When i grow up
I WANT TO BE JUST LIKE YOUAku selalu berpikir cara untuk bertumbuh dan menjadi seperti dia. Dia, dia yang selalu menginspirasiku. Awal masuk SMA aku mulai berubah. Aku sendiri bingung dengan arah, kemana aku harus melangkah dan mengapa aku tetap melangkah.
Waktu itu, aku kebingungan untuk menentukan arah dan kemana aku akan melangkah. Akan tetapi, sangat berbeda dengan Zidane, Eunike, Jovan, Vanessa dan Prameswara. Aku tak habis pikir dengan mereka, mereka semua teman SMP ku masa itu. Mereka dapat dengan mudah dikenali dan takjarang juga banyak orang-orang yang menyapa mereka, mengajak Fotbar, dan mengosipkan tentang mereka. Yayaya, mereka sering disebut dengan AMBSSQUAD (AmbassadorSquad). Dimana ada salah satu dari mereka, pasti aja banyak yang nyamperin
monmaap gw kagak ye
Aku sering berpikir di dalam benakku seperti ini
'halah, cuma mereka aja smpe dipuja-puja situ emang Tuhan? Umat aja penuh dosa'
Mungkin kita memang berbeda dan tidak sama, mereka memang jauh diatasku. Namun, aku juga sering berpikir seperti ini
'gimana ya, klo aku join grup mereka, apakah aku juga bisa seperti mereka. Banyak yang suka, bawaannya bahagiaaa terus.'
Ya maklum lah ya namanya juga manusia cuy, sering kali lupa bumi:v
Nah setiap saat, setiap waktu bahakan setiap detik pun hidup mereka terjamin. Pada suatu ketika, kelasku mendapat pelajaran musik. Awalnya hatiku gembira, karena aku juga suka musik. Namun, ada yang membuatku sedikit kecewa. Pada saat, mengambil undian nomer undianku lebih kecil daripada Eunike ehhh tapi entah mengapa dia maju terlebih dahulu. Dikira sekolahan ini punya nenekmoyangnya apa. Dia sudah membawa satu alat musik yaitu biola kesayangannya. Dia memainkannya dengan enerjik nan apik. Setelah giliranku tiba, aku pun memainkan Gitar akustik putih kesayanganku dengan penuh perasaan dan cinta. Eaeaea. Memetik satu persatu dan memainkan lagu klasik. Setelah kami semua selesai tampil pengambilan nilai pun dimulai, hatiku mulai berdegub gengan kencang bukctekcetakcebukcetak. Seraya jantung ini mau copot, entah mengapa point Eunike lebih unggul dariku padahal banyak orang yang telah mengacungkan tanda.
Saya merasa ada bau bau kecurangan
-ala ala roykhiosiAku mulai berpikir seperti ini andai aku jadi mereka andai aku seperti mereka dan terus berandai andai yang tidak pasti. Aku mulai berpikir gimana caranya agar aku bisa jadi seperti mereka. Supaya terkenal dan dengan mudahnya menyerobot segalanya tanpa rasa dosa. Aku harus jadi seperti mereka. Aku pun memikirkan seribusatucara agar bisa menjadi seperti mereka.
Akan tetapi, aku tak habis pikir dengan Prameswara atau yang sering dipanggil dengan Esa. Sifatnya berbeda ia lebih pendiam, lugu, ya lumayan tampan. Ya, tetapi begitulah sifatnya susah ditebak kadang baik, kadang iya, kadang enggak, kadang pemarah, mungkin sarafnya ke ganggu kalo engga aliran darah ke otaknya tersumbat makanya gak bisa lancar buat mikir sifatnya dia sendiri. Mereka sering berbuat apa pun secara bersamaan. Jarang sekali aku melihat mereka berpencar bahkan tidak pernah. Apa kah karena mereka udah solid sampai ke darah daging?? Apa yang mereka lakukan dan katakan dan semua yang mereka perbuat pasti enak. Ya seperti ,tidak mengambil resiko sedikitpun.
Serba terjamin sob, siapa yang gak mau coba
Aku mulai berpikir seperti ini andai aku jadi mereka andai aku seperti mereka dan terus berandai andai yang tidak pasti. Aku mulai berpikir gimana caranya agar aku bisa jadi seperti mereka. Supaya terkenal dan dengan mudahnya menyerobot segalanya tanpa rasa dosa. Aku harus jadi seperti mereka. Aku pun memikirkan seribusatucara agar bisa menjadi seperti mereka.
*dasar aku,
mau gegayaan kok kaya mereka ya
s u s a h
aku siapa kamu siapa
KAMU SEDANG MEMBACA
Growing
RandomProses bertumbuh untuk mecari jati diri. Kronologi ,humor, strategi semuanya di campur aduk menjadi satu.