Part 6. Siapa dia?

120 8 1
                                    

***

"Mbak Surti, air mineral satu"

"Mie ayam dua, nggak pake sayur"

"Mbak kembaliannya mana?"

Terdengar teriakan-teriakan yang sudah menjadi tradisi di kantin sekolah. Nando, Bagas, Akbar dan Nia kali ini duduk disatu meja yang sama. Semakin hari Nia terlihat semakin Akrab dengan Akbar dan juga gengnya.

"Kania, Lo mau masuk geng kita nggak?" Nando menawarkan Nia untuk bergabung bersama geng kucritt yang sudah dirintih beberapa tahun lalu. Terlihat Akbar yang tidak setuju dengan tawaran Nando si cowok playboy.

"Apaan. Nggak usah nggak usah"

"Yee lo sirik aja Bar, gue kan nawarin Kania" sahut Nando.

"Panggil gue Nia aja Ndo"

"Okeee, gimana? Mau nggak?"

"Jangan mau" celetuk Akbar masih belum setuju.

"Gue sambelin juga mulut lo lama-lama" ucap Nando yang mulai geram.

"Lo mau jadi kayak mereka?" Akbar meletakkan jari telunjuknya dijidat mengisyaratkan kedua temannya kurang waras.

"Yakali lo cantik-cantik gesrek" lanjutnya.

"Tapi kok lo mau gabung sama mereka?" tanya Nia polos yang membuat Nando dan Bagas tersindir dan hanya menelan ludah.

"Ya karena dia gesrek" sahut Bagas memperjelas. Nando dan Bagas menahan tawa melihat wajah Akbar yang kebingungan mau jawab apa.

Tiba-tiba...

"WEEEE" gubrakan meja yang membuat mangkuk-mangkuk mie ayam berloncatan datang dari si Usil Arkan.

"Begookk, lo ngagetin aja" jitak Bagas pada Arkan yang menguji detak jantungnya. Arkan hanya mengusap kepalanya dengan wajah kebingungan melihat cewek cantik yang duduk satu meja dengan gengnya.

"Wait wait wait wait"

Semua memandang Arkan yang tidak jelas.

"Itu pacar siapa? Wahhh lo pada gitu ya sekarang, nggak ngasik tau gue, okee okee" lanjutnya dengan gaya santainya.

"Ini anggota baru kita" jawab Nando.

"Wuiihhh kenalan du..." Arkan mengulurkan tangannya pada Nia. Namun, belum sempat melanjutkan ucapannya, Nando lebih dulu melanjutkan ucapannya yang membuat Arkan tidak terima.

"Gantiin lo"

"Apa-apaan nih. Gue ketua disini, mana bisa ketua ditendang gitu aja"

"Bisa, niihh" Bagas menendang kaki Arkan yang membuat Arkan spontan mendorong kepala Bagas.

"Aduuuhh"

"Udah napa sih, kayak anak kecil aja lo berdua. Ar, lo ambil kursi sono" ucap Akbar menghentikan kelakuan bodoh teman-temannya yang tidak jelas. Nia hanya tersenyum melihat kelakuan teman-teman barunya yang rata-rata konyol, eh semuanya sih.

"Perhatian-perhatian!!
Bagi siswa-siswi kelas 10 yang sudah mendaftarkan diri dalam organisasi REGEM dimohon untuk berkumpul di mushollah sekarang juga. Sekali lagi, bagi siswa-siswi kelas 10 yang sudah mendaftarkan diri dalam organisasi REGEM dimohon berkumpul di mushollah sekarang juga. Terima kasih"

Terdengar pengumuman yang ditujukan untuk anggota REGEM baru. Sebenarnya ini adalah pengumuman yang kedua setelah kemarin diumumkan tetapi banyak siswa yang tidak hadir.

Aku dan WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang