Part 5

3.4K 131 9
                                    

Angga pov

Saat aku menceritakan bahwa amora adalah anaknya tante vivi mama sempat kaget karena tidak menyangka bahwa amora wanita yang ku kejar selama ini

"kok kamu gak pernah cerita sih bang, kalau mama tau dari dulu, udah mama lamar dia untuk kamu"ucap mama

"sekarangkan mama udah tau, lamar untuk abang yah"ucap ku

"abang sudah siap lahir dan batin untuk berumah tangga? amora bukan seperti wanita kebanyakan loh bang, amora itu wanita yang penuh lemah lembut"

"abang siap ma"uacapku

"ok let's go pa"ucap mama mengajak papa,ah kalau tau begini caranya agar bisa menikah dengan dia,kenapa gak tahu dari dulu aja yah.

"ciiieee yang mau kawin"ledek anggi padaku

"nikah kak,kawin aja yang difikirin"ucapku

"abis nikah juga bakal kawin"ledek anggi,aku hanya merucutkan lidahku mengejeknya

"deg deg an yah bang?"tanya anggi

"ia,takut lutut abang bakal gemetar di altar"jawbaku

"kakak doa in supaya acaranya berjalan dengan lancar"ucap anggi aku mengaminkan ucapannya, papa memanggilku untuk naik ke altar menandakan acara akan di mulai,aku sudah berdiri di altar dengan tubuhku yang di balut kemeja putih dasi kupu-kupu hitam dan jas hitamku,perlahan anak-anak perempuan membawa bunga masuk ke gedung Hana berjalan dengan gaun princesnya masuk memegang bunga dan terkahir ada bidadariku bersama mertuaku,papa mertuaku mengantarkan amora kepadaku,aku menerima tangan amora dengan semangat sejenak ku pandang wajah amora adooooeehh ini istriku cantik bener.Setelah mengucap janji kami pun melanjutkan resepsi di hotel yang sama, amora menikah denganku bukan semudah itu, ia sempat menantang dan mengatakan pada orangtuanya untuk menolak,namun keberuntungan berpihak di tanganku,mertuaku tidak menyetujui permintaannya,dan hasilnya dia duduk disampingku saat ini.

"eleh-eleh bahagia banget bang"ucap anggi,melihat angga tersenyum

"ia nih,abang serasa disurga"ucapku

"ni minumnya mbak,yang sabar yah mbak ngadepin mahluk satu itu,emang rada rese sih tapi abang aku tuh baik kok mbak gak gigit kok,paling gigit manja"goda anggi,amora hanya tersenyum menanggapi godaan anggi

"kamu capek?"tanyaku,amora hanya menggeleng namun apa yang kulihat lebih menyakinkan dari pada jawaban, jelas-jelas amora sedari tadi mengelus kakinya, tidak disangka mama dan mertuaku mengundang banyak tamu sehingga aku dan amora kelamaan berdiri. Setelah acara selesai aku dan amora pun memasuki kamar pengantin,amora sedikit kaget melihat tata hias kamar yg  penuh dengan bunga dan hiasan lainnya.

"kamu pake baju aku yah,baju yang dilemari gak layak pakai"ucapku memberikan bajuku pada amora sebelum amora masuk ke kamar mandi,tadi saat aku ingin menghambil bajuku aku tidak melihat ada baju yang cocok untuk amora

"kamu pakai apa?"tanyanya amora

"ada kaos dalam"jawabku mungkin amora penasaran baju apa yang ada di lemari,ia pun membuka lemari dah bener saja baju yang ada disana baju yang tidak layak pakai kekurangan bahan.

"sayang terimakasih sudah menikah denganku"ucapku setelah aku duduk disamping amora,aku menggengam tangan amora dan mengelus punggung tangan itu

"kamu tau, hari ini aku sangat bahagia, akhirnya kamu jadi milikku,aku merasa saat ini aku sedang bermimpi,kamu membuat duniaku semakin berwarna"ucapku

"kenapa kamu bisa mencintai aku? Sedangkan kamu bisa mendapatkan wanita yang jauh lebih baik dariku"tanya amora

"hati yang berbicara sayang,pertama kamu masuk kekelasku hatiku sudah memilihmu"jawab ku

"aku ngantuk, aku tidur deluan yah"ucap amora membaringkan tubuhnya membelakangiku

"ngantuk atau menghindar nih ceritanya? Ini malam pertama kita loh"goda ku memeluk amora dari belakang

"aku tidak menghindar"ucap amora

"lalu?"bisikku

"aku capek dan ngantuk,lagi pula aku sedang halangan"jawab amora

"yaahh puasa donk aku"ucapku pura-pura kecewa "gak apa-apa deh itung-itung kamu mempersiapkan diri"lanjutku kembali duduk

"kamu ngapain?"tanya amora saat ia merasa kakinya di tarik olehku

"mau olesin ini, lain kali jangan pakai sepatu sialan itu, lagian yang milih sepatu itu siapa sih? tinggi banget, ngeri aku tuh liatnya"ucapku memijit pelan kaki amora,mungkin amora tidak enakan jika kupelakukan seperti ini,ia pun jadi merubah posisinya menjadi duduk

"anggi yang pilih,dan lagi pula sepatunya cantik"jawab amora

"kalau di pakai hanya di altar gak apa-apa,tapi kamu makainya seharian"ucapku amora tidak mangatakan apa-apa lagi merasa tidak ada suara aku pun melihat amora yang sudah tertidur

"selamat tidur istriku"ucapku mengecup keningnya dan membenarkan posisinya agar berbaring.

JANDAKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang