Awal Kisah Praditha

12 2 0
                                    

Praditha, begitulah nama seorang karyawati sebuah perusahaan di Jakarta, yang dulunya tinggal di Bandung bersama keluarganya yang pernah berjualan donat dan gorengan. Namun, setelah naik kelas 11 IPA di SMA, Praditha bersama keluarganya pindah ke Jakarta Selatan. Ia juga aktif di sejumlah kegiatan sosialnya. Seperti apa ceritanya?

Bandung, 11 Februari 2009, dahulu ketika dia masih kelas 11 SMA ....

Di jam istirahat, Praditha sedang sibuk membaca buku fisika. Namun, Praditha kaget ketika sahabatnya datang menghampirinya,

"Halo, Dit. Kamu lagi baca buku apa?" tanya seorang sahabat yang bernama Elvira.

"Aku lagi baca buku fisika. Lagi bahas tentang kecepatan dan percepatan," jawab

Praditha.

"Oh, kamu suka fisika, ya?" tanya Elvira. "Iya, apalagi guruku sedang

memberi kita pelajaran tentang bagaimana cara menghitung percepatan dan kecepatan," jawab Praditha lagi.

"Baik, deh. Aku pergi jajan dulu, ya. Kamu mau enggak ikut aku jajan?" tanya Elvira.

"Mau deh, El. beliin aku donat gula sekalian, ya!" ucap Praditha. "Baik, deh!" jawab Elvira. Akhirnya, mereka pun jajan ke kantin.

___ooo___

Bel pulang berbunyi ....

Seluruh murid kelas 11 SMA pulang ke rumah, termasuk Praditha. Sambil menunggu jemputan, ia pun bertemu dengan seorang pengemis. Seorang pengemis yang ia temui adalah seorang nenek yang memiliki kekurangan dan butuh bantuan dari orang lain.

"Permisi, nek. Ini uangnya. Aku jauh-jauh datang ke sekolah dari rumahku di Ciwidey," kata Praditha kepada nenek, sambil memberikan uang kepada nenek.

"Makasih, Nak. Kamu baik sekali. Kamu sekolah, enggak?" tanya nenek kepada Praditha.

"Sekolah, Nek. Kelas 11 SMA," jawab Praditha.

"Oh, kelas 11 SMA, ya. Sehat selalu ya nak," nasihat Nenek.

"Makasih, nek," ucap Praditha dengan hati tulus ikhlasnya.

___ooo___

Sesampainya di rumah ....

"Assalamu 'alaikum, Ma," ucap Praditha.

"Wa'alaikum salam, kamu udah lama pulang ya?" tanya ibu.

"Iya," jawab Praditha. "Tadi sebelum pulang, aku ketemu sama pengemis, kasih uang ke neneknya," lanjut Praditha.

"Oh gitu, kamu udah ikhlas ya. Tetap jadi dirimu sendiri," nasihat ibu.

"Terimakasih banyak, Ibu," jawab Praditha. Akhirnya, Praditha pun bergegas menuju kamarnya dan mengganti bajunya.

___ooo___

Malam harinya....

Praditha pun menyiapkan pelajaran sekolahnya besok. Setelah itu, ia pergi ke meja makan untuk makan malam bersama ayah dan ibunya.

Setelah makan malam, ia pun belajar untuk esok. Kadang-kadang ia membaca lebih dari 1-2 bab.

Jam menunjukkan pukul 21.00 WIB. Praditha pun mengantuk sekali. Ia pun memasukkan bukunya ke dalam tas dan pergi ke kamar mandi.

Di kamar mandi, Praditha mencuci muka, menggosok gigi, lalu mengambil air wudu. Setelah itu, dia bergegas lagi ke kamarnya untuk salat. Lalu, ia berganti baju menjadi baju piyama dan tidur.

___ooo___

Hati Sang BidadariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang