Dinda melangkahkan kakinya malas menuju kelasnya, dia baru saja keluar dari ruang BK karene ulah Demas.
"Dinda, tungguin gue" ucap Demas sambil berlarian mengejar Dinda.
"Kakak apaan sih?" Ucap Dinda tidak suka ketika Demas meraih tangannya.
"Gue mau ajak lo ke kantin, gue tau lo dari tadi belum makan" ucap Demas sambil menyeret tangan Dinda menuju kantin sekolah, namun Dinda langsung menepisnya.
"Nggak, aku mau ke kelas" ucap Dinda lalu berjalan meninggalkan Demas, Demas hanya menghela napasnya panjang lalu berbalik lagi dan berjalan ke arah kantin.
🌺🌺🌺
"Dem, cewek lo" ucap seseorang sambil berlari ke arah Demas yang sedang memakan semangkuk baksonya, Demas langsung menghentikan aksinya dan melihat siapa yang datang.
"Lo apaan sih Ren, teriak-teriak" ucap Demas lalu kembali meminum es teh yang ada di depannya.
"Cewek lo di bully Lala and the geng" mendengar ucapan Reno, Demas langsung menyemburkan es yang sudah ada di dalam mulutnya ke arah wajah Reno. Reno hanya mengumpat dalam batin, karena kesal setengah mati dengan temannya ini.
"Di mana Dinda?" Ucap Demas tanpa rasa bersalah.
"Lorong kelas 10" ucap Reno mulai malas. Bukannya meminta maaf terlebih dahulu kepada Reno, namun Demas langsung pergi begitu saja.
"Awas ya lo, Dem" ucap Reno kesal sambil mengusap wajahnya dengan tissue yang ada di meja kantin.
"Wah masih nih, lumayan lah" ucap Reno ketika melihat bakso di mangkuk Demas yang masih tersisa. Tanpa menunggu lama, dia langsung memakannya.
"Reno tadi Demas belum bayar bakso sama es teh manis plus kerupuk dua, katanya suruh bayar kamu" ucap bu gendut si penjual bakso sambil mengambil mangkuk yang sudah bekas dipakai.
"Apa Demas bilang gitu bu, Anjir emang si Demas" ucap Reno sambil mengumpat atas kelakuan Demas yang sudah membuat darahnya naik untuk yang keberapa kalinya.
🌺🌺🌺
"Lo tuh nggak pantes sama Demas" ucap seorang murid perempuan sambil mendorong bahu Dinda membuat gadis itu mundur.
"Tapi saya nggak pernah deketin kak Demas" ujar Dinda.
"Berani jawab aja lo, belum tau lo siapa gue" ucap gadis itu sambil menunjuk wajah Dinda.
"Kakak maunya apa sih? Saya mau ke kelas" ujar Dinda.
"Gue mau lo jauhin Demas, jangan sok kecantikan deh lo" ucap gadis itu lalu mendorong tubuh Dinda sampai tubuh gadis itu tersembab ke lantai.
"Girls" ucap gadis itu seolah-olah memerintahkan seseorang, tak berapa lama seorang perempuan muncul di belakangnya sambil membawa ember yang berisi air es yang sudah mencair.
"Mampus lo" ucap gadis itu setelah menyiramkan air itu ke tubuh Dinda membuat tubuh gadis itu menggigil kedinginan.
"Stop" teriak Demas yang mulai bersembul di balik tubuh para penonton.
"Demas" ucap Gadis itu ketakutan.
"Apa yang lo lakuin sama cewek gue hah?" Bentak Demas lalu menghampiri Dinda yang sudah terduduk lemas kedinginan.
"Dia nggak pernah deketin gue, justru gue yang deketin dia. Jangan pernah lo ganggu kehidupan dia, lo ganggu dia sama aja lo ganggu gue" ucap Demas lalu menggendong tubuh Dinda.
"Emang ya buah nggak jauh dari pohonnya, anak sama nyokap sama aja" ucapan Demas membuat gadis itu membulatkan matanya sepenuhnya.
Demas langsung membawa Dinda ke UKS, tidak memperdulikan Dinda yang memberontak di dalam gendongan Demas.
KAMU SEDANG MEMBACA
DRAGOSTE
أدب المراهقين"Lo mau kan jadi pacar gue?" "Ini bukan pertanyaan, tapi pernyataan. Jadi nggak ada penolakan" "Oke, lo mau jadi pacar gue" Gimana perasaan kalian jika di tembak oleh seseorang yang nggak kalian kenal? Itulah yang dialami Dinda.