
"eh,ehh sorry ya" ucap orang yang menabrak Seva
"eh iya gakpapa kak" balas Seva ramah
"oh Seva,maaf ya gue nggak sengaja"
"iya kak Raka gakpapa santai aja hehe" balas Seva sembari tersenyum manis.
"oh okey Seva gue duluan ya" pamit Raka sembari tersenyum kepada Seva.
Raka,ketua osis Heo high school. Kapten futsal,pintar,dan termasuk jajaran most wanted disekolahnya. Jangan lupa,Raka adalah orang yang sangat dikagumi oleh Seva.
*
Sesampainya Seva dikelas ia hanya melihat Rafa yang sedang menelungkupkan kepalanya di atas meja.
Seva menaruh bukunya dan hendak berjalan menuju kantin tetapi tangannya di tahan oleh Rafa
"mau kekantin?" tanya Rafa
"lepasin!" ucap Seva dingin
"nggak,jawab dulu lo mau kekantin?"
"hm"
"gue ikut ya,gue nggak tau kantin dimana" dan Seva hanya memutar matanya malas,
"ayo" ajak Rafa sembari menarik lembut tangan Seva,Seva sebenarnya kaget tetapi ia hanya memasang wajah datarnya.
Sepanjang koridor sekolah sampai dikantin Rafa dan Seva menjadi bahan perbincangan,tetapi Seva masa bodo laya.