Rezeki

44 4 2
                                    


"Ndah,hujannya uda agak berhenti jalan aja yuk" ucap Andre sambil berjalan ke arah motornya.

"oh iya nih,nanti terlambat pula kita" jawab Indah dengan menguraikan senyum yang manis.

Ketika Indah mau berjalan ke arah motornya,ia terpeleset. Seketika Andre pun langsung menangkapnya. Mereka tatap-tatapan seperti yang ada di film Bollywood.

"Ehh, sorry ndah" ucap Andre yang salah tingkah.

"mmm, gapapa ndre kalau kamu nggak kayak tadi aku langsung jatuh dan kotor deh bajuku" jawab Indah sambil merapikan bajunya.

Akhirnya mereka pun menaiki motor masing-masing dan menuju ke sekolah. Sampai di sekolah bel berbunyi. Mereka terpisah diantara dua gedung. Andre pergi ke kelasnya dan Indah pergi ke ruang tata usaha sambil menyelesaikan dokumennya yang belum kelar.

Sekolah ini terletak di lambung kota dan cukup terkenal di kota itu sendiri. Perawakan yang tua dan cenderung moderen sehinnga sekolah ini berhasil memukau para orang tua untuk berpikir dua kali untuk anaknya yang ingin melanjutkan SMA.

"Assalamu'alaikum pak,maaf pak saya telat tadi kejebak hujan di jalan" ucap Andre yang berbicara pelan tapi santai.

"kamu lagi kamu lagi, baik anak-anak apa hukuman yang pas buat dia?" tanya pak Bambang yang kesal sama Andre sambil menunjuk Andre dengan tegasnya

"Hukum gantung,pak" "Qisash,pak" "Kebiri,pak" jawab teman-teman Andre acak dengan senangnya.

"sudah sudah,kalian ini ada ada saja. Andre hari ini kamu saya maafin tapi sekali lagi kamu seperti ini akan saya coret-coret muka kamu,paham kamu Andre" ucap pak Bambang tegas dibarengi dengan tawa seisi kelas.

Andre pun langsung pergi ketempat duduknya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 06, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

EVERLASTING IN HURTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang