Vote!
Happy reading!Apakah setelah kamu datang,
Semua akan kembali seperti sedia kala?
Aku yang mencintaimu,
Dan kamu yang seperti tak mengetahui apapun tentang rasaku."Udah sono pulang semuaaa, lama lama muqoq gue!" seru Diyo.
"Iyaa dedek cantik! Dedeww pay payy!"
"Twaii kaleaan!" umpat Diyo kesal.
***
"Assalamualaikum! LETAAA!!" seru Arga setelah sampai di rumahnya."Wa'alaikumsallam, eh tikus! Jangan teriak teriak bangsat!" ucap Alleta kesal sambil menyentil dahi Arga.
"Aduh mulutnyaa." ucap Arga memelas dengan tangan bergerak mengelus dahinya.
"Mon maap, hehe. Udah sono lo tidur, Leta mau beresin buku buat besok, pay pay abangku zeyengg!" ucap Alleta sambil berlalu menuju kamarnya.
"Lah, ni bocah upilan gimana si, tadi kata Faris dia nungguin gue pulang, buat apaan coba? Hadee pusing pala Gaga!" cibir Arga sambil berjalan menuju kamarnya.
Kamar Alleta dan Arga memang bersebelahan, kebiasaan mereka jika tidak ingin diganggu selalu mengunci pintu kamarnya, jika tidak? Semua orang bebas masuk ke kamar mereka. Termasuk author? Ya engga, anggota keluarganya aja. Nanti kalo author udah nikah sama bang Gaga, baru dibolehin, hehe jadi curhat si tai!
Di dalam kamarnya, Arga memilih tidur terlentang menghadap langit langit kamar, sementara Alleta? Dia sedang memikirkan sesuatu. Tepatnya seseorang.
"Ah, kenapa jadi keinget dia lagi si, emmh kalo dipikir pikir, kenapa dia ngilang gitu aja ya? Bakal mustahil buat ketemu dia lagi. Aaaaaaa pusing pala Leta!" gumam Alleta diakhiri dengan jurus teriakan mautnya.
***
Hari ini adalah hari Kamis, Alleta berangkat pagi ke sekolah bukan untuk mengerjakan PR nya, melainkan untuk bermesraan dengan bangku tercinta."Si kutil berangkat pagi cuma mao tidur doang!" gemas Tari.
"Hadee, bentaran. Jan teriak, suara lo cempreng kek mimi peri." jawab Alleta asal.
"Jaat!" seru Tari dengan menghentak hentakkan kakinya.
Alleta memutuskan untuk kembali ke aktivitasnya, sedangkan Tari memilih memainkan ponselnya.
"Eh, Ri denger denger ada anak baru ya?" ucap Leona yang memang tempat duduknya berada di samping kanan Tari.
"Gatau tu, cow ato cew, Yon?" tanya Tari balik.
"Lah, ditanya malah tanya balik, srintil! Kayanya si cowok, tapi gue gatau namanya." jawab Leona.
"Hadee cogan ga? Hehe."
"Cogan mulu dah, gatau si belom ketemu, tadi aja gue cuma sempet dengerin ghibahan anggota Ceber."
"Uduuu gasab--" ucapan Tari terpotong karena seruan Alleta.
"Syalaan! Brisik banget sih lo berdua!" seru Alleta kesal sambil menggebrak meja.
"Astaga, All. Kaget dong guenya." ucap Tari dengan mengelus dadanya.
***
Di jam pertama diawali dengan mata pelajaran matematika, berhubung Bu Ratih sedang sakit, dan Pak Ali sedang menghadiri rapat Kepala Sekolah di SMA lain, kelas IPA 2 akhirnya diajar oleh guru TU. Tidak tidak, hanya diberi tugas saja, dan PR pastinya. Terus si guru ngapain? Mainin HP sambil ketawa ketiwi ga jelas.Suka banget bikin siswanya susah,lah dia?enak banget tinggal duduk dapet gaji_-
"Permisi, maaf bu, saya lama." ucap seseorang diambang pintu.
Guru tersebut mengalihkan perhatiannya, "Oh ini dia, baiklah kemari kamu. Oke, anak anak, perkenalkan teman baru kalian. Ayo kamu segera memperkenalkan diri."
Siswa itu masih diam, matanya tertuju pada seseorang yang masih memusatkan perhatian pada bukunya, tidak menoleh padanya sama sekali, padahal yang lain sibuk melongo melihat ketampanannya.
"Ehem, nama saya Rizal Radeya, pindahan dari Bandung. Sebelumnya saya pernah sekolah di Semarang, teman Alleta." ucap siswa itu.
Alleta mendengarnya, refleks dia menoleh ke depan, dimana Rizal berdiri. Tubuhnya kaku, lidahnya kelu untuk mengatakan sesuatu, sedangkan teman sekelasnya memandang tak suka kearahnya.
Pandangan mereka masih beradu, Alleta terkejut, sedangkan Rizal memasang sikap santainya, hingga Rizal lah yang memutus kontak mata tersebut.
"Rizal? Ini gue mimpi?" gumam Alleta.
Hei! Janlup vote 😌
Hadee dipaksa update padahal belom nulis samsek. Jadi dikit banget deh.
Ngapapa yaa!
KAMU SEDANG MEMBACA
Alleta
Teen Fiction• teen fiction • cold boy Kehidupan dengan serba berkecukupan, wajah tampan, disertai dengan badan yang tinggi ideal. Faris, ketampanannya mampu memikat hati semua siswi SMA Garuda. Kecuali Alleta, baginya Faris adalah lelaki menyebalkan yang terpak...