Part 12

9 3 0
                                    

Happy Reading :) .........

"Loe tadi bareng sama Kara Yan?" Tanya Naufal.

"Iya, emang kenapa?" Tanya Ryan kembali.

"Maksud loe apaa Yan?" tanya Naufal dengan nada yang mulai meninggi.

"Maksud apaan sih Fal, gue ga ngerti!."

"Loe sengaja deketin Kara, supaya loe bisa mengagalkan semua rencana gue buat dapatin dia." ucap Naufal mulai memanas.

"Kok loe jadi menuduh gue kegitu sih ?"

"Bisa aja kan loe lakuin itu semua, secara, selama ini loe yang selalu ngebelain Kara, yang selalu ceramahin kita dan selalu menentang Taruhan itu."

"Loe kenapa sih Fal, gue sama sekali ga_" sebelum Ryan menyelesaikan ucapaanya, Adit tiba-tiba memotongnya "ko kalian jadi adu mulut  gara-gara cewe sial itu" ucap Adit memotong pertengkaran kedua sahabatnya itu.

" jangan pernah bilang Kara cewe Sial" ucap Ryan dingin dan  dengan tatapan sinis lalu pergi meninggalkan Naufal dan adit yang benar-benar bingung dengan perubahan sikap sahabatnya itu.

Naufal dan Adit masih melongo melihat Ryan yang sudah pergi meninggalkan mereka kira-kira 10 meter dari tempat mereka adu mulut tadi.

"Munggkin otak nya Ryan udah kecuci sama tuh Cewe" kata Adit sembari masih tetap melihat ke arah Ryan yang pergi meninggalkan ia dan Naufal.sementara Naufal masih tetap diam dan masih kaget dengan perubahan sikap Ryan, sebelumnya Ryan tidak pernah semarah itu kepada mereka berdua apalagi alasan mereka bertenggkar karena cewe, bisa dibilang Ryan adalah orang yang paling sabar dan baik kepada ia dan Adit, tapi kenapa sekarang Ryan jadi berubah? Dan lebih membela Kara dari pada mereka? Apa Ryan suka sama Kara? Itulah pertanyaan-pertanyaan  yang muncul dalam benak Naufal.

**********
"Ra kamu kekampus bareng Ryan?" Tanya Sesil kepada Kara, saat Kara baru masuk kedalam kelas dan duduk dikursi yang bersebelahan dengan tempat duduknya.

"Iyah Sil, ko kamu tau?" tanya Kara balik.

"Dari mahasiswi dikampus ini, dari tadi loe digosipin sama cewe-cewe dikampus ini munggkin mereka fans nya dari Mereka bertiga, gue ga sengaja dengar pembicaraan mereka." jelas Sesil.

"Emang mereka ngomong apa?"

"Mereka bilang kalau loe cewe murahan Ra, karena kemarin loe deketin Naufal dan sekarang loe deketin Ryan, gue sebenarnya ga suka sama omongan mereka tadi karena mereka belum tau kalau Naufal yang coba deketin loe,bukan loe yang malah deketin Naufal tapi gue ga berani buat ngelawan mereka, secara, mereka kan senior dikampus ini, tapi yaudahlah ga usah dibahas, ga penting, omongan mereka ga usah  dimasukin ke Hati Ra."ucap Sesil menyemangati Kara."Oh..iya Ra, sebelum loe tadi datang Naufal nayaiin ke gue, loe udah nyampe kampus atau belum." ucap Sesil dengan semangat tapi berbeda dengan kara yang terlihat biasa saja. "Kok muka loe biasa aja sih Ra, loe ga senang gitu? Secara Naufal yang nayaiin loe, Naufal Ra..,Nau-"

"Truss kalau Naufal yang Nayak, gue harus jungkir balik, loncat-loncat diatas meja, ke anak kecil atau salto didepan, ke pertunjukan sirkus gitu??" ucap Kara memotong ucapan Sesil.

"Ya, ga gitu juga sih Ra, itu namanya bukan seneng lagi,itu gila nama nya."

"Yaudah." ucap Kara ketus.

"Tapi yah menurut gue Naufal benar-benar suka deh sa-"

Sebelum ucapan Sesil selesai Pak Taufik memasuki kelas dengan membawa beberapa buku ditangan kananya.
Hingga membuat Sesil diam dan membaguskan tempat duduknya yang sebelumnya dekat dengan Kara.
Begitu juga dengan Kara.


Bersambung............

AyuDamayanti💚

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 08, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang