"Nilailah orang dari sorot matanya pasti kamu akan tahu, dia yang sebenarnya."
"Yang, kamu harus bisa jaga emosi kamu jangan kayak tadi. Kalau tadi kakak gak bawa pergi mungkin sekarang kamu udah masuk ruang BP," nasehat Fata pada Bayang tangannya mengelus punggung adiknya.
Bayang berdecak sebal emosinya belum keluar semua sebelum ia bergelut dengan Fiola teman sekelas kakaknya itu. "Argh! Kesal pengen tambal tuh mulut!" Cibirnya.
Fata terkekeh geli melihat muka adiknya memerah karna kesal. "Iya entar kita tambal ditukang tambal ban pinggir jalan,"
"Awas ya kak jangan dekat-dekat sama kak Fiola! Harus jaga jarak!" Ancam Bayang pada Fata yang duduk di sampingnya.
***
Jam pelajaran berlangsung di kelas 10 Ips-2 semua murid menatap lurus ke arah guru yang sedang menjelaskan di depan kelas.
"Opy anter ke toilet yuk kebelet nih," bisik Bayang pada Opy disela-sela guru yang sedang menjelaskan.
"Emang boleh? Lo sana yang minta ijin gue takut ah sama Bu Susi mukanya garang!" Jawab Opy.
Bayang bangkit dari duduk kakinya melangkah menghampiri guru yang mukanya agak menyeramkan. "Bu, ijin ke toilet."
"Saya sangat tak suka ya kalau saya sedang menjelaskan di depan ada yang minta ijin ke toilet apalagi kekantin modusnya beli pulpen nyatanya nongkrong dulu!"
Bukannya di ijinin Bayang malah kena omel, ia berusa mencoba lagi. "Bu saya udah kebelet,"
"Yaudah sana lima menit harus udah kembali!"
"Iya bu," jawabnya. "Ayo Opy!" Ajak Bayang tangannya melambai mengajak sahabatnya yang masih dudu di bangkunya.
"Sendiri aja gak bakal nyasar kok!" Ucap Bu Susi datar.
Bayang hanya menghela nafasnya ia pun berjalan keluar kelas sendirian. Ia sangat kesal pada gurunya itu bukannya takut nyasar tapi kalau sendiriin rasanya iseng.
"Argh!!"
Hari ini hari yang sangat menyebalkan bagi Bayang, sudah pagi-pagi harus berdebat dengan kakak kelasnya ditambah kena omel habis-habisan dari Bu Susi dan sekarang roknya basah karna keran airnya menyembur semua ke seragamnya terutama rok abu yang semua basah kuyup.
Bayang menatap tubuhnya di kaca kamar mandi terasa sangat tidak pantas dipandang, sudah roknya yang basah kuyup di tambah baju putihnya yang terlihat transparan melihatkan tanktop berwarna pink disana. Ia terus meratapi nasibnya terasa sangat sial hari ini.
"Sial banget hari ini!" Gerutunya sendiri.
Ia binggung harus minta bantuan dengan siapa, Fata? Opy? Ah tak mungkin karna ponsel mereka pasti dimatikan saat proses belajar mengajar. Ia merilik jam tangannya sudah lebih dari sepuluh menit ia di toilet sedangkan ia di beri waktu hanya lima menit saja.
Bayang memberanikan diri keluar dari toilet walau seragamnya yang terlihat sangat basah. Ia sangat takut Bu Susi akan memarahinya atau menghukumnya juga.
"Lo habis mandi Yang? Ini sekolahan bukan di rumah apa jangan-jangan di rumah lo gak ada air?" Celetuk Iqbal saat Bayang baru saja keluar dari toilet.
"Nggak!" Jawab Bayang kedua tangannya langsung menyilang bagian dadanya selain kedinginan ia sangat malu berpapasan dengan laki-laki karna bajunya sangat transparan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY POSSESSIVE SISTER
Roman d'amour"Mau kemana kak Ata?" "Ke rumah temen sebentar." "Cewe apa cowo?!" Kalau penasaran langsung deh baca jangan lupa add ke library kamu!! Aku akan update terus secepatnya.... ●Don't Copy