Empat Belas

6.3K 597 92
                                    

Alex merebahkan dirinya di atas kasur king size berwarna abu-abu miliknya. Ia memijit keningnya dengan pelan, penat sehabis bermain Mobile Legends yang cukup menyita pikiran. Namun, selain permainan online itu, ada satu hal lagi yang jauh membuatnya penat.

Pertanyaan dari Revan.

Pertanyaan tak terduga itu sungguh membuat Alex berpikir ulang. Apa benar ia hanya menjadikan Sena bahan candaan saja?

Dulu jika menyangkut perempuan, Alex selalu acuh tak acuh. Gonta ganti pasangan sudah biasa baginya. Bukankah dengan begitu jika ia mendapatkan pertanyaan seperti yang Revan ajukan selayaknya mudah dijawab Alex? Tetapi kenapa ini sulit sekali?

Mata Alex terpejam sebentar hingga sebuah dobrakan memaksa matanya untuk membuka kembali.

"Kebab gue mana?"

Mati! Gue lupa!

"Mang Danu lagi tutup," Alex bangkit dari tidurnya untuk berganti pakaian. Padahal sedang tak ingin melihat tatapan intimidasi dari kakaknya

Ketika lelaki itu berbalik, sebuah jeweran mendarat di telinganya. "Aduh, curut, apaan sih lo? Buas banget!" keluh Alex meronta dilepaskan.

"Lo boong kan sama gue!? Mang Danu mana tutup!" pekik Bilqish sebal karena telah dibohongi.

"Beneran tutup curut!"

Lalu Bilqish membesarkan volume ponselnya yang ternyata sedang ada panggilan dari seseorang. Mang Danu!

Sial!

"Masih mau boong lo!?"

Tangan Alex bersedekap di dada. Ia memejamkan matanya dengan rasa bersalah. "Maap deh! Gue lupa Kak Bilqishku tersayang! Maapin adikmu yang ganteng ini ya!"

Bilqish melepaskan jewerannya. Jika sudah meminta maaf seperti ini, Bilqish paling tidak tega untuk kembali menyiksa adik semata wayangnya itu. "Okay fine!" gadis itu keluar dari kamar Alex dengan mencak-mencak.

Alex menghela nafasnya lega. Namun, tanpa diduga kakaknya kembali lagi ke kamarnya dan tidur di kasurnya. "Tapi lo tidur di luar ya? Gue takut tidur sendirian."

Lelaki itu melongo melihat kelakuan kakaknya. Benar-benar menyebalkan! "Terus apa bedanya sama tidur di kamar gue curut? Kan lo sama-sama tidur sendiri!?" kata Alex emosi.

Bilqish bangkit lalu menunjuk poster yang ada di dinding kamar Alex. "Setidaknya gue ditemeni sama itu. Chris Hemsworth!"

Alex berdecih. Dasar siluman ular!

Walaupun Alex menolak keinginan kakaknya itu, tak ayal lelaki itu tetap saja menurutinya. Dengan membawa selimut dan bantal dari kamarnya, Alex mulai tidur di sofa ruang keluarga.

Sempit memang, tetapi demi kakaknya yang sedang ketakutan di sana, ia rela melakukan semuanya. Bahkan ini termasuk perbuatan kecil demi menyenangkan hati Bilqish.

Alex tak bisa tidur. Padahal jam sudah menunjukkan angka 11. Akhirnya, ia mengambil ponselnya yang ada di meja, membuka berbagai macam aplikasi yang membuatnya jenuh akan kepopularitasan yang ia raih. Ia malas meladeni berbagi DM serta chat yang masuk. Apalagi komen-komen tak penting seperti mengatakan bahwa dirinya ganteng lah pintar lah nakal lah, Alex benar-benar tak peduli.

Jarinya yang sedari tadi sibuk memencet sana sini seketika berhenti di sebuah kontak line berprofil kaktus mini yang menurut Alex sama sekali tak indah maupun lucu. Hanya kaktus dengan dua cabang kecil di atasnya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BimaSena✔️ COMPLETED [SEQUEL KEYLANDARA #1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang