Last

321 34 9
                                    

Aku pernah bertanya-tanya jika suatu hari nanti kami bertemu lagi dengan kebahagiaan masing-masing, apakah perasaan itu masih ada dan hanya akan menjadi sekedar rasa cukup tahu bahwa kami masih dan akan selalu saling mencintai?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku pernah bertanya-tanya jika suatu hari nanti kami bertemu lagi dengan kebahagiaan masing-masing, apakah perasaan itu masih ada dan hanya akan menjadi sekedar rasa cukup tahu bahwa kami masih dan akan selalu saling mencintai?

Tapi nyatanya ini memang hanya masalah waktu. Mungkin aku tidak seratus persen melupakannya, lukaku juga tidak sepenuhnya sembuh. Aku hanya... Terbiasa hidup dengannya.

.
.
.

(Gambar koleksi pribadi author)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Gambar koleksi pribadi author)

Katanya, melupakan orang yang benar-benar dicintai itu memerlukan waktu 15 bulan 23 hari.

Jadi wajar kalau aku masih terbayang-bayang. Atau masih berharap semua ini mimpi.

Sering juga aku berharap memutar kembali waktu. Jika bisa, mungkin aku akan memilih untuk tidak pernah membiarkannya masuk dalam kehidupanku.

Tiap jalan yang kutapaki tak lepas dari kenangan bersamanya. Rentetan kejadian menyenangkan dan memilukan sering membuatku getir.

Hingga seseorang menggenggam tanganku dengan kuat. Merangkul bahuku dengan erat. Senyumnya meyakinkanku bahwa masa depan yang ia buat akan lebih indah dan akan membuatku enggan kembali ke masa lalu.

"Kalau kau masih terpaku pada masa lalu, tak apa. Aku akan membuat kau bahkan tak ingin sedikit pun kembali ke masa itu. Aku ingin membuatmu menantikan hari esok, bersamaku."

Seseorang yang selalu mengerti diriku tanpa aku harus banyak mengeluarkan kata-kata.

Yang selalu khawatir jika aku sudah mulai melamun, selalu cerewet jika aku mengabaikan makan siangku.

Bahkan setelah hampir dua tahun aku sulit melepaskan diri dari belenggu Kim Taehyung, dia dengan optimisnya bersedia memberikan seluruh kehidupannya padaku.

I, Kang Daniel, take you, Ericca Lee, to be my wife . I promise to be true to you in good times and in bad, in sickness and in health. I will love you and honor you all the days of my life.

Kalimat yang tak pernah aku bayangkan sekali pun akan terlontar dari mulut sahabatku, padaku.

Hari itu di bawah langit yang bertebaran gugurnya bunga sakura, Aku dan Daniel mengucapkan janji sakral itu. Memulai kisah baru, mencoba mempercayai masa depan indah yang dikatakan Daniel.

Dan diantara para tamu yang bersorak-sorai, aku melihatnya.

Jauh di sudut sana, dia berdiri menatap kami. Walau jaraknya sangat jauh, entah mengapa kesedihan itu nampak jelas.

Dari situ aku tahu, perasaan itu masih sama.

Legend says that when you can't sleep, it's because you're awake in someone's dream.

Dan aku selalu percaya bahwa aku selalu terbangun dalam mimpinya. Atau ketika aku begitu sulit menutup mataku, aku begitu yakin bahwa dia juga tengah terjaga memikirkanku.

Tapi seperti yang kita tahu, tak semua orang yang saling mencintai harus saling memiliki.

Semesta juga tahu bahwa Dilan dan Milea saling mencintai. Tapi hubungan mereka tidak berakhir menjadi sepasang suami istri.

Karena bisa jadi orang yang paling kau cintai bukan orang yang namanya tertulis di buku nikah.

Dan untuk Taehyung, walau aku sempat sangat berharap memiliki kehidupan sampai masa tua bersamamu, aku percaya bahwa takdir kita saat ini adalah yang terbaik.

Atas apa-apa yang kau lakukan aku sungguh sangat berterima kasih. Bagaimana pun juga tidak semua tentangmu adalah patah hati.

Aku berharap, di kehidupan selanjutnya aku dan kau akan memiliki takdir yang lebih indah.

Dan untuk sekarang, biarkan aku menerima takdirku bahagia bersama Daniel. Aku juga akan merelakanmu. Kutarik kata-kataku yang menyumpahimu tak bahagia jika bukan denganku.

Pada akhirnya kita kembali dipertemukan dengan kebahagiaan masing-masing.

Jadi kukuatkan hatiku saat dia menyalami tanganku yang dingin.

"Selamat ya."

Di sinilah akhirnya kami berada. Aku akan membuktikan padanya bahwa ada takdir yang lebih indah dari angan-angan yang dia janjikan.

 Aku akan membuktikan padanya bahwa ada takdir yang lebih indah dari angan-angan yang dia janjikan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

You never did or always will.

"I always will."



Terima kasih kepada orang-orang yang selalu ada di sampingku selama aku merasa terpuruk. Dan untuk kalian yang mau baca kisahku.
Tentang aku yang begitu bodohnya jatuh berulang kali. Aku yang enggan mendengarkan, tak mau melihat kenyataan. Hingga menggali kuburanku sendiri.

Jika kalian mengalami hal serupa, berhentilah!

Aku tegaskan pada kalian, rasa sakit yang aku rasakan lebih dari sebatas untaian kata.

Dengarkan mereka yang menyayangimu, yang menginginkanmu bahagia.

Semoga kita semua menemukan kebahagiaan yang hqq.

2019
Ericca Lee.

Di rumah sambil ngasuh anak.

DEAR TAEHYUNG | Kim Taehyung FanFiction✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang