🌚🌚🌚🌚🌚🌚🌚🌚🌚🌚
Bondage, Discipline, Sadism, Masochism
...
Jeongin mengernyitkan keningnya bingung,
"Apa kata lo tadi? BMSG?"
Ctak
Hyunjin menyentil dahi Jeongin,
"MSG itu micin, beda lagi. Ini BDSM. gapernah denger?"
Jeongin meringgis dan mengusap keningnya yang kini terasa panas
"Gapernah"
Hyunjin membuang nafasnya lalu tersenyum maklum,
"Bondage, Discipline, Sadism, Masochism."
Kerutan di kening Jeongin semakin jelas, "Maksudnya?"
"singkatnya, 50 shades of grey. Tapi berhubung gue gapunya bahan selengkap mr.grey gue jatohnya xuma rough sex"
Jeongin langsung membolakan matanya menatap Hyunjin tak percaya. Ingin ia melayangkan protes dan sumpah serapah pada pemuda tampan dihadapannya kini. Namun lidahnya terasa kelu dan lehernya terasa tercekat kala Hyunjin mulai mendekatkan diri kepadanya
Jeongin menelan ludahnya kasar. Sekelebat ingatan beberapa minggu lalu ketika ia pertama dan terakhir kalinya berhubungan intim dengan Hyunjin. Setelah itu, tidak ada perlakuan Hyunjin yang seolah meminta Jeongin meregangkan kakinya dihadapannya.
Hyunjin semakin mendekatkan diri. Pemuda manis itu menahan dada Hyunjin dengan sebelah tangannya.
"Tu-tunggu"
Otak Jeongin terasa lumpuh. Ia tidak dapat berfikir apapun seolah sosok Hyunjin menerobos masuk melalui celah matanya lalu memenuhi setiap ruang di kepalanya.
Hyunjin mengangkat tangannya lalu mengelus tangan Jeongin yang kini menekan dadanya putus asa.
"Afraid, fox?"
Seolah tau, Hyunjin seperti memiliki senjata khusus untuk membuat pemuda manis dihadapannya ini untuk menurut. Jeongin tidak suka diremehkan.
"No"
Hyunjin menyentuk dagu Jeongin lalu membelainya lembut,
"You don't want it?"
Jeongin menatap mata Hyunjin dalam dengan tatapan sayunya,
"If i said 'no' would you stop?"
Hyunjin tersenyum kecil,
"no"
Jeongin menelan ludahnya kasar,
"i guess i don't have a choice"
Hyunjin mengeluarkan senyuman nakalnya, lalu mengecup dagu Jeongin singkat
"good. Cause i'm not asking for permission. I give you an order."
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Save Me • Hyunjeong || COMPLETED
FanfictionLangit gelap bergemuruh tidak memperlambat langkah laki laki berparaskan tampan yang tengah menjepit sebuah rokok di antara kedua belah bibirnya sambil meraba raba saku celana seragam sekolahnya yang tengah ia kenakan. "Tch. sial" langkahnya terhen...