29

63 5 1
                                    

Kring.... Kring...

06.30 WITA.

Huft.....

Aku langsung bangun dari tidurku, dan segera bangkit menuju ke kamar mandi untuk cuci muka.  Setelah aku cuci muka, aku langsung menuju ke lemari bajuku dan mengambil koper ku. Aku mengeluarkan baju bajuku,  dan segera memasukkan ke koper pink ku. Setelah semua sudah aku bereskann, aku segera berdiri dan mengambil hp ku di atas nakas.

Ting..

+62823*** : pagi sayang 😍
+62823*** :  p
+62823*** :  p
+62823*** :  p
+628230*** : aku sudah dirumahmu 😘

Aku melihat notif di hpku, sudah banyak yang chat aku. Aku hanya mengabaikannya. Namun aku melihat nomor yang tak aku kenali,  aku penasaran dengan orang yang mengirim pesan.

Tok.. Tok..

Aku langsung membuka pintu kamarku,  begitu terkejutnya aku saat melihat sosok yang selama ini aku rindukan dan kunanti nantikan akhirnya sekarang berada di hadapanku. Oh tuhan apakah ini mimpi?

"Saa... Sasa.. Kok ngelamun? " ucap pemuda tersebut. Aku langsung memeluk pemuda itu dengan erat, aku merasa bahagia saag ini..  Terimakasih tuhan...

"Sa aku rindu kamu" bisik pemuda itu. Aku hanya menganggukkan kepala dan melepaskan pelukanku.

"Aku juga rindu sama kamu 😊" ucapku. Kami masih berada di ambang pintu, akupun menggenggam tangan pemuda itu dan mengajak nya masuk ke kamar dan menuju ke taman balkon. Kami duduk dan saling menatap, seolab ini apakah mimpi atau tidak. Kami berdua salting saat itu, aku langsung to the point.

"Kamu selama ini kemana? " tanyaku.

"Aku harus mengurus perusahaan papaku saat jatuh waktu itu" jelasnya.

"Tapi kenapa kamu ninggalin aku? " tanyaku.

"Aku nggak mau kamu tahu saat aku jatuh sa,  aku takut kamu ninggalin aku saat aku jatuh" jelasnya dengan memelas.

"Kamu salah menilaiku, aku nggak akan ninggalin kamu. Emang aku cewek matre? " ujarku.  Dia hanya ketawa saat mendengar ucapanku. "Kenapa kamu ketwa? " tanyaku.

"Kamu masih tetap seperti dulu" jelasnya sambil mencubit pipiku.

"Aw.. Sakit tau! " rengekku.

"Wkwkwkk.. Rasain" ejeknya. Aku pun langsung berlari meninggalkan dia, di dalam kamar kami saling mengejar dan tertawa bersama. Sampai kami berdua merasa capek,  kami berbaring di atas kasur.

"Aku bahagia bisa melihat tawamu" ucapnya sambil menatapku.

"Modus kao" ujarku sambil melempar bantal tepat di wajahnya. Dia membalas timpalanku, di atas kasur kita hanya perang bantal.

"Ekhemm.. " suara deheman dari arah pintu. Aku melihat bunda yang di ambang pintu.  "Adek, ajak arjun makan bareng. " pinta bunda.

Arjun Dwi Wijayanto.
Dia seorang yang ku nanti selama ini.

"Ndak bun, aku mau ngajak arjun jalan jalan" ujarku.

"Emang arjun mau? " tanya bunda sambil terkekeh geli.

"Nggak bun, arjun nggak mau. " jawab arjun sambil memeletkan lidahnya ke arahku.

"Iihh.. Ya udah kalau gitu! Aku mau tidur lagi aja! " rengekku sambil memajukan bibirku.

"Tuh.. Kalau arjun datang mulai manja nih" ucap bunda sambil ketawa.

"Tau ah bunda, sasa ngambek.! "

"Uluh² baby besar arjun ngambek" rayu bunda.

"Tau nih, manjaaaaaaa" ledek arjun.

"Ya udah kalau gitu, katanya mau jalan jalan? " ucap bunda.

"Ayok! " ajakan arjun.

"Yukkk" ucapku bersemangat.

"Masak pakek piyama sih? " tanya bunda.

"Nggak papa lah,  cuman ke pantai doang bun" jelasku.

"Hmm.. Ya udah hati hati.  Arjun,  bunda nitip sasa ya" pinta bunda.

"Siap bun. " jawabnya. Kami pun segera keluar dari kamar dan menuju ke mobil arjun. Sesampainya di mobil arjun, kami segera masuk. Arjun pun menyalakan mesinnya dan segera menjalankan mobil sportnya ini. Selama di dalam mobil, kami bersenda gurau sampai akhirnya hp ku berdering. Aku segera melihat ke layar hp,  ternyata rahmat telfon.

+62823**** & sasa

Dimana lo?

Keluar.

Sama sapa?

Terserahku.

Sa!

Apa sih!

Aku mau jemput kamu.

Aku lagi keluar.

Pulang sekarang!

Nggak!!

Tut.. Tut... Tut...

Akupun mematikan telfon darinya. Berisik kali dianya tuh.

"Siapa sa? " tanya arjun.

"Temenku " jawabku.

"Oo.. " ucap arjun sambil membulatkan mulutnya. Aku merasa lelah, tanpa meminta persetujuan darinya, aku langsung menyandarkan kepalaku ke pundak arjun.

"Aku pinjam hp kamu yaa" pintaku.

"Iya baby" ucapnya. Aku pun langsung mengambil hpnya di saku baju, aku membuka gallery. Aku melihat foto fotonya yang tampan dan manus ini, sampai akhirnya aku di kejutkan oleh foto cewek yang cantik dan manis,  yaps itu aku. Aku mulai bosen, tanpa persetujuan darinya aku langsung membuka WA miliknya. Aku kaget dengan chatingan dia yang dinamai kekasihku, aku melihat isi chat dia begitu romantis. Seoalah kebahagiaan yang ku kira akan selamanya, ternyata hanya khayalan semata. Dari situ moodku sudah hancur, aku langsung kembalikan hp nya di saku baju.

"Pulang" ujarku.

"Kenapa to? " tanyanya.

"Moodku sudah hancur! " tegasku.

"Ya ada apa to" tanya nya dengan memasang muka bodoh.

"Pulang atau aku turun disini? "

"Iya iya pulang. " dari situ arjun langsung putar balik, dan mengantarku pulang. Aku langsung mengambil hpku dan membukanya untuk menelfon rahmat.

Sasa & +62823****

Aku pulang, segera ke rumah!

Iya.

Tut... Tut..

Cahaya Cinta Seorang Wanita Biasa❤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang