Hallo
Hallo
Hallo
[Start]
"Lalisa" panggil seseorang dengan suara melengkingnya.
Siapa lagi jika bukan ibunya, Alexa heran mengapa ibunya memiliki suara yang dapat mengalahkan suara toa masjid. Bolehkah dia menyebut seperti itu.
"Iya ma, bentar" sambil mendumel tidak jelas.
Sedikit cerita tentang kehidupan Lisa, dia adalah seorang mahasiswa jurusan tata busana disalah satu universitas negeri di negaranya.
Kehidupan keluarga, bisa dibilang cukup harmonis. Tetapi tidak dengan kehidupan sekolahnya.
Deskripsi sekolah ataupun kuliah suatu kata atas perintah yang harus dilakukan. Cukup bosan dengan kehidupan sekolahnya yang biasa-biasa saja. Datang, belajar, pulang, dan tak terlihat. Bahkan gurupun kadang salah menyebut namanya. Hal tersebut terus berulang sampai Lalisa atau Lisa menginjak semester ke tiga dikuliahnya.
[Cukup sudah]
Setelah cukup lama berada di kamar. Lisa pergi ke ruang makan dengan langkah ringan. Sampai dia bersitatap dengan mata polos adiknya.
"Hallo" kata Lisa dengan senyuman. Akan tetapi, dijawab dengan dengusan.
"Dasar es parut" kata Lisa dengan terus mendumel. Belum lama sampai diruang makan. Pintu rumahnya diketuk oleh seseorang.
Tahu siapa pelakunya, iapun segera berlari menuju pintu. Sebelum sampai pintupun dia kembali lagi untuk pamit dengan orang tuanya tidak lupa mencium adiknya dengan gemas dan jangan tanya bagaimana reaksi adiknya itu.
NEXT
YOU ARE READING
EMPTY
Teen FictionEmpty Sepenggal kata yang mengibaratkan kehidupannya, tidak tahu apa yang harus dilakukannya. Bersabar menunggu atau melepaskannya.
