DIMOHON PERHATIANNYA!!
BAGI YANG MERASA BELUM CUKUP UMUR SILAHKAN MENINGGALKAN CERITA INI, UNTUK KEBAIKAN DIRI SENDIRI!!
.
.
.
Btw ini 4601 word
.
.
.
Twincest. Little bondage. Sex Toys. Dirtytalk. Bahasa vulgar. Miss typos. OOC.
.
.
.
.
Bell tanda berakhirnya pelajaran hari itu berbunyi dengan keras memengkakkan telinga, membuat hampir sebagian pelajar di sekolah itu memiliki wajah yang berbinar-binar riang. Hari terakhir di sekolah untuk menikmati libur ganda di akhir pekan tentu saja hal yang paling dinantikan pelajar korban kekerasan kurikulum yang baru.
Tidak terkecuali si kembar. Si rambut hitam dan si rambut coklat.
Si coklat –yang kalian ketahui bernama Lee Renjun- tampak terburu-buru mengemasi buku pelajarannya yang tercecer. Dengan wajah sumringah ia mengucapkan salam kepada gurunya dan segera berjingkrak-jingkrak senang.
Sedangkan kembarannya, si hitam –Lee Jeno- tampak lebih diam dan sesekali mengawasi saudara kembarnya yang hyperaktif itu. Aw, bukan hanya saudara kembar. Namun belahan hatinya.
Adalah rahasia mereka berdua, dan mungkin Tuhan juga. Si kembar dari keluarga Lee itu mengidap incest –atau mungkin twincest- sejak di bangku SMP dan sekarang mereka sudah duduk di bangku akhir SMA. Sejak kecil mereka tidak terpisahkan, dan ditambah keadaan kedua orang tua yang super sibuk, jadi sangat mendukung mereka ketergantungan satu sama lain. Sejak saat itulah hal yang tabu dan menyeleweng itu dimulai.
Renjun sangat tergantung dengan keberadaan Jeno yang pada akhirnya selalu melindunginya, selalu menemaninya kemanapun ia pergi, selalu bersamanya setiap waktu. Benih cinta terlarang itu pada akhirnya tumbuh di hati Renjun dan terus berkembang. Sedangkan Jeno, dengan nalurinya ia selalu bersama Renjun, melindunginya, menjaganya. Dan sangat posesif dengan keberadaan saudara kembarnya itu. Tidak seorang pun boleh menyentuh saudara kembarnya itu.
Ngomong-ngomong soal posesif, sekarang Jeno tengah menatap saudara kembarnya yang tengah mengobrol dengan salah satu anak yang Jeno tempatkan dibagian atas daftar hitamnya. Si bungsu dari keluarga Na yang digosipkan tengah dekat dengan saudara kembarnya. Gosip itu menyebar dari sekelompok perempuan berisik yang menamakan grub mereka dengan "Yaoi Fans Club".
Mata Jeno tidak bisa lepas dari dua sejoli yang kelihatannya sedang berbincang mesra di depan kelas, tanpa memperdulikan anak-anak yang mulai buyar satu persatu menuju rumah mereka masing-masing.
"Jaemin, terima kasih atas bantuannya tadi," Renjun malah dengan gegabahnya tersenyum hangat pada Jaemin. Tanpa memperdulikan tatapan nyalang saudara kembarnya yang cukup posesif itu. Sedangkan Jaemin, seperti biasa ia tetap stay cool dengan wajah stoic dan hanya menjawab singkat perkataan Renjun.
'Cup'
Dengan singkat Renjun mengecup pipi kiri Jaemin dan melenggang kembali ke tempat duduknya. Membuat mata Jeno ataupun Jaemin sama-sama terbelalak. Jika Jaemin terbelalak karena kaget, Jeno lebih terbelalak karena emosi.