04-Dasar Bucin

45 6 4
                                    

Disinilah sekarang Dara berada. Tempat yang sudah dijanjikan Dzaka semalam kepadanya. 10 menit menunggu Dzaka belum datang-datang juga. Bel sebentar lagi akan berbunyi.

"Kak Dzaka mana sih?, Katanya tadi malam nggak pakai telat. Eh dianya yang telat" Dara mulai kesal dan bosan menunggu.

Dari kejauhan Dara melihat Dzaka sedang berjalan, tapi tanpaknya dengan seorang cewek dan kelihatannya tujuan mereka bukan mengarah menemui Dara tetapi mereka mengarah ke perpustakaan. Dara memantau dari kejauhan dalam hatinya sekarang tengah merintih kesakitan dan menahan rasa cemburu yang bergitu kuat kepada cewek tersebut.

"Dasar, BUCIN!. Gue benci sama lo kak. Dari tadi malam gue tahan untuk nggak terlalu mempermasalahkan soal ini. Tapi sekarang gue benar-benar kecewa sama lo kak. Tunggu-tunggu, keknya itu Cewek yang semalam juga deh, dia sekolah di sini juga ternyata!" Dara mengumpat dalam hati dan berpikir sejenak, mengingat-ingat kejadian tadi malam.

Air mata Dara mulai jatuh tapi Dara mencoba untuk menahannya. Dara berlari menuju kelasnya dan langsung mencari Cipa untuk menceritakan kejadian yang ia lihat barusan. Sampai dikelas Dara membuka pintu kelas dengan kasar, pandangan taman-temannya langsung beralih melihat kearahnya. Termasuk Cipa yang pertamanya melihat ke layar ponselnya lalu langsung melihat ke arah Dara. Dara segera memeluk Cipa hingga air mata yang Dara tahan tadi keluar dengan sendirinya. Cipa mencoba untuk menenangkan Dara dan menyuruhnya untuk bercerita. Pelan-pelan Dara bercerita kepada Cipa dengan terisak-isak akibat tangisannya.

****

Bel pulang sekolah telah berbunyi, Dara hari tidak membawa motor dikarenakan motornya dipakai oleh kakaknya. Dara tadi pagi di antar oleh abang nya dengan mobil dan sekarang ia tengah menunggu jemputan. Dara tadi sebenarnya ingin pulang bersama Cipa, tapi Cipanya udah pulang duluan. 20 menit lama nya Dara menunggu tetap saja jemputannya belum datang. ia mulai bosan dan mencoba melakukan sesuatu supaya ia tak merasa bosan lagi.

Dara mencoba membuka layar hpnya dan memasang earphone miliknya dan sekarang Dara sedang mendengarkan lagu Happier- Ed Sheeren. 2 menit lagu berjalan tiba-tiba ada yang menokok pundak Dara tapi tak terlalu kuat hingga membuatnya tersadar lalu melihat ke arah orang  yang menokok pundaknya tersebut. Lalu, Dara melepaskan earphonenya dari telinganya.

"Dar!" panggilnya.

"Ya kak?" Dara mencoba untuk tidak melihatkan kekesalan dan kekecewaanya dihadapan Dzaka tapi didalam hatinya ia ingin sekali memaki laki-laki tersebut yang tengah berdiri dihadapannya sekarang.

"Maaf, gue tadi lupa. Lo tadi nungguin gue ya?"

"iya kak, nggak usah mintak maaf tadi gue nggak nungguin kakak kok, gue tadi lupa." dusta Dara, padahal tak seperti kenyataan yang di katakan Dara.

"oklah, Lo nggak pulang?" tanya Dzaka.

"Gue lagi nunggu jemputan kak"

"Motor lo kemana?" tanya Dzaka sekali lagi.

"Dibawak kakak gue"

"Yalah, lo mau bareng gue nggak?" tawar Dzaka.

"Nggak usah kak, gue nunggu jemputan gue aja" tolak Dara. sebenarnya situasi seperti ini yang Dara inginkan dari dulu tapi mau gimana lagi Dara sudah terlanjur kecewa dengan Dzaka.

"Yakin ni nggak mau?" tawar Dzaka sekali lagi memastikan.

"Iya nggak kak. Duluan aja!" tolak Dara sekali lagi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 13, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BERPINDAH HATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang