Raka mengendarai motornya membelah ramainya ibukota.
Ia lebih dulu pulang karena dirinya tidak mengikuti jam pelajaran terakhir. Alias Raka saat ini bolos.
Beni ? Aah anak itu sedang rajin. Jadi dia tidak mengeluarkan tingkah Bad nya.
Moodnya ilang karena dirinya tak bisa mengantarkan Kayla. Gadis imut yang saat ini telah menjajah hati dan fikirinya.
Jika terus memikirkannya, bisa-bisa dia gila. Ahh tapi hatinya yang beku selalu menghangat jika ingat tingkah menggemaskan gadis imutnya.
Raka telah sampai di sebuah rumah mewah. Rumahnya yang dulu terasa hangat, namun sekarang hanya ada kesunyian.
Ia melangkah masuk kedalam rumah dengan santai. Terlihat seorang pria dan wanita paruh baya sedang asik mengobrol di ruang keluarga.
"Ehh Raka. Udah pulang, nak ?" tanya wanita tersebut lembut. Namun tak dihiraukan oleh Raka.
Ia malah tetap melangkah menaiki tangga menuju kamarnya.
Siska-ibu tiri Raka, merasa sendu saat sikap anak dari suaminya tak pernah berubah padanya.
Reno-ayah Raka, merasa geram dengan sikap anak satu-satunya itu.
"RAKA! Bersikap sopanlah pada Mama mu." bentak Reno, membuat Raka menghentikan langkahnya.
Raka terkekeh sinis, "Dia bukan Mama ku. Mama ku telah bahagia disana. Dan dia tak lebih hanya perusak kebahagiaan Mama ku." ucap Raka dingin.
"JAGA BICARA KAMU YA! DIA TAK SEPERTI ITU!" bentak Reno lagi dengan emosi yang memuncak.
"Udah, Pah. Yang dibilang Raka bener kok. Aku cuma perusak kebahagiaan kalian." ujar Siska seraya mengusap lengan Reno agar emosi suaminya meredam.
"Nggak, Sis. Kamu bukan perusak kebahagiaan kami."
Lagi-lagi Raka terkekeh sinis mendengar ucapan Papanya. Rasanya dia sekarang tidak ingin lagi menganggap Reno adalah Papanya.
"Bela aja terus si perusak itu." ucap Raka dengan mengejek lalu melangkah kembali.
"Kalo kamu nggak bisa menjaga sikap kamu. Lebih baik kamu keluar dari rumah ini." ucap Reno final.
Siska yang mendengar itu tak terima. Siska menolak namun yang namanya Reno tak akan mengubah keputusannya.
"Dengan senang hati. Lagian dirumah ini sudah tak nyaman lagi."
Raka berlari menuju kamarnya. Tak berapa lama ia keluar dengan membawa tas di punggungnya.
Saat ia ingin melangkah menuju pintu utama. Siska menahannya untuk tidak pergi. Bahkan Ibu tirinya itu menggenggam tangannya.
Dengan kasar Raka menepisnya. Dan berlalu keluar menuju motornya. Tak peduli dengan teriakan emosi Papa nya karena ulah nya tadi.
Ia mengendarai motor dengan berutal. Ia rindu dengan Mamanya. Bahkan sekarang matanya mengeluarkan cairan bening.
***
Kayla dan kedua sahabatnya keluar kelas menuju parkiran sekolah, karena bel pulang sudah berbunyi.
Saat Kayla sudah di parkiran, ia melihat Beni. Dan Kayla tidak melihat Raka bersamanya.
Kayla pun menghampiri Beni yang tak jauh dari mereka. Ke dua sahabatnya hanya mengikuti Kayla.
"Beni, kok nggak bareng sama Raka. Rakanya kemana ?" tanya Kayla.
"Ohh, jam terakhir dia pulang duluan." ucap Beni santai dan sedikit melirik ke arah Salsha.
Salsha yang sadar itu, membuang muka tak suka. Itu membuat ia sangat risih.
"Loh, kenapa Raka pulang duluan. Apa dia sedang ada urusan ?" tanya Kayla penasaran.
"Enggk ada urusan, kelakuan Raka emang gitu. Selalu seenaknya pulang duluan." jawab Beni.
"Ya udah gue mau balik. Sayang gak mau pulang bareng sama Abang." Goda Beni sambil menoel dagu Salsha.
"Cih. Gue gak sudi pulang bareng lo." Ucap Salsha ketus seraya menepis tangan Beni.
Beni hanya tersenyum manis, melihat tingkah Salsha. Menurutnya Salsha makin lucu saat sedang marah.
'Gue pasti bisa buat lo jatuh cinta, Salsha.' Batin Beni.
"Gue balik Kay." ucap Beni seraya menaiki motornya dan pergi dari parkiran.
"Bye Sayang." tambah Beni sambil mengedipkan matanya kearah Salsha.
Salsha Melihat itu hanya datar-datar saja.
"Yuk, Kay. Kita pulang." ucap Ferry yang dari tadi sibuk dengan ponselnya. Kayla mengangguk lucu.
"Ya udah. Gue duluan Ya Kay, Fer. Udah ditunggu tuh sama nyokap." ucap Salsha pergi tak lupa mencium pipi Chubby Kayla dan mencubit hidungnya dengan gemes.
Dan berlari menuju mobil yang terparkir di depan gerbang sekolah, sambil melambaikan tangannya ke arah Kayla dan Ferry.
Kayla pun melambaikan tangannya hingga mobil yang ditumpangi Salsha menjauh.
"Ya udah. Yuk pulang." ucap Ferry lembut. Kayla pun tersenyum dan entah Semalam Ferry mimpi apa?!.
Kayla tiba-tiba memegang tangan Ferry dan menarik Ferry lembut ke parkiran menuju motor Ferry dengan ceria.
Ferry melihat itu tersenyum, ia senang melihat Kayla ceria. Dan ia berjanji akan selalu menjaga Kayla agar selalu ceria seperti sekarang ini.
Sebenarnya Ferry mati-matian mengontrol hatinya. Sungguh dia tak menyangka Kalya menggenggam tangannya.
Ferry dan Kayla pun pergi meninggal kan sekolah, dan menuju rumah Kayla.
Tbc.
Don't forget.
vote and commentnya 😚😚
KAMU SEDANG MEMBACA
RaKayla Love Story
RomanceRaka Arnandha yang terkenal sebagai cowok BadBoy di sekolah. Sekilas ia terlihat sangat beruntung dengan apa yang ia miliki. Wajah tampan dan anak dari pengusaha kaya. Bahkan orang lain tak melihat sisi kelam dari kehidupan Raka yang sebenarnya. Sa...