§° 3 °§

8 3 0
                                    

Tekan bintang di bawah tak sesulit melupakan mantan kok gaes. Ehe

||||||||||||||||||||||||||||
















Sebentar lagi aku akan balas dendam padamu Melynda -Eillish

•••••••••••••••••••••••••••••••


Aku sudah sampai dikamar ku. Hanya berdua dengan Eillish, aku duduk di atas kursi kayu menghadap jendela yang ditutupi koran.

Aku melihat bayanganku sendiri di kaca jendela itu. Melihat betapa mirisnya hidupku. Rasanya aku ingin mati lebih cepat saja. Tapi jika aku mati di usiaku yang hampir menginjak remaja, maka keinginan terbesar ku tak akan terwujud

Ya~
Masih sama, aku ingin keluar dan bebas.
Tumbuh seperti orang orang normal.

Eillish sedang berkeliling kamarku
Mungkin dia ingin tahu apa apa saja yang ada di sini.

Namun, menurutku yang ada di sini hanyalah penyiksaan dan penderitaan.

"Grace "

Panggil Eillish membuyarkan lamunan ku.
Aku hanya menoleh.

"Dimana kamu tidur? Aku tidak melihat kasur atau sejenisnya "

"ah~ aku tidur di sana "
Jawab ku murung, sambil menunjuk sudut ruangan ini.

"m-maaf, di.. Lantai? "
Tanya Eillish lagi, mungkin dia kurang jelas dengan jawabanku.

Aku paham, dia merasa tidak enak untuk bertanya hal itu.

"iya "
Jawab ku lirih

"masih sama, tak ada yang berubah"

"apa katamu tadi? "
Tanyaku dengan kalimat yang dia ucapkan tadi
Dia mengucapkan dengan nada rendah, jadi aku tidak bisa mendengar nya.

"oh tidak, bukan apa apa"
Jawab Eillish sedikit tersentak.

"kurasa kamu mengatakan sesuatu tadi " tanyaku lagi.

" bukan kok, ohh iya, kamu ingin makan apa?"

Aku tahu Eillish mengganti topik pembicaraan. Namun aku tidak mempedulikan hal itu. Mungkin hal pribadi nya.

"Entahlah, sekarang ini lidahku rindu segala hal. "

"setiap hari kamu makan apa? "

Deg.

Rasanya jantung ku berdegup.

Apa yang ku makan setiap hari?
Apa Melynda pernah memberiku makanan layak?
Harus ku jawab apa iniiiii?
Akkkhhhh kepala ku pusing memikirkan nya. -Grace

"apa kamu tidak pernah diberi makanan layak oleh Melynda? "

Hening.

"ah, sudah ku duga"

"oh tidak, aku selalu makan"
Kataku.

Tiba tiba pintu kamarku terbuka.
Terpampang sosok wanita membawa sepiring makanan.
Dia berjalan ke arahku.

Aura aura mencekam mulai menyelimuti ku. Aku takut ia menyiksa ku lagi.

Aku melangkah mundur perlahan.
Dia meletakan makanannya di depanku dengan jarak ± 1 meter.

"Eillish.. "

Aku memanggil Eillish dengan nada rendah.
Melynda tampak terkejut.

"E-Eillish? Kau tahu? "
Kata Melynda terbata.

Aku hanya menggelengkan kepala.

"Ahh mungkin dia halusinasi "
Katanya dengan memincingkan ekspresi mukanya.

Melynda berjalan keluar kamar.
"huh, dia Sudah benar benar gila, dasar! " katanya di ambang pintu. Lalu menutup pintu kamar kembali.

"I can make you dead too! "










HAI PEOPLE NEGARA 62+
MAAF UPDATE LAMA.
HAPPY READING YAA
KURANG INSPIRASI NII.
JANGAN LUPA VOTE AND KOMEN
GOMAWO😆

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 06, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HURTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang