akhirnya si gadis berada di depannya.
"haeun." lirihnya.
si gadis menoleh ke arahnya.
"nana! apa kabar?" sapanya memancarkan matahari dari matanya.
jaemin suka ini.
senyum tulusnya, entah mengapa menghipnotisnya juga untuk ikut tersenyum.
"kau tau?" tanya jaemin sambil mengatensikan dirinya pada gadis di sampingnya.
"apa?"
"aku sangat hampa."
"memang," balas haeun diikuti oleh gelak tawanya.
"akhirnya kau sadar." lanjutnya.
"hidupmu bahagia haeun." lirih pria dengan balutan jaket putih itu.
matanya memancarkan ketenangan, teduh. seolah semua yang dikatakannya pada haeun adalah kata hatinya.
tak ada lagi topeng jaemin. yang ada hanyalah kebebasan bagi jaemin.
semenjak bersama gadis di sampingnya, jaemin benar-benar mengerti arti kebebasan.
"aku bahagia, karena aku lemah."
jaemin menyernyit, mengolah kata-kata haeun sebentar.
ia paham, tapi apakah benar?
"nana,"
"ya?"
"sebelum terlambat, aku mau mengatakan sesuatu." lirihnya terlihat lesu.
oh tidak, ini bukan adegan seperti di sinema itu, kan? pikirnya.
"aku lapar."
jaemin lega. ia tersenyum mendengar pernyataan gadisnya.
"ayo makan," ajak jaemin.
haeun mengangguk antusias. berusaha menyamai langkahnya dengan pria di sampingnya.
membawanya pada sebuah restoran mewah.
haeun terhenti, lalu menatap manik mata milik jaemin dengan dalam.
"daripada makan di sini, lebih enak kalau kita belanja sendiri. lalu mengolahnya sendiri, bagaimana?"
"everything for my pleasure." jawab jaemin diikuti senyum hangatnya juga bersikap bak pelayan.
KAMU SEDANG MEMBACA
arcane; jaemin
Fanfictioncerita kecil tentang na jaemin dengan wanita jeruknya ✔[completed] proyek sehari jadi. ©snowhalee, 2019