21. Hyunjin past and ToD

3K 536 154
                                    

Jeongin mengerjapkan matanya bingung. Mencoba mencerna perkataan Hyunjin.

Bunuh katanya?


"whoa whoa Hwang. Maksud lo apa?"


Jeongin mencondongkan tubuhnya kearah Hyunjin, menyelidik.



"gue bunuh mereka"

Ucap Hyunjin masih dengan tatapan lurus kedepan, lalu kembali menegak minumannya



"dengan keadaan sadar?"

Jeongin masih membulatkan matanya dan menatap Hyunjin lekat lekat memenuhi atensinya dengan pemuda Hwang itu.

Suasana apartemen kini hanya diterangi cahaya lampu berdiri ditiap sudut ruangan membuat ruangan itu sedikit remang remang


"sadar.."


Jeongin memundurkan badannya, menatap tak percaya kearah TV yang kini telah mati.

Dengan cepat pemuda manis itu menegak minumannya lagi


"Kenapa?"



Hyunjin membolak balikan gelas ditangannya,




"Lu tau, incest?"


Jeongin mengangguk ragu

"perasaan terlarang antar sodara?"


Hyunjin mengangguk lalu menuangkan minumannya ada gelasnya

"Ade sama ibu gue, punya perasaan itu"


Jeongin kembali menatap Hyunjin disampingnya tanpa berniat untuk menyela. Kaget sebenarnya.


"ayah gue sibuk. Ok make sense, duit melimpah di bank ga numpuk dengan sendirinya, ayah gue kerja keras orangnya. Sampe gaada waktu buat keluarga"



Jeongin menuangkan minuman ke gelasnya, mulai terbiasa dengan rasanya, dipikir ena juga. Anget.



"lanjut"



Hyunjin memperhatikan gelas di tangannya

"gue bener bener pandang ayah gue dengan hormat. Panutan gue banget-"

Hyunjin tersenyum miris

"gue sibuk di sekolah buat urusan eskul,bimbel, dan gue juga udah diangkat jd ketos pas gue kelas 2 smp. Cuma pengen bikin ayah gue bangga"

Jeongin kembali meneguk minumannya, lalu mendekat kearah Hyunjin dan memeluk tangannya

Hyunjin tersenyum gemas lalu mengelus surai Jeongin lembut


"tanpa gue sadar, Felix jadi yang paling sering temenin ibu. Gatau gimana caranya mereka jadi saling mencintai layaknya seorang kekasih. Gatau gimana bisa gitu, dan gue gamau tau"


Hyunjin meneguk langsung minuman dari botolnya rakus


Jeongin hanya menatap pemuda terkasihnya itu dengan tatapan penuh sayang lalu mengelus pundaknya untuk menenangkan. Jeongin tidak berniat membuka suara, menunggu pemuda yang lebih tua menghamburkan semua ceritanya hingga tenang


"hari itu, gue baru balik bimbel dan gue denger ada suara barang pecah dari rumah. Gue lari buat liat apa yg terjadi, dan dapetin ayah lagi marahin ibu sama ade gue yang lagi...... telanjang diatas sofa ruang keluarga"



Hyunjin mengurut dahinya pening



"gue ga bodoh untuk tau mereka abis ngapain. Ayah gue nangis sambil marah2. Lalu pergi gitu aja dari rumah"



[1] Save Me • Hyunjeong || COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang