Kedatangan Yang Ditunggu

11 0 0
                                    

Hari lebaran menjelang tiba. Tempat berkumpulnya umat muslim dengan keluarga besar tapi tida dengan keluarga paruh baya yang sedang asyik percakapan sepasang suami istri paruh baya.

"kamu ingat ketika menjelang sholat ied, kita selalu berjalan menuju masjid menunaikan shalat berjamaah dengan anak-anak, dan setelah selesai kita sering mampir silaturrahmi ke rumah-rumah tetangga"

Rumah tempat berteduh paling nyamat, itu merupakan sesuatu yang sudah biasa, tapi tida dengan keluarga pasangan paruh baya. Hati menjerit dan menangis ketika menjelang lebaran, anak yang ia rawat sampai dewasa tak terbersih hatinya untuk pulang.

Menjelang sore mereka selalu duduk di depan rumah menikmati masa-masa hidup, istri yang selalu menyebut nama anaknyang tak pernah pulang, dengan lembut kakek menjawab pertanyaan istri. Di tengah perkampung yang kumuh, saat pagi buta terdengar suara ayam berkokok dengan lantangnya. Ada sebuah rumah tua yang di topang kayu terlihat sudah mulai rapuh dan tua, yang dihuni oleh seorang kakek paruh baya bersama sang istri tercinta. Istrinya termenung. Perlahan menggeser tubuhnya yang sedang asik duduk di depan rumah dan mendekat ke arah lelaki berumur enam puluh dua tahun itu.

"kita selalu berjalan menuju masjid menunaikan shalat berjamaah dengan anak-anak, dan setelah selesai kita sering mampir di warungnya pak mamad"

Menjelang sore mereka selalu duduk di depan rumah menikmati masa-masa hidup, istri yang selalu menyebut nama anaknya yang tak pernah pulang, dengan lembut kakek menjawab pertanyaan istri.

"kau tahu, istriku sambil menatap matanya, anak kita merantau demi kita, mencari uang”

Hati seorang ibu mana kita bisa pahami, nalurinya, kasih sayangnya tida pernah hilang, beliau bisa menyimpan segala kesedihan yang teramat. Sudah bertahun-tahun anak-ananya tidak pulang kampong, dan ia hanya mengirimi uang kepada ibunya. Tetapi ibunya sendiri tidak mengharapkan uangnya saja tapi ia mengharapkan kedatangan ananya di sisa akhir hidupnya.

"iya, ibu akan bersabar langi menunggu kedatangannya, jika ia memang tida pulang lagi tahun ini mau gimana lagi,  ibu juga berterima kasih karena ia tidak lupa untuk mengirimi ibu uang tiap bulannya"

Ahirnya kesabaran ibunya diuji lagi untuk tida bertemu dengan lebaran tahun ini lagi, ia hanya bisa mendoakan anak-ananya agar selalu sehat dan tida melupakan ibunya. Tanpa disadari tengah malam ketika perkampungan sudah sepi sekali. Ada orang yang mengetuk pintu rumah yang sudah terlihat tua itu, dibukanya pelan-pelan dan muncullah dua orang lelaki dan satu orang perempuan. Itu adalah anak dari ibu yang sudah tua renta.

"ibu, aku datang, maafkan aku selama ini au tida selalu datang pada saat hari raya idul fitri ini, banyak sekali yang harus aku kerjakan begitu pun adik-adikku mereka semua sibuk"

"tak apa Nak, sekarang ibu senang karena kalian sudah datang, ibu sangat rindu pada kalian, di sisa-sisa umur Ibu, Ibu ingin bersama kalian"

Akhirnya kesedihan itu berubah dengan kebahagiaan, raut muka yang sebelumnya terlihat sedih dan putus asa akhirnya berubah manjadi bahagia. Hari raya idul fitri yang selama ini di impikan oleh keluarga tua renta sekarang menjadi kenyataan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 10, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kedatangan Yang DitungguTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang