Bagian 3: Efek Munculnya Sang Mantan

16 1 0
                                    

Tahun pertama kuliah...

Lila masih ingat sama cowok di perpus tadi. Dan sekarang Lila malah stalking do'i di media sosial. Betapa bodohnya! "Kenapa ya cowo kalo udah jadi mantan tingkat kegantengannya makin bertambah!?" gumam Lila heran menatap foto si cowo. "Ngga bisa gini, gue kan punya Sakha" Lila melempar ponselnya ke kasur tidur dan mengacak-acak rambutnya.

Jadi begini, cowo yang di kepo'in Lila itu adalah sang mas mantan Andre Dirgantara. Mereka menjalin hubungan pada saat Lila masih kelas X SMA dan mas mantan adalah si senior most wanted di SMA dulu. Mereka putus karna sang mas mantan pindah ke Jakarta ke tempat nenek, dan Lila ngga mau LDR. So they was broken up.

Lila kembali mengambil ponselnya. "WHAT!!!!" Lila menggeleng-gelengkan kepalanya. "Kenapa gue follow!!!!" frustasi Lila. "Salah pencet nih gua" kesal Lila. Ia berteriak tidak jelas dan berguling-guling di kasurnya. "Aaaaaaaaaaaaaaaaa kok bisa gini sih!".

Lila mengambil ponselnya lagi dan meng-unfollow media sosial Andre Dirgantara. "Sh*t!" umpat Lila.

***

Langit tak lagi cerah. Mentari telah sembunyikan sinarnya. Lila yang terkapar di atas ranjang tidak mendengar dering ponselnya. Ponsel itu telah berdering sejak satu jam yang lalu, panggilan itu dari Sakha.

Masih memejamkan matanya, Lila meraba-raba daerah sekitarnya. Mencari sumber suara ponsel tersebut. "Halo" suara Lila khas bangun tidur.

"Kamu dimana?"

"Aku di flat"

"Kenapa baru diangkat?"

"Ngga denger Kha. Tadi aku tidur"

"Pasti belum makan kan?"

"Iya"

"Yaudah. Sekarang aku mau kesana"

Pip

Lila bangun dari tidurnya lalu merenggangkan tubuh terlebih dahulu. Kelamaan tidur siang bikin kepala Lila sedikit pusing. Lila segera membersihkan diri sebelum Sakha sampai disini.

***

Kini Lila maupun Sakha menikmati ayam goreng dan cola sambil menonton drama yang entah mereka sama-sama tidak mengerti alur ceritanya. Sakha agaknya curiga, Lila tiba-tiba menjadi pendiam. Sakha melirik Lila yang sedang memakan ayamnya tanpa minat.

Sakha mencolek bahu kiri Lila "Kenapa hm?" tanyanya. "Tumben diem" tambahnya lagi. Tampaknya Sakha berusaha kalem. Tapi sebenarnya ia cukup tahu penyebab Lila jadi seperti ini.

"Lagi puasa ngomong" sinis Lila.

"Yaudah" balas Sakha cuek.

Lila nggak tahu kenapa mood-nya berubah. Apa karna si Andre itu ya? Lila menghembus nafas kasar.

"Kenapa sih lo?"

Tanya Sakha jelas. Oke! Kalau Sakha udah pake lo-gue berarti si do'i sedang mode marah. Tanda bahaya bagi Lila.

"Nggak" jawab Lila mengelak.

Sakha mengacak-acak rambutnya "Mau jujur atau aku kasih tahu langsung?"

"Apaan sih" Lila mengibas tangannya. "Apa yang harus di jujurin coba" tambah Lila.

"Tau deh yang abis ketemu mantan" Sakha berdiri dari duduknya, meraih jaket kulit di sampingnya. Kayaknya do'i mau pulang.

Lila menahan pergelangan tangan Sakha. "Kita ngga sengaja ketemu di perpus Kha" jelas Lila. "Ngga ada yang spesial kok" tukas Lila lembut.

Sakha melepas genggaman Lila, kemudian mencium puncak kepala Lila. "Aku mau pergi dulu. Bye" ucap Sakha.

Lila nggak habis pikir. Dari mana sih Sakha tahu kalau Lila dan Andre ngga sengaja ketemu di perpus? Mood Lila memang lagi hancur akan tambah hancur setelah Sakha meninggalkannya.

Thank You, N(ex)tTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang