"Kalo narik uang itu yang pasti. Jangan cuma ngeliat ke samping lalu pergi, dasar Abang angkot." -Farahdiya kamela
***
Seperti biasa, Pagi ini farahdiya sendiri lagi dari mulai siap-siap, berangkat sekolah, atapun Pulang nya. Tapi kerennya dari farah ini, dia tidak pernah mengeluh dan selalu menjadikan itu motivasi untuk dirinya sendiri. Setelah dia siap berangkat tak lupa ia menuruni anak tangga untuk menemui kakaknya di meja makan.
"Abang?belum berangkat?" Tanya farah
"Masih liat abang disini kan?berarti abang belum berangkat." Jawab Reno, Farah hanya memutarkan bola mata nya malas ke arah abang Ter-ngeselin nya."Dek, abang hari ini lembur kerja. Dirumah jangan nakal ya. Abang berangkat" kata Reno sambil bergegas pergi sambil mengelus puncak kepala farah. "Ish. Acak-acakan lagi kan ah." Kata Farah sambil menepis tangan kakak nya.
"Yailah dek. Nanti abang pergi jauh adek nya kangen gimana?" Tanya Reno. "Bodoamat" Jawab farah kesal. "Yudah abang berangkat ya." Lanjut Reno. "Hmm." Jawab farah lagi.Setelah itu suasana Rumah benar-benar terasa Sangat sepi. Farah hanya bisa menghela nafas nya pasrah. Jujur farah memang kesepian, tapi ya mau gimana lagi, waktu mengubah masa kecil nya menjadi masa yang paling rumit di hidup farah. Sewaktu kecil, mamah papah Kakak beradik itu sudah tiada karena ombak yang terlalu besar menghantam kapal yang berada di tengah laut. Orang tua mereka ingin segera pulang dan menemui anak-anak nya, tapi waktu berkata lain.
Seorang perempuan cantik berjalan ke arah halte yang berada di samping jalan itu. Farah berjalan sambil mendengarkan Lagu tentang kerinduan, dan tak lupa earphone Yang berada di kuping kanan, sebelah kirinya ia lepas karena farah juga mesti fokus pada tujuan di depan matanya.
Sudah 10 menit farah menunggu angkutan, namun angkutan itu selalu saja penuh, Supir angkutan hanya melirik ke arah farah sambil membunyikan klakson nya tanda angkutan itu sudah penuh. "Cih! Kalo narik uang itu yang pasti, jangan cuma liat ke samping lalu pergi, dasar abang angkot." Umpat Farah dalam hati.
***
"Farahh!!!" Teriak anin. Anin adalah kerabat dekat nya farah, dengan takdir waktu ia selalu bersama sejak kecil. Kejadian paling hancur pada waktu kecil nya farah, Anin sudah mengetahuinya. Bahkan kebiasaan farah saja Anin sudah hafal betul. Farah hanya menjawab dengan dagu nya. "Far? Di rumah sendirian ga?mampir ke rumah gue aja ya, ibu gue nanyain lo terus". Kata Anin panjang lebar. "Hmm." jawab farah singkat. Anin sudah terbiasa dengan sikap teman nya ini. Ia juga sedih, semenjak masalah masa kecilnya farah, kini temannya itu semakin tertutup. Namun Anin tahu bagaimana harus menyikapi Sahabat nya itu.
***
Gimana guys?seru ga?next jangan?hihi jangan lupa pencet bintang nya ya. Untuk support, trimakasi
KAMU SEDANG MEMBACA
Me And You
Teen FictionGadis aneh yang di pertemukan oleh waktu untuk memperbaiki masa lalu nya. Namun, gadis ini tidak pernah menunjukan tanda-tanda menyukai seseorang. Hampir di bilang ''Ga normal". Bukan Farahdiya kamela namanya kalo Tidak mengacuhkan perkataan orang l...