Chapter 3

93 15 0
                                    

Setelah aku memakan bekal Nasida-san, aku dan Nasida-san mulai membuka cafe.

"Selamat datang~"

"Apa yang ingin bapak pesan? "

"Totalnya jadi xxxx"

Seperti yang kalian ketahui. Cafe kami sedang ramai. Banyak orang-orang yang lalu lalang mencari tempat duduk kosong. Aku sendiri sedang membersihkan meja-meja yang kotor.

"Ah.. Ishida-kun! "

Aku mencari sumber suara. Ah.. Ternyata seorang gadis bersama kelompok gadis lainnya. Kelompok gadis-gadis itu menggunakan Jersey warna putih hitam. Aku mendekati mereka. "Apa ada yang bisa saya bantu?".  Aku tersenyum ramah.

Gadis tadi terkekeh, memutar-mutah ujung rambutnya yang diikat miring, dia berkata. "Ishida-kun... Apa kamu melupakan ku? "

"Ah... Apa aku pernah bertemu denganmu disuatu tempat? ". Jawabku bingung.

Teman-teman gadis itu nampak menetertawakan gadis yang memanggil ku tadi. Gadis itu nampak marah. "Apa kamu tidak mengingat ku?! ". Dia menarik apron hitam yang aku kenakan dengan keras, membuatku membungkuk dan menghadapi wajahnya dari dekat.

Teman-teman sang gadis nampak terdiam, mengagumi keberanian gadis itu. Walaupun aku tidak melihat sekeliling ku, bisa ku pastikan jika para pelanggan yang berada di cafe mulai memandangi dan berbisik ke arah ku.

Ah... Aku benar-benar tidak ingin terkena masalah.

"Nona.. Jika saya pernah bertemu denganmu tolong katakan"

Gadis itu masih terdiam, mencengkeram apron hitam ku dengan kencang. Aku menghela napas, biar ku pikir sebentar...

"Ah! Aku ingat" kataku.

"Ah ah kamu mengingatku?! ". Mata sang gadis nampak berbinar-binar.

Aku menganghuk sebagai tanda persetujuan. "Kamu gadis yang hari itu terjebur di empang saat mencoba memanjat pohon kan? "

Mendengar perkataanku, se isi cafe meledak dengan tawa. Bahkan Haruka-san dan Nasida-san,.. Aku bisa melihat mereka yang mati-matian menahan tawa.

"Kamu.... Kamu.... ". Gadis itu terbata-bata. Wajahnya nampak merah. Aku tidak tau dia malu atau bahkan marah.

"Ah, apa aku salah? ". Aku menatap dengan mata polos. Gadis itu melepas cengkeraman di apron ku, dia mendorongku dengan tiba-tiba, membuatku terhuyung ke belakang. Mengandalkan kursi yang kosong aku menjaga keseimbangan tubuhku.

Gadis itu beranjak___lari ke luar. Aku bisa melihat dia menutipi matanya dengan lengan tampak sedang menangis. Teman-teman gadis itu semua keluar mengejar sang gadis.

Aku hendak keluar untuk mengejarnya, sebelum pundaku ditepuk seseorang.
"Sudahlah Aya-kun, ".

Aku menengok melihat Haruka-san yang tiba-tiba berdiri disampingku.

-----

"Aku minta maaf! ". Aku membungkuk 90° di depan manajer.

"Kei-san tolong potong saja gajihku untuk membayar makanan gadis itu! ". Aku masih membungkuk.

Kei-san nampak menghela napas, dia menepuk kepalaku. "Ishida-kun, berdirilah. Tidak apa-apa jika kamu membuat kesalahan sesekali"

Aku berdiri, menatap Kei-san yang sedang tersenyum lembut padaku. "Tapi... Aku membuat keributan di cafe. Untuk menerima permintaan maaf ku setidaknya, potong saja gajih harian ku"

[Haikyuu!] Bolak-balik Dua Dunia [Touken Ranbu] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang