25 - Hari Merah Jambu

17.1K 1.2K 34
                                    

#SENJA#

Hari Valentine atau disebut juga Hari Kasih Sayang, pada tanggal 14 Februari adalah sebuah hari di mana para kekasih dan mereka yang sedang jatuh cinta menyatakan cintanya di Dunia Barat. Itu penjelasan menurut wikipedia ya. Tapi dibalik euforia hari kasih sayang ini, ternyata asal usulnya justru menyedihkan.

Aku sebenarnya tidak terlalu peduli dengan adanya momen valentine ini tapi di hari inilah aku bisa dapat banyak coklat gratis, hehe. Aku bisa dapat coklat dari ketiga sahabatku dan teman-teman padusku.

Dari Jingga ? No way. Ngucapin hari valentine aja enggak, ngasih bunga juga enggak apalagi ngasih coklat. Atau jangan-jangan dia punya kejutan lain ? Jingga kan orangnya nggak bisa ditebak.

"Ciee, dapet surat dari siapa aja tuh ?" Tanya Syifa padaku yang mendapati ada 4 surat di laci mejaku.

"Yang jelas bukan dari Kak Jingga," sahut Vina.

"Buka dong Nja," titah Rani.

Yaudah deh aku buka satu per satu kelima surat itu.

Surat pertama dari Andre, ituloh sepupuku yang juga anak padus dan pernah bikin Jingga cemburu. Isinya ? Cuma ngucapin biasa & ngasih semangat untuk lomba padus nanti. Andre ini Ketua Padus jadi semua anak padus dia kasih coklat dan surat untuk menyemangati.

Surat kedua dari Kak Lily dan Kak Bram yang dijadikan satu. Isinya ? Ucapan selamat dan semangat sekolah. Bukan aku aja kok yang dapet dari mereka berdua. Semua teman sekelasku juga dapat karena dulu mereka berdua adalah kakak pendamping kami saat MOS.

Surat ketiga dari .... Victor.
Duh, males deh baca suratnya. Intinya dia masih suka sama aku, selebihnya tidak ku baca. Biarin dah. Ku buang aja deh nanti, bisa berabe kalo Jingga tahu.

Surat keempat dari .... seseorang tanpa nama. Ternyata aku punya pengagum rahasia juga ya hehe.

"Senyam senyum, dari siapa tuh ?" Tanya Syifa.

"Kepo deh," jawabku sewot.

Vina mengambil surat itu dari tanganku, "Wih, secret admirer !" Serunya.

Mereka bertiga segera membaca surat tersebut kemudian menatapku dengan tatapan tidak percaya.

"Gila. Dia mau ngungkapin perasaannya nih," ujar Rani.

"Temuin gih nanti," kata Vina.

"Nggak ah. Kalo ketauan Jingga bahaya"

"Yaelah, emangnya lo nggak kepo siapa pengirim surat ini ? Lagian gue yakin Kak Jingga hari ini juga dapat pernyataan cinta kayak lo. So, nggak ada salahnya kan ?" Jelas Syifa.

Aku diam berpikir sejenak. Apa yang Syifa ucapkan tentang Jingga diatas 90% benar. Saat hari biasa saja ia bisa dapet surat apalagi saat valentine gini. Para secret admirer Jingga pasti hari ini berlomba-lomba mengutarakan perasaan mereka mengingat sebentar lagi Jingga akan lulus.

"Oke oke, gue akan bertemu dengan si pengirim surat ini tapi awas kalian lapor ke Jingga," kataku mengancam mereka dengan tatapan galakku.

"Siap komandan!" Jawab mereka bertiga kompak kemudian saling tertawa. Dasar.

***

-Jam Istirahat-

"Semangat, Nja !" Ucap ketiga sahabatku sambil mengepalkan tangan kepadaku.

"Doain aja gak kayak si Victor"

"Lah, gue malah doain itu cewek biar lo gampang nolaknya," ujar Syifa.

"Yoi. Kalo cowok, lo mau nolak gimana ?" Tanya Rani.

Hmm mereka benar juga ya. Kalau surat ini dari cewek, ya aku mudah untuk menolaknya tapi kalau ini dari cowok .... aku harus mikir kata-kata penolakan yang logis nih.

Jingga Untuk SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang