kertas putih kematian

27 4 0
                                    

"kringg...kringg..." bel sekolah berbunyi , semua siswa memasuki kelas masing-masing.

"Hai Naura, selamat ya kamu menang lomba cerdas cermat kemarin,"ucap Lala.

"eh... Lala. Iya La makasih ya," balas Naura.

Saat ingin memasukkan tasnya ke dalam laci meja, dia terkejut mendapatkan sebuah kertas. Siswa-siswa di sekolah itu menjuluki kertas itu dengan "kertas kematian". Dengan ekspresi kaget dan ketakutan dia melempar kertas itu dan bertanya dengan suara gemetar, "Si..si.. siapa yang menulis surat itu?"

Fajar anak dingin dan pendiam itu penasaran dengan isi kertas yang Naura buang. Dia memungut kertas itu untuk menghilangkan rasa penasarannya. Seketika matanya membulat saat membaca kertas itu. Kali ini kertas itu akan memakan korban baru lagi.

"Surat kematian!!!" ujarnya yang membuat seisi kelas terkejut.

Tak lama kemudian Noval pacar Naura memasuki kelas. Dia terkejut melihat Naura yang ketakutan. "Ra kamu kenapa? Apa yang terjadi?"ucapnya yang panik melihat Naura ketakutan.

Delon teman Noval menghampiri Noval dan mengatakan semua yang terjadi. Noval kemudian menghampiri Fajar dan merampas kertas itu. "sini gua mau liat." Noval sangat membenci Fajar. Terlebih fajar suka menjatuhkan Nama baik Noval.

Membaca kertas itu dia tersenyum nyengir. Kemudian menatap tajam Fajar dan berkata "Lu kan yang menulis kertas ini, lu sengajakan mau nakut-nakutin pacar gua."

"Apa? Gua mau nakut-nakutin pacar lu? Hahaha... Ngaco lu, gua pantang nakut-nakutin cewek," ujangnya menentang perkataan Noval.

Tak terima dengan perkataan Fajar dia menonjok muka Fajar "Alaaaaa.... gak usah bohong deh, dasar cowok cupu gak tau diri."

Pertengkarang antar keduanya terus terjadi sampai saat Delon berterian "Woiii... Pak Joko menuju ke sini." Semua pertengkaran tadi seketika berhenti untuk menghindari diri mereka di Panggil guru BK.

"Naura kamu tenang saja aku akan melindungi kamu dari orang seperti dia," ucapnya dengan ketus dan berusaha menenangkan Naura.

***

Setelah Naura memenangkan lomba cerdas cermat itu, dia mendapatkan surat kematian di dalam laci tasnya. Hari-harinya selalu saja di hantui dengan kematian. Humor akan surat itu membuatnya seperti akan gila. Ia bingung apa yang harus ia lakukan. Noval pacar Naura selalu ada menemaninya namun tetap saja ia tak tenang. Surat itu selalu saja menghantuinya.

Ia mencurigai Fajar sebagai dalang di balik kertas itu tapi tak ada bukti yang menunjukan kalau Fajar pelakunya. Tiga hari telah berlalu semenjak dia menemukan surat itu dan selama itu juga dia merasakan banyak keanehan. Dia merasa selalu ada yang mengawasinya dimana pun dia berada bahkan di rumahnya pun begitu.

Hari ini Naura sedang sendiri di rumahnya. Ayah dan Ibunya pergi mengunjungi neneknya yang sedang sakit. Dia sangat ingin ikut menjenguk neneknya namun apalah daya besok dia harus mengikut UNBK.

Naura merasa takut sendirian di rumah dia gak tenang. Akhrinya dia menelpon Lala sahabatnya untuk menemani dia dan untung saja Lala mau.

"La... Aku gak tenang La aku takut bangat akhir-akhir ini aku ngerasa ada yang ngawasin aku," ujar Naura sambil menyiapkan cemilan di dapur bersama Lala.

"Tenang aja Ra aku ada di sini kok buat nemanin kamu. Lagian ini udah 3 hari dan gak adakan yang terjadi. Berarti itu cuma iseng-isengan orang lain aja yang syirik sama kamu," ucap Lala menenangkan Naura.

"Iya juga ya La tapi, aku tetap aja gak tetang La," ujar Naura.

"Sudah-sudah itu cuma perasaan kamu aja mending kita kekamar kamu belajar sambil makan semua cemilan enak ini," ajak Lala dengan antusias.

KERTAS PUTIH KEMATIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang