Tidak ada yang kebetulan didunia ini, Allah selalu punya tujuan dari semua kejadian
-Nafisha-Semalam Bunda dan semua keluarga ku datang ke mess tempat tinggal ku, dan ternyata kita langsung berangkat ke Bogor ke tempat tante nida, dirumah tante nida ada acara jadi seluruh keluarga ku berkumpul. Kegembiraan yang berlipat lipat.
Karena acaranya malam hari jadi hari ini kita mempersiapkan acara, aku bunda tante nida dan nenek memasak didapur, sedangkan ayah, kakek, bang hafiz dan om Aslan memasang dekorasi. Persiapan acara selesai pukul 4 sore dan kami anak anak memutuskan pergi ke kebun teh untuk melihat sunset. Bang revan sebagai abang tertua kita anak dari tante nida yang membawa mobil sedang bang hafiz didepan, aku syakila alif dan shafa dibelakang. Karena lama tidak berjumpa celotehan syakila, alif dan shafa yang meramaikan mobil kami. Sebenarnya dulu tante nida tinggal sama kakek dan nenek di tuban, saat bang revan masuk bangku kuliah ternyata om revan di tugaskan di bogor jadi tante nida, bang revan dan shafa pindah ke bagor, lagi pula bang revan juga kuliah dijakarta satu kampus sama bang hafiz.
Suasana kebun teh yang asri menyambut kami, dulu aku sering kesini sama ayah, puncak selalu jadi tempat favorit ayah untuk mengenang masa masa kuliah nya. Aku sendiri juga suka dengan tempat ini, hijau asri sungguh nikmat dipandang. Bang hafiz memotret ku di berbagai tempat bersama bang revan, bang hafiz dan yang lainnya.
Saat aku mau ke gubuk tempat bang hafiz ingin memotret ku aku melihat sebuah benda, niat awal ku ke gubuk berbelok ke arah benda tersebut. Astagfirullah ini sebuah dompet pasti yang punya sedang bingung mencari, ku buka dalamnya berharap ada kartu Identitas atau yang lainnya. Saat aku mau mengambil salah satu kartu Identitas nya ternyata bang hafiz dibelakang ku, dan mengagetkan ku, reflek ku peluk bang hafiz, "cieee tau kok yang lagi kangen tapi malu dong peluk peluk didepan umum ", aku menangis di pundaknya phobia ku sudah parah ternyata, " Lhah kamu kok nangis sih sha, jangan nangis dong abang kan bercanda sha ", dan hafiz pun ingat kalau saudara kembarnya itu mempunyai phobia, sambil menepuk kening nya, " Astagfirullah maafin abang ya, abang janji nggak gitu lagi, udah dong jangan nangis lagi nanti abang bawa jalan jalan keliling jakarta abang janji ", sambil sesenggukan nafisha menjawab, " Janji ya, Allah nggak suka orang yang ingkar janji loh ", sambil tersenyum hafiz menjawab, " Iya abang janji, fisha libur kapan? Nanti abang jemput di bandung " Senyum tak pernah luntur dari muka fisha dan seketika dia teringat "mashaAllah bang fisha nemu dompet gara gara tadi abang ngagetin aku jadi lupa ", " Coba abang lihat, Aditya dwitama saputra, jalan anggrek no 12 bogor Jawa Barat, yaudah kita anter nanti pinjam mobil om Aslan ", sambil melihat kartu nama tersebut, " Kaya pernah lihat dimana ya....?, astagfirullah dia yang kemarin beli bunga di florist fisha bang ", " Yaudah nanti sehabis acara kita langsung kerumah nya atau kita hubungi dulu ya sekarang? ", " Kita hubungi dulu aja bang takutnya yang punya nyariin", pukul 5.30 mereka sampai dirumah. Rumah tante nida yang cantik, bertambah cantik dengan bunga bunga yang dirangkai, aku sangat exited dengan acara ini yang digelar sederhana tapi sangat meriah tamu tamu menikmati jamuan yang dihidangkan, untuk urusan memasak bunda jagonya, baju juga dipesan di bunda padahal yang make juga kita semua termasuk bunda, tante nida bilang, "nanti rugi dong bunda kamu kalo tante minta terus", bener juga sih tapi pemikiran tante nida, ya walaupun tante nida nggak minta aja bunda pasti nawarin.
Acara syukuran selesai sehabis isya, aku teringat dompet yang kutemukan tadi sore, aku memutuskan untuk menghubungi nomor yang ada dikartu nama, tutt.... Turut.... Bunyi tanda telfon tersambung mulai terdengar, semoga diangkat jadi bisa cepet ku kembalikan.
Author pov.
Siapa sih malem malem nelpon ganggu banget, nomor siapa nih, salah sambung kali ya? Tapi... Kayaknya penting dari tadi nelpon terus. " Halo, dengan siapa ya? " Adit menjawab telphon Sambil mengusap matanya tanda baru bangun tidur, "saya nafisha, maaf benar dengan dokter Aditya? ", sebenarnya nafisha sedikit ragu tapi sudah terlanjur, " Iya benar saya sendiri ada perlu apa ya?, "begini tadi sore saya menemukan dompet dokter di kebun teh di dekat villa dan saya mau mengembalikannya, dokter dirumah? Biar saya antar ke rumah dokter", Adit tersadar kalau dia tidak menemukan dompetnya dari tadi sore, pasti dompetnya terjatuh, " Iya saya dirumah silakan datang ke alamat dikartu nama saya, terimakasih ", telpon dimatikan sepihak membuat nafisha geram, tau gini dia biarkan saja dompet ini tergeletak di kebun teh biar diambil orang.
Tak butuh waktu lama saat ini nafisha dan hafiz sudah sampai dirumah Adit, saat masih dimobil mereka berdebat siapa yang akan masuk karena fisha tidak mau bertemu orang yang tak punya sopan santun sudah ditolong tapi balasannya apa? Bukan fisha berharap mendapat balasan, dia ikhlas membantu setidaknya dia punya sifat yang baik untuk menyambut fisha.
Tok tok tok... Permisi assalamualaikum, tak sampai 3 menit pintu sudah terbuka menampilkan wanita peruh baya, yang pasti bukan ibunya, yang ku tahu ibunya masih muda, dia dokter yang cukup terkenal dimedia sosial yang digandrungi teman teman ku dulu jadi aku pernah melihat sekilas."cari siapa den? ", bibi itu bertanya pada bang hafiz, " Dokter Adit nya ada bi? Mau mengembalikan dompet ", " Ohh silakan masuk dulu den, non ", rumah dengan furnitur mewah dan elegan yang nafisha lihat disini dan mendudukkan diri disofa empuk yang pastinya harganya tidak murah.
Nafisha pov.
Tok tok tok, suara sepatu bertalu dengan lantai marmer , aku pikir dokter Adit yang datang, ternyata ibunya, " Siapa ya? ", " Saya hafiz bu dan ini Nafisha ", " Ada perlu apa ya? ", " Kita kesini mau mengembalikan dompetnya dokter Adit yang jatuh di kebun teh tadi sore, tadi sudah menghubungi dokter Adit katanya disuruh kerumah ", " Oh iya Terima kasih tapi aditnya lagi keluar sebentar katanya ada yang mau dibeli, dan titip pesan kalo ada tamu disuruh menunggu dulu ", " Ohh yaudah bu kita tunggu sampai dokter Adit pulang ", "gimana kalo kita makan malam sekalian, sambil nunggu Adit kita ke meja makan yuk ", " Terimakasih bu, kita nggak bisa lama lama, bunda udah nunggu dirumah ", " Yaudah kalian telfon dulu bunda kalian bilang mau pulang telat ", karena obrolan yang lumayan seru sampai kita tidak menyadari kalau dokter adit datang, " Assalamu'alaikum bunda", ucapnya sambil mengecup pipi ibunya, manis banget tuh kalo sama ibunya inginkan ku tampol,batin Nafisha, "yaudah yuk makan dulu nanti dibicarakan sambil makan".
Kita sudah dimeja makan dan duduk dikursi masing-masing, " Adit pimpin doa ", " Iya bunda", doa pendek terlantun dari bibirnya, "maaf ini dompetnya dokter Adit", " Ohh bukannya kamu yang di florist diBandung itu ya? ", " Iya dokter ", tidak ada percakapan lagi diantara kami,tiba tiba Adit bergumam yang bisa didengarkan semua orang, " Pakaian syar'i kok pacaran keluar malam malam pula ", sang bunda pun menginjak kaki Adit, " Maaf dokter Adit tapi fisha ini saudara kembar saya memang kita tidak identik, bisa dilihat kok diktp kita, nama belakang kita sama, nama ayah kita juga sama ", " Maaf ya nak hafiz Adit memang suka gitu ", karena melihat fisha yang sudah mau menangis karena tuduhan itu hafiz memutuskan untuk pulang, " Iya bu nggak papa, ya sudah saya pamit dulu sudah malam, pasti keluarga kita sudah menunggu ".
Author pov.
Setelah keduanya pulang, bunda Adit marah besar karena anaknya yang tidak tau Terima kasih dan sopan santun " Kamu itu gimana sih dit, mereka udah baik ngembaliin dompet kamu, padahal kamu belum menyadari dompet mu hilang, malah ngejudge macem macem, jarang jarang ada orang baik sekarang ini ", " Iya bunda maafin Adit lain kali nggak gitu kok ".
***
Maaf yang udah nunggu cerita ini update karena bulan puasa akunya tidur terus nggak sempat deh jadinya,
See you next chapter, tetep jadikan Al Qur'an sebagai bacaan utama, jangan lupa Al-Kahfi nya
KAMU SEDANG MEMBACA
assalamu'alaikum pak dokter
Spiritualbukan ketampanan yang ku cari hanya ridho Allah yang ku inginkan, semoga bersamamu jalan ku menuju jannah semakin dekat -Nafisha Kayla Fadhilla Al fafa Fauzi - menikah dengan seseorang yang baru kukenal dan hidup yang monoton akan kah aku bisa bert...