"Mana nih? Chenle, Yuri, Miu, Hohyeon?" Tanya Chaeryoung yang kebetulan pulanngnya sama.
"Kemaren tuh banyak masalah, jadi..."
"Jadi pas gua kabur, banyak masalah ya?"
"Engga Minju," Chaer beralih memeluk Minju, menenangkannya.
"Kita pulang duluan aja" kata Guanlin, geret kopernya diikutin yang lain.
"Tapi udah dibayar kan sama Chenle?" Tanya Daehwi, Masa Chenlenya—"
"Chenle juga kayanya mampu beli bandara, Hwi" saut Choyeon.
"Iya juga si" Daehwi ikut meng-iyakan, "WEEE jable satu ini kemana aja lah?"
Daehwi nge-rangkul Choyeon yang langsung dibales rangkulan bahu lagi dari Choyeon.
Udah kaya anak kembar.
"Cerita dong nyet, pada kenapa kemaren?" Choyeon langsung narik Olivia sama Ryujin, paling enak diajak gibah.
Oh iya sama ratunya, didepan. Choerry.
"Jeong, lo disamping Siwoo dulu kek" kata Choerry, lebih ke ngusir ini sebenernya. Jeonginnya iya aja intinya duduk ga berdiri.
Samping Choerry ada Kyla sama Nako.
"Jadi kemaren tu, Miu Hohyeon kan berantem, karna ketauan kalo Hohyeonnya naksir Minju. Terus, Miu ga buka pintu kamar kemaren makanya Nako sama Ibun tidur di kamar gua" cerocos Ryujin.
"Wajar aja sih, soalnya Minju cakep banget gila. Gua yang cewe aja kadang naksir" saut Olivia yang duduk dideket kaca.
"Tapi kan sekarangㅡ eh, kemaren. Dia kan udah punya Miu" Ryujin ga mau kalah "maksud gua se-cakep apapun hargai lah cewenya"
Kyla langsung nyaut lagi daripada terjadi Ryujin vs Olivia, "pokonya mereka putus, tapi masih ada kontrak kerja majalah di Singapur ini"
"Jadi mereka masih disini?" Tanya choyeon, "bahaya dong?"
"Engga ko, ada kakanya Miu disana"
"Hohyeon?"
"Langsung pulang pas selesai kerja" jawab Olivia gantian.
Kadang Olivia tau gimana kabarnya Hohyeon, secara saudara yang ga lama ketemu. Ada kalanya dia harus nerima-nerima itu.
Choyeon manggut, "kalo Chenle - Yuri?"
"Katanya Yuri sakit" saut Nako, nguping aja si kecil.
"Iya, parah gitu. Buat dirinya dan kelangsungan keluarga mereka gitu dah" tambah Kyla, "Yuri si ngomong gitu ke gua, soalnya abis berantem sama Chenle langsung kabur ke kamar gua"
"Itu juga tuh yang dipojok, Guanlin - Bomin" saut Choerry, membuka gibahan baru.
Choyeon kaget lagi, "Kenapa mereka?"
"Nanti putus pas nyampe rumah" jawab Olivia, "gua pernah denger, Guanlin sama Chenle kan ga ada bedanya. Kayanya pas nyampe, Guanlin langsung dijodohin"
"Ooh.. siapa orangnya tau ga?"
"Sepantaran sama mantannya Somi, Shuhua apa namanya?? Cantik anjier" saut Choerry, yang kebetulan tempat curhat Bomin.
Tapi Bomin gapapa si kalo Choerry cerita kan temen-temenya ini, it's okay.
"Choy, kalo Minju - Beomgyu. Gimana ketemunya nyet??" Gantian Olivia yang nanya.
GHIBAH TIADA HENTI.
"Ga tau, yang gua tau gua lagi stress terus Mashiho dateng, gua di suruh turun. Minum deh bareng dia sama Mahiro"
Polos banget jawabnya, Kyla ampe bingung tutup kuping Nako.
"Kyla, Nako badanya doang yang kecil ko, aslinya Nako udah dewasa kaya kalian..." kata Nako nurunin tangan Kyla dari telingannya.
"Huhu Nakooo, maap, gua sayang banget sama lo" Kyla memeluk cewe mungil itu erat, nako tu kecil kadang dianggep kaya ade-ade.
"Iya iya Kyla, tapi dilepas ya pelukannya"
"Sadar diri napa, gong" ledek Ryujin.
"Awas lo kalo gua langsing lu naksir"
"Lo kaya gini aja gua naksir, La"
"ANJING SIH LESBI" Choyeon buru-buru nutup mulut Olivia, gede banget congornya dipesawat.
Kembali ke topik.
"Udah gini aja, ahirnya aman kan. Minju punya cowo, dia jadi ngerasa dijagain" kata Choyeon legaaa.
"Emang sebelumnya kenapa dia ga mau pacaran?"
Choerry memang jago sekali membuat gibah ini semakin panjang."Ya gimana? Orang ga mau pacaran??? Masa di paksa?"
"Tapi lo sama Minju ga kenapa-napa kan?"
Choyeon diem, mengambil nafas panjang dan muali bercerita, "Minju sempet self-harming beberapa kali"
Semuanya kaget bukan main.
"Bahkan di Universal Studio pun dia udah banyak bekas lukanya, awalnya gua bingung kenapa," kata Choyeon nahan air matanya, "taunya dia takut, dia takut jadi orang yang ngerusak pertemanannya untuk berkali-kali"
"Emang sebelumnnya pernah?" Tanya Nako.
Choyeon manggut, "tapi belum sama gue— dan masalahnya juga beda-beda, ada yang bilang Minju nyuri barang, ada yang bilang Minju sok asik, dan banyak hal lagi"
"Dan sekarang, circle pertemannya malah naksir dia, dia merasa jadi penghancur dimana-mana," Choyeon menghapus air matanya yang perlahan turun, "padahal itu bukan salah dia— duh goblok deh kadang gua bingung ampe kesel"
Ryujin yang ada di samping Choyeon itu memeluknya perlahan, "udah cup jangan nangis Choy, Minju sekarang udah baik-baik aja tu, dia cewe kuat yang kita milikin!"
"Betul!" Saut yang lainnya.
"Ini juga karna bantuan Chaeryoung si, dia baik banget sumpah"
"Emang, Chaery emang sebaik ituuuu, lucu juga orangnya"
"Kayanya gua bakal naksir Chaeryoung—"
"Cukup Liv, Cukup" potong Choerry yang udah muak denger para manusia itu naksir sana-sini.
Bahan gibah— bahan bertukar pikiran udah abis, mereka memutuskan untuk tidur. Namun sebelum tidur, mata Kyla tidak sengaja melihat ponsel Ryujin yang ditaro di pahanya.
"Wow, Hwang Hyunjin? Siapa tuh?"
"Pacar"
"Gila lo ya? Lo punya Hanseul"
"Selama Hanseul ga tau, aman"
"Berarti sama aja lo kaya Hohyeon, ga ngehargain pasangan"
"Jangan sama-samain gua sama dia"
"Tapi lo bedua ga ada bedanya, gila" Kyla menarik selimutnya dan mulai tertidur membelakangi Ryujin.
Ryujin berusaha menenangkan pikirannya, oke, mungkin kapan-kapan Ryujin bakal milih siapa diantara dua orang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heavenator 0.2° [⚠️ Under Constraction]
Historia Corta𝐟𝐭. 𝟐𝟎𝟎𝟏 𝐥𝐢𝐧𝐞. Are we going to be okay? © 2018, kazinoxious [Hars word, 17+]