01 - Awal ❄

3.7K 332 477
                                    

Bertemu denganmu apakah bisa di sebut sebagai takdir?

Matahari pagi telah menampakkan sinarnya tetapi tidak membuat seorang gadis cantik terbangun dari tidurnya, gadis bernama lengkap Aleta Violina Purba itu belum juga terbangun dari tidur nyenyaknya padahal ini adalah hari pertamanya mos di SMA Pelita.

"Aletha, bangun sayang!" seru kirana sambil mengelus kepala putri nya.

Bukannya bangun, Aletha malah menutup wajahnya dengan selimut dan berbalik ke samping, membelakangi mamanya.

"Aletha, ini hari pertama kamu masuk sekolah, masak kamu mau telat," seru kirana lagi

Dengan cepat Aletha membuka mata dan langsung merubah posisinya menjadi duduk dan melihat ke arah jam.

"Mampus gue," seru Aletha dalam hati

20 menit kemudian Aletha sudah rapi dan keluar dari kamar dengan atribut mos nya.
Aletha berjalan menuju mamanya yang berada di ruang makan.

"Ma kak Raka mana?" tanya Aletha sambil mengambil roti yang ada di meja.

"Udah berangkat dari tadi," seru kirana.

"Hah?? Udah berangkat? Kok enggak nungguin Aletha," ucap Aletha sedikit kesal dengan kakaknya itu.

"Ya lagian kamu dari tadi di tungguin masih tidur mulu, kakak kamu ada kuliah pagi," seru kirana.

"Ya udah deh Aletha berangkat dulu ya ma, udah telat" seru Aletha sambil berlari meninggalkan mamanya yang berada di ruang makan.

"iya, hati-hati kamu, jangan lari nanti jat... "

Belum sempat kirana melanjutkan kata-katanya Aletha sudah lebih dahulu jatuh tersungkur ke lantai karena tali sepatunya belum di ikat dengan benar.

"Aduhh..." seru Aletha sambil memegangi lutut yang terasa sedikit perih, Kirana segera menghampiri putrinya yang tengah kesakitan sambil memegang lututnya.

"Makanya kalau pakek tali sepatu itu yang benar," ucap kirana sambil membenarkan tali sepatu putrinya.

"iya ma maaf, Aletha berangkat dulu ya ma," seru Aletha.

Kirana hanya mengelengkan kepala melihat kelakuan putrinya yang sangat ceroboh itu.
Aletha adalah anak yang cantik, baik dan pintar tetapi hanya 2 kekurangannya yaitu manja dan ceroboh.

Ini adalah hari tersial bagi Aletha sudah bangun terlambat di hari pertama mos ditambah lagi dengan tidak ada satu pun angkot yang lewat hari ini, tampak kecemasan di wajah cantiknya, sesekali ia mengusap peluh di pelipisnya, berdiri dari tadi di halte membuatnya sedikit berkeringat apa lagi cuaca pagi ini yang agak panas. bibirnya dari tadi tidak bisa diam dia terus bergumam kecil berharap ada angkot atau bus yang lewat di hadapannya, Aletha tidak mau terkena hukuman dari seniornya di hari pertama mos, membayangkan saja sudah membuat bulu kuduknya berdiri.

Seorang cowok sedang mengendarai motor menuju sekolah, ia tampak terburu-buru sambil sesekali melihat jam tangan yang hampir menunjukkan pukul 7 itu artinya sebentar lagi gerbang sekolahnya akan di tutup, Saat lampu merah dia melihat seorang gadis yang sedang berdiri tidak jauh di halte bus, gadis itu sesekali melihat ke arah jam tangannya dan kelihatan akan menangis, merasa tidak tega dengan gadis itu ia memutuskan untuk menghampirinya karena merasa familiar dengan seragam mos yang di kenakan gadis itu.

"Anak SMA Pelita ?" tanyanya sambil membuka kaca helm

"Iyaa kak," jawab Aletha sedikit terkejut .

Aletha dapat memastikan bahwa cowok di depannya adalah seniornya di sekolah karena terlihat dari bet kelasnya yang bertuliskan SMA Pelita dan angka 11 di bawahnya.

"Buruan naik, keburu telat," serunya sambil menutup kaca helm

"Ehh?? Iyaa kak," jawab Aletha buru-buru naik ke motornya

Setelah 10 menit akhirnya mereka sampai di sekolah, untungnya tadi satpam sekolah masih berbaik hati untuk membukakan gerbang.

Aletha buru-buru untuk turun dari motor dan mengucapkan terima kasih kepada seniornya itu lalu pergi meninggalkan parkiran sekolah.
Ia sudah terlambat hampir 10 menit, entah hal buruk apa yang Aletha akan dapatkan nanti dari para senior nya.

"Aduh.. gimana ini aku udah telat lagi, lagian sih kenapa aku harus bangun kesiangan juga, udah tau kalau ini hari pertama mos malah bangun kesiangan, dasar Aletha " gerutu Aletha

"Eh yang lagi berdiri disana, ngapain masih di situ cepat kesini," bentak salah satu kakak seniornya
Aletha tersentak kaget, dan berjalan menuju kakak kelasnya itu dengan langkah sedikit takut dan gemetar.

"Ngapain kamu masih disini, kenapa nggak ke dalam aula" seru perempuan cantik dengan name tag bernama Agatha itu.

"Ma... af.. Kak, sa..ya. Da..tang terlambat," seru Aletha dengan sedikit cemas.

"kamu tau enggak sekarang udah jam berapa?" tanya Agatha dengan suara agak keras.

"Udahlah, lagian dia telatnya kan pasti enggak di sengaja," seru Devan berusaha meredam amarah Agatha.

"Nama kamu siapa? " tanya Devan.

"Aletha kak."

"yaudah buruan masuk ke aula, lain kali jangan ulangi lagi," seru Agatha ketus.

"Iya kak makasih " seru Aletha sambil berlari menuju aula.

"Si Arka mana? Tumben jam segini belum datang," ucap Agatha sambil celingukan ke kanan dan kiri mencari keberadaan Arka yang dari tadi belum di lihatnya.

"Tuh orangnya baru datang," seru devan sambil menunjuk seorang cowok yang sedang berjalan kearahnya.

"Tumben banget sih ka, baru datang," tanya Agatha

"Kesiangan," seru Arka datar tanpa ekspresi apapun.

"Yaelahh singkat amat jawabnya, senyum dikit kek masih pagi juga, itu muka datar amat" seru Devan menyindir Arla yang selalu menampilkan tampang datarnya. padahal kalau kalian semua lihat senyum Arka di jamin saat itu juga akan langsung jatuh hati.

"Yuk ke aula acara udah mau dimulai," ajak Agatha.

Setelah memasuki aula Aletha menjadi pusat perhatian karena kedatangannya yang terlambat dan jangan lupakan dengan paras cantik yang membuat iri kaum wanita.

" Gilaa itu cewek cantik banget"
" itu manusia apa bidadari, bening banget"
" Operasi plastik deh itu kayaknya"

Aleta mulai risih mendengar bisikan-bisikan para peserta mos yang sedang membicarakannya, hingga matanya tertuju pada sosok gadis yang sedang melambaikan tangan kepadanya, Anisa adalah sahabat Aletha dari kecil, Aletha segera saja berjalan menuju Anisa dan duduk di sampingnya.

"kemana aja jam segini baru datang, udah telat 10 menit nih," seru anisa.

"Hehe maaf, tadi aku bangun kesiangan," ucap aleta sambil tersenyum.

Anisa hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat kelakuan sahabatnya yang sejak dulu belum berubah itu.

Sambutan dari ketua osis sedang berlangsung tetapi mata Aletha tidak sengaja tertuju kepada beberapa orang yang berdiri di samping ketua osis, ia mengernyitkan dahi saat melihat seorang cowok yang berdiri di barisan paling ujung.

"Bukannya itu senior yang tadi pagi ya," gumam Aletha.

"Ohh jadi dia anggota osis" gumam nya lagi sambil tersenyum ceria

"Ohh jadi dia anggota osis" gumam nya lagi sambil tersenyum ceria

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hallo semuanya.. jadi cerita ini adalah cerita pertama saya.. mohon maaf kalau masih banyak typo dan kata yang kalian tidak mengerti. Kalau ada yang tidak mengerti comment aja ya..
Insyaallah update satu minggu sekali

Jangan lupa dukung dan komentar ya, menerima kritik dan saran dari kalian.

Terima kasih yang sudah bersedia mendukung dan membaca chapter 1

Salam

Aletha [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang