Hujan dan Senja-Senja

2 1 0
                                    

Satu-satunya hal yang dapat memperlambat waktu adalah rindu. Jarak telah membuat kita jarang bertemu. Aku mencari-cari kamu dikepalaku, membawa kamu kemanapun aku pergi. Hujan juga datang membawa pulang kehangatanmu dikepalaku, sementara tubuhku harus tabah menikmati dinginnya waktu. Setelah senja datang atau setelah hujan kembali pulang, kamu adalah seseorang yang kadang menjadi alasanku tidak mampu menahan perasaan. Rasa sesak didada kadang sering kali tidak terkendalikan dan air mata kadang menjadi hujan-hujan yang kusembunyikan. Aku tau ini berat, tapi bukan alasan untuk melepaskan apa-apa yang kita ikat. Aku tau rindu itu kadang pilu, tetapi bukan alasan untuk kita jadi masalalu. Kelak, pada senja-senja yang tak lagi sepi kamu adalah seseorang yang kupeluk erat sepenuh hati tidak ada lagi jarak yang menakut-nakuti. Bila saat itu tiba, aku berharap waktu tetap saja melambat bersama kita. Agar aku bisa menatap matamu berlama-lama, agar aku bisa menikmati senja dan hujan-hujan yang tak pernah membuatku merindu buta. Semoga segala hal yang kita jalani kini, seberat apapun usaha menjaga hati tidak hanya menjadi lelah yang tak berarti.

Kalau mau copas sertakan sumbernya Brigata_76

-Salam puitis, Salam romantis-

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 07, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FiksionalismeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang