Keingintahuan

30 7 1
                                    


Sejak kemarin malam, Bella mencoba membuka akun instagramnya lagi. Namun tetap tidak bisa. Alhasil setelah mencoba berkali - kali hingga pagi ini, Bella pun memutuskan membuat akun baru. Walaupun harus berjuang mendapatkan kontak dari teman - temannya dari awal, tapi Bella masih ingat salah satu akun yang akan membantunya. Akun yang dari dulu namanya selalu sama dan mudah diingat.

Bella pun mengetik nama akun itu. Terlihatlah satu sosok yang sudah lama tidak Bella lihat. Yah, siapa lagi jika bukan Alan. Tentu saja, Bella mengikuti akun itu. Selanjutnya, Bella mencari akun teman - temannya dalam following Alan. Akhirnya Bella menemukan akun instagram Kesya. Namun Bella harus menunggu konfirmasi Kesya karena akunnya yang diprivasi. Sambil menunggu, Bella melanjutkan pencarian akun teman - temannya yang lain.

Bella berhenti pada satu nama akun. Kenal, tapi tidak terlalu akrab. Bella tidak memikirkannya lagi. Bella pun beralih melihat foto postingan Alan. Sudah lama rasanya tidak melihat dan mendengar kabar dari Alan. Sangat penasaran. Rindu pula ingin menjalani hari - hari seperti dulu yang memperhatikannya selalu dan walau tidak ingin tahu tentang kabar terbaru darinya, akan ada saja yang memberitahukannya kepada Bella.

Setelah puas dengan kegiatan isengnya itu, Bella meletakkan ponselnya. Ia pun turun untuk menemui mamanya. Namun, mamanya ternyata sedang pergi ke pasar untuk membeli bahan makanan. Bella membuka kulkas untuk mencari makanan, tetapi tak ada satu pun makanan yang ia suka. Bella kembali ke kamarnya dan bersiap untuk pergi ke mini market dekat rumahnya.

Sepulang Bella dari mini market, ia sedang menunggu untuk menyeberang jalan. Tanpa sengaja, Bella melihat Dafa yang tidak jauh dari tempat ia berdiri. Terlihat Dafa sedang bersama teman - temannya. Semuanya laki - laki tentu saja. Namun, Bella tetap melanjutkan perjalanannya ke rumah tanpa memperdulikan Dafa.

•••

Ddrrrttt ddrttt ddrttt

Alan membuka matanya setelah mendengar ponselnya berdering. Namun, ia tidak langsung mengangkatnya karena kesal dengan telepon yang pagi - pagi sudah mengusik dirinya di Hari Minggu.

"Ck, apa sih!" gerutu Alan.

Dengan tangan yang kesal dan mata yang masih terbuka sedikit, Alan menjawab telepon yang sebenarnya ia tidak tahu siapa yang menelepon karena ia terlalu malas untuk melihatnya.

"Halo? Kenapa?" tanya Alan.

"Al, siapin barang kamu sekarang. Nanti malam kita berangkat ke Jogja. Mama masih ada urusan sampai siang nanti mungkin. Jadi, kamu siapin dulu sendiri ya." jawab orang di seberang telepon.

Mata Alan seketika terbuka. Terkejut. Mengapa dia harus pergi ke Jogja? Padahal besok dia harus sekolah.

"Eh?! Ngapain ke Jogja?"

"Mama ada urusan. Karena mama takut sendiri ya mama sekalian aja pesankan tiket untuk kamu."

"Ta-tapi besok kan udah sekolah lagi, mah."

"Ah, tidak masalah. Cuman 2 hari kok."

"Aduh," jawab Alan.

Dengan terpaksa Alan menyiapkan barang - barangnya. Kemudian malam harinya, Alan dan Mamanya berangkat ke Jogja.

•••

Bella menjatuhkan tubuhnya di atas kasur setelah mengerjakan beberapa soal latihan. Ia pun membuka ponselnya dan membaca beberapa line yang masuk, yang ternyata salah satunya adalah pesan dari Dafa.

Kak Dafa
Bella, besok gw ga bisa jemput. Gpp kan?

Me
Iya, gpp

Selang beberapa menit, Dafa membalas pesan Bella.

Kak Dafa
Besok temuin gw di depan perpus

Bella menghela nafas. Ia tidak membalas pesan Dafa dan langsung beralih ke instagram. Bella melihat postingan Alan yang sedang berada di bandara. Bella pun iseng membaca komentar yang ada. Matanya membulat saat melihat balasan komentar yang bertanya Alan akan berangkat menuju kemana. Detik itu pula, Bella berharap ia bisa bertemu kembali dengan Alan untuk sekedsr melepas rindu melihatnya.

•••

Malam berganti pagi, Alan sudah berada di mobil untuk menemani mamanya berkeliling Jogja sebelum mengurus urusan kantornya. Alan memilih duduk di dekat jendela. Tak lupa, pagi itu Alan mengabari Hisya bahwa ia sudah sampai dengan selamat tadi malam.

"Pak, nanti tolong berhenti di minimarket dulu ya." Mama Alan memerintahkan sopir.

"Baik, bu."

Sementara itu, karena hari ini sudah memasuki hari persekolahan, Bella berangkat dengan sepeda ke sekolah. Di perjalanan, ia bersepeda dengan kecepatan yang tinggi agar tidak terlambat. Namun tanpa disengaja, ia menabrak Alan yang baru saja keluar dari mobilnya.

"Sial, yang bener dong naik sepeda!" bentak Alan sambil mengambil ponselnya yang terjatuh.

Bella yang terkejut ssgera menggunakan masker yang ada di kantongnya dan membenahi topi yang ia pakai agar menutupi wajahnya. Bella tahu, Alan tidak ingin melihatnya.

"Maaf kak, saya lagi buru - buru," sahut Bella.

Alan menatap Bella. Dirinya merasa mengenali suara Bella. Kemudian, Bella yang menyadari Alan menatapnya, segera melajukan sepedanya yang diikuti oleh pandangan Alan yang curiga bahwa ia mengenal gadis yang menabraknya tadi.





Love In SilenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang