" ini untukmu"
Sebucket mawar merah dengan satu tangkai tulip putih ditengahnya terangkai apik dan terlihat segar tapi keindahan itu nyatanya belum menyadarkan gadis manis yang sekarang masih memandang bingung namja Didepannya
Sedangkan orang yang menyodorkan sebuket bunga itu hanya menatap manik boneka gadis didepannya, namja itu hanya diam tak berniat menjelaskan lebih lanjut apa maksudnya
Gadis itu menghela nafas lelah 5 menit sudah mereka terdiam, masih tak mengerti apa yang terjadi
" aku mencintaimu xi luhan, kau mengerti?"
Luhan merona hebat dibuatnya dia hanya mengangguk dan tersenyum pada namja itu
"sebentar lagi masuk.. Pergilah ke kelasmu"
Sehun namja itu mengusak surai kecoklatan luhan lalu berlalu begitu saja meninggalkan gadis itu di atap yang sekarang malah melongo bingung
"jadi.. Apa kita pacaran..."
Pertanyaan luhan malah hanya dibalas angin
Malam ini luhan tak bisa tidur..ok pikirannya masih menerawang kejadian tadi siang.. Dia mulai merunutkan kejadiannya dari sehun yang tiba tiba menemuinya di perpustakaan lalu menariknya ke atap memberikan sebucket bunga tadi dan mengucapkan...ahh dia merona lagi biar bagaimanapun sehun adalah orang pertama yang dia sukai sejak lama
Keraguan mulai muncul dihatinya.
sehun tak mengucapkan apapun hal penting selain kalimat sakral itu.. Bisa jadi dia hanya mempermainkan luhan iya bisa jadi.. Uhh..dia malah nyesek sendiri karena analisanya
Smartphonenya bergetar luhan terdiam sebentar sebelum tangannya mengambil dan melihat id si penelepon...mengernyit bingung karena ini no asing
"yobseyo"
"belum tidur?" luhan menganga bingung menerka kalau yang menelepon adalah
Sehun..
"sehun oppa" lirihnya pelan
"ne.. Ini aku" disebrang sana sehun menarik garis bibirnya mendengar suara rusa manisnya
"ah... Kenapa kau tau aku belum tidur"
"karena kau bingung"
"eh?"
Sehun terkikik geli
"soal tadi siang.. Kau mengerti maksudnya"
Luhan mengangguk ragu meskipun percuma karena sehun tak melihatnya
"ehm.. Jadi..oppa eum.."
"ya"
"ehm.. Jadi..kita
"ya.."
Luhan mengerucutkan bibir merahnya sebal karena sehun memotong kalimatnya
" luhan..."
"ne oppa?"
"kau percaya padaku?"
"sebnrnya aku masih bingung..maksudku anu.. Ini masih belum jelas"
"kau menyukaiku" sehun malah bertanya balik yang malah dibalas semangat oleh luhan
"ne...sangat" kembali sehun terkekeh
"arraseo.. jelaskan"
"eum..ne"
"luhan.."
"oppa"
" tidurlah.. ini sudah malam kau bisa sakit"
Hati luhan menghangat
"kau juga"
"mmm"
"saranghae oppa"
"nado saranghae dear"
Klik..
Karena aku tau kau bukan gadis bodoh yang tak mengerti maksudku dear.. Aku mencintaimu tulus seperti tulip putih dan mencintaimu dengan keindahan seperti mawar.. Aku mencintaimu xi luhan..apapun pada dirimu adalah keindahan dimataku..
Ttd
Oh sehun
KAMU SEDANG MEMBACA
cause I know you
Fanfictionsehun hanya bicara seperlunya, dan luhan bukanlah gadis yang bisa memulai sesuatu