30

61 2 0
                                    

Selama di perjalanan pulang, arjun sedari tadi mencoba menanyakan hal yang sama, namun aku hanya diam. Sampai akhirnya di depan vila, aku langsung keluar dari mobilnya.

"Thanks" ucapku dengan muka datar.

"Saa" panggilnya.  Aku langsung masuk rumah, aku tidak melihat ada kak ian, bunda, dan papa.  Aku langsung menuju ke kamarku dan masuk, aku langsung duduk di sofa kamar sambil menonton tv. Tiba tiba ada yang menutup mataku dengan telapak tangan yang halus, aku langsung melepaskan dan berbalik badan.

"Lama sekali kau" ucapku.

"Ya maaf, tadi aku nganterin bunda" jelasnya.

"Emang bunda kemana? " tanyaku.

"Bunda lagi di calon tunangannya kak ian" jelasnya.

"Aku kok nggak diajak" rengekku.

"Ya kamu keluar sama pacar kamu! "Bentaknya.

"Kenapa kamu marah? " tanyaku.

"Ya kamu selingkuh dari aku sa! " Bentaknya sambil menajamkan matanya.

"Nggak! " ucapku tanpa dosa.

"Terserah! Sekarang kamu mandi terus kita ke vila ! " perintahnya.

"Emang ini nggak di vila? " tanyaku.

"Cepet! " tegasnya. Akupun langsung menuju ke kamar mandi.

12.30 WITA.
Aku sudah ada di dalam kamarnya rahmat. Aku membawa koper dan segera menaruhnya tepat di samping koper rahmat, tiba tiba ada tangan yang melingkar di pinggangku, akupun langsung membalikkan badan. Kami saling berhadapan, hanya ada jarak 3cm.

"Jangan kamu ulangi yang tadi ya" ucapnya sambil mengecup keningku, lalu dia pergi ke kamar mandi. Aku langsung mengambil bantal di kasur, lalu berjalan ke arah sofa, akupun langsung tidur di atas sofa.

Rahmat Bagaskara.
Sehabis gue mandi, gue langsung melihat ke arah sofa. Sungguh cantik dan damai yang terukir di wajah imutnya, gue langsung berjalan ke arah sofa dan menggendongnya. Gue membaringkan tubuh sasa ke atas kasur gue, guepun langsung tidur di samping sasa lalu menyelimutkan tubuh gue dan sasa sambil gue memeluknya.

"Rahmat! "Teriaknya. Gue langsung kaget.

"Apaan sih lo!! Berisik! " tegasku yang masih memejamkan mata.

"Lepasin! Kita belon halal " jelasnya.

"Ya habis ini gue halalin. Sudah tidur lagi! " perintah gue. Dia hanya diam, lama kelamaan gue merasa isakan tangisnya. Gue langsung bertanya ke dia dan membalikkan badannya.

"Hey lo kenapa? " gue melihat dia sudah di banjiri air mata berharganya.  "Maaf yaa.. "Pintaku.

"Rahmat.. Hiks... Hiks.. " dia langsung jatuh di dada bidang gue.

"Hey kenapa? Coba cerita sama gue sa" ujarku sambil mengelus ngelus puncak kepalanya.

"Dia duain aku.. Hiks.. " dari ucapannya gue merasa geram.

"Siapa? " tegasku.

"Arjun" ucapnya.

"Sudah sudah.. Ayo ke balkon lihat senja! "ajak gue sambil mencekal tangannya. Dia menuruti ajakan gue, sampailah kita di balkon samping kamar gue.

"Kapan kita berangkat? " tanya nya.

Cahaya Cinta Seorang Wanita Biasa❤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang