bagian satu

11 0 0
                                    

pagi yang cerah,langit berwarna biru dan sedikit awan, cuaca yang sejuk, dan keramaian yang biasa.

disini di taman kanak kanak,diatas sebuah mainan yang menurutku sangat sulit untuk dimainkan. ya kalian tau permainan dimana kita dapat merasa paling tinggi diantara semuanya  ?permainan dimana hanya mereka yang berbadan tinggilah yang bisa memainkannya,aku disini duduk sendirian diatas sembari memandangi langit sementara banyak anak dan orang tua yang berteriak untuk menyuruhku turun tapi kuabaikan,yang kurasakan sekarang adalah dimana aku bisa menjadi diriku,bebas dan tak terikat sampai panggilan dari seseorang paling spesial bagiku pun terdengar. ''rein turunlah makan bersama akan segera dimulai'' hanya suaranya saja yang dapat kudengarkan. tak lama akupun turun kebawah mengikutinya layaknya anak baik lainnya. 

terlihat seperti cerita masa kecil yang biasa saja namun akan kuceritakan lebih detailnya.

mari kita mulai dari perkenalan,namaku rein lengkapnya tidak penting,aku mengalami masa paling sulit dari saat tk.

ya, saat di taman kanak kanak aku sudah di bully, dan orang spesial yang kusebut tadi adalah pangeran sekolah,kasarannya aku menyukainya.dan dia satu satunya anak laki laki yang mau berteman denganku, aku sadar aku jelek,pendek dan bodoh.percaya atau tidak tapi itulah kenyataan. setiap hari aku diejek dan apa kata orang tua yang lain 'namanya juga anak anak paling hanya bercanda' huh? bercanda? kalian yang bercanda mungkin. mulai dari sanalah aku merasakan ketakutan pada orang lain, takut akan pertemanan tapi aku bukan anak yang bisa membuat orangtua ku seduh dan khawatir dengan cepat, kenaikan kelas jadi tk b pun tiba. aku dipindahkan sekolah oleh orangtua ku,dekat dengan rumah,rasa khawatir dan takut akan oranglain pun berkurang,tapi aku salah, dimana sekolah baru dengan orang orang baru inipun mereka mau berteman denganku hanya karena orangtua  ku berperan penting di desa. sungguh ironis semua kebohongan ini,berteman hanya karena takut akan orangtua ku lebih baik aku tak punya teman jika seperti itu. dan yahh yg tesisa hanya 1 orang.dia tulus berteman denganku, bagaimana aku tau dia tulus atau tidak? aku mengabaikan mereka semua dalam sehari dan yang masih tetap bersihkeras berteman denganku hanya 1 orang tadi. tapi pertemanan kami tidak lama. sampai kami naik ke jenjang yang lebih tinggi.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 05, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

kembalikan senyumanku  :)Where stories live. Discover now