[BL] Fantasy Farm

Chapter 2 : That year's Xiao Hua-er

... Membeli babi

Penerjemah Inggris: baumkuchen

Setelah melihat mata ini, Lu Qingjiu sejenak berhenti bernapas. Untuk sementara, dia bahkan berpikir bahwa dia berhalusinasi. Mata dipenuhi dengan rasa lapar yang kuat, tampaknya bisa melihat melalui lubang kecil untuk melihat Lu Qingjiu di dalam.

Lu Qingjiu tiba-tiba berbicara, "Aku mengalami mimpi buruk, kan ..."

Dia belum mendapat jawaban di depan mata menakutkan di atasnya tiba-tiba menghilang tanpa jejak. Namun, ketika Lu Qingjiu terlambat melihat ke atas, dia melihat lidah merah muda panjang dan tipis menyelinap ke dalam ruangan melalui lubang kecil.

Lidahnya sangat panjang, dan permukaannya dilapisi dengan lendir transparan. Tiba-tiba, lidah itu melesat ke arah Lu Qingjiu. Untungnya, reaksi Lu Qingjiu cepat. Dia dengan cepat turun dari tempat tidur, dengan cekatan menghindari serangan lidah. Hanya setelah membanting pintu hingga terbuka, dan berlari keluar rumah, barulah dia bisa melihat dengan jelas apa yang sebenarnya ada di atas atapnya. Kakinya berakar di tempatnya karena syok.

Ada reptil raksasa yang menempel di atap rumah tua itu. Reptil itu berwarna abu-abu, dengan mata melotot, dan empat anggota tubuhnya menempel kuat pada ubin atap yang licin - Itu jelas tokek raksasa!

Tokek juga merasakan gerakan Lu Qingjiu. Perlahan-lahan menoleh, melihat ke arah Lu Qingjiu. Lu Qingjiu merasakan bahwa situasinya tidak ideal, dan berbalik untuk melarikan diri, tetapi pada saat berikutnya dia mendengar suara siulan di belakangnya, seolah-olah ada sesuatu yang melesat ke arahnya!

Lu Qingjiu tidak dapat bereaksi pada waktunya, dan merasakan sesuatu melingkari pinggangnya. Seluruh bidang pandangannya berputar, dan dia menjerit kaget. Dia telah dibungkus oleh lidah tokek raksasa.

Tokek selalu memburu mangsanya dengan cara ini. Selama lidah mereka mampu membungkus makhluk hidup, mereka kemudian hanya akan menyeretnya ke mulut mereka untuk dikonsumsi. Lu Qingjiu memperhatikan dirinya semakin dekat ke tokek raksasa dengan mata lebar. Tepat saat dia akan ditelan utuh, tokek tiba-tiba membeku, matanya yang raksasa penuh dengan rasa takut yang tiba-tiba.

Akibatnya, Lu Qingjiu juga berhenti, melayang di udara. Proses yang tidak terduga membuatnya tidak mungkin untuk sepenuhnya memproses situasi, tetapi naluri kelangsungan hidupnya masih membuatnya untuk membuat pilihan yang benar. Mengambil keuntungan dari guncangan sesaat tokek, dia mengambil kuncinya dari sakunya, dan dengan keras menusuk ke lidah sambil menahannya.

Entah karena rasa sakit atau alasan lain, tokek sebenarnya melepaskan Lu Qingjiu. Lu Qingjiu jatuh ke tanah, dan melihat bahwa pada suatu waktu yang tidak diketahui awan tebal kegelapan telah muncul di atas kepalanya.

Kegelapan tampaknya memiliki sesuatu yang bersembunyi di dalam, bagaimanapun, Lu Qingjiu tidak dapat dengan jelas melihat apa itu.

Tokek itu tampaknya ketakutan oleh awan kegelapan, berbalik dan melompat dari atap dalam upaya untuk melarikan diri, tetapi kegelapan itu dengan cepat menyebar ke tokek, menjebaknya di dalam.

Setelah itu, Lu Qingjiu mendengar suara mengunyah. Tokek hampir sepenuhnya diselimuti oleh kegelapan, dengan hanya sebagian kecil dari ekornya mencuat keluar. Ketika Lu Qingjiu menyaksikan, ekor yang terus-menerus meronta-ronta secara bertahap menjadi lebih kecil dan lebih kecil, sampai akhirnya ia berhenti.

Suara mengunyah juga secara bertahap menjadi lebih lembut, dan digantikan oleh tulang yang berderak. Lu Qingjiu perlahan bangkit dari tempat dia tergeletak di tanah, berencana mengambil keuntungan dari kesempatan ini untuk meninggalkan tempat ini, tetapi setelah hanya mengambil dua langkah, dia merasakan pusing, dan jatuh ke tanah. Saat dia hampir pingsan, dia tampak samar-samar melihat mata besar berwarna oranye-kuning ...