7

14 0 0
                                    


Jung Rachelle Pov

39 bulan itu  artinya aku bersamanya kurang lebih tiga tahun ,aku berpisah dengan jimin sebulan setelah kelulusanku, baiklah masuk akal.aku menguncir rambut ku dan bersiap untuk pergi dengan jimin. oh iya semalam ..jangan salah mengira tidak terjadi apa apa antara aku dan jimin dia meminta kasur tambahan jadi aku tidur di kasur utama dan jimin tidur di kasur tambahan 

"apa wanita butuh waktu selama itu untuk berdandan?" ahh iya aku menghabiskan waktu dua jam dari tadi hanya untuk bersiap siap

"maaf sunbae" aku keluar dari kamar mandi dari jam tujuh pagi jimin keluar ntah kemana dan sekarang pukul sembilan dia kembali untuk mengajak ku pergi. kau tau bukan kemana? iya taman yang banyak disukai anak anak,walaupun aku sudah hampir dewasa aku tetap menyukai tempat itu,tapi kenapa harus di tokyo bukannya korea juga memiliki itu?

mata jimin sembab,ada apa? apa dia menangis? atau...

"sunbae mataamuuu..." bodoh mulut ku sial,bisakah sekali saja mulutku dijaga dengan benar.aku tiidak seharusnya perduli hal hal seperti itu lagi pula itu  bukan urusanku.

"apa yang salah dengan mataku ?" tanya jimin dengan gelisah,jelas aku tahu dia menutupi sesuatu

"sedikittt......." aku ragu mengatakan nya ,ini hannya pertanyaan sepele tolong jaga mulutku agar tidak jadi sebuah introgasi

"mata ku bengkak ya? mungkin semalam aku tidur terlalu pagi" dia tersenyum padaku senyum nya menenangkan baiklah itu alasan masuk akal,jangan berfikir karena senyum lucunya aku langsung saja percaya padanya ,maksudku itu hal yang bisa saja terjadi ayolah... jimin memang tampan wajahnya mungil tapi garis nya terlihat jelas. 

jujur sepertinya aku sedikit tertarik padanya,tapi hanya sedikit mugkin seukuran amuba . tidak sebesar rasa sukaku pada kim taehyung teman jimin

jimin memberi kunci mobil pada valet " tolong ambilkan, mobil paman" valet itu bergegas "baik tuan muda" rupannya paman meminjami jimin sebuah mobil. tak lama mobilnya berada tepat di hadapan kami,aku masuk tanpa jimin membuka kan pintu mobilnya.sungguh aku tak mau dia melakukan hal yang merepotkan untuk ku walaupun itu hal kecil.

"pakai sabuk pengamanmu" jimin mengatakannya dengan nada yang menyeramkan .ada apa? apa dia marah padaku? sepanjang jalan kami sama sama membisu ,ntah aku atau jimin tak ada yang memulai pembicaraan. ini sangat canggung ,aku terfikir untuk memulai pembicaran lebih dulu

"sunbae-......" 

"jangan lakukan lagi" jimin memotong pembicaraan ku, mobilnya berhennti karena lampu merah 

"lakukan apa?" aku bertanya ,sungguh aku tak mengerti."

"masuklah saat aku membukakan pintu untukmu" nada nya sedikit kesal, rupannya jimin meresahkan hal ini.

"tapi sunbae ,aku bisa melakukannya.itu bukan hal yang sulit" aku mengatakan nya dengan yakin dan semangat bahwa jimin tak perlu melakukan nya.jimin masih menatap lurus pada jalanan tokyo yang lumayan ramai.

"aku tidak menyukainnya rachell, aku tau kau bisa melakukannya" nada nya semakin kesal. jantung ku ketakutan detakan nya seceoat saat aku menonton film the conjuring dengan hyee rin

"baiklahh sunbae maaf kan aku" aku mengatakannya dengan nsuara penyesalan yang dalam.

"aku tau kau mandiri,tapi bisakah aku meluakukan hal kecil yang romantis?" jimin menatapku ,tangan nya sedikit mengacak ngacak rambut , demi ironman yang mampu mengalahkan thannos pipiku memanas. rasanya ingin berteriak.

jimin mengemudikan lagi mobil nya lapu merahnya berakhir syukurlah... tiba tiba dia menepi dan memarkirkan mobilnya

"rachellah? apa kau sakit?" aku masih menunduk malu sejak perlakuan trakhirnya tadi, aku mengangkat kepalaku menghadap jimin sedikit 

Why Should Be Yours? • ParkJiminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang