Nyali Alwi menciut saat mendengar suara itu, dan benar saja saat dia menoleh ke belakang, ternyata orang itu adalah Bu Susi. Bu Susi adalah guru BK sekaligus guru terkiller di SMA Garuda.
"Eh ibu, ada apa ya bu?" tanya Alwi sok-sok polos
"Ada apa kamu bilang? Kamu pasti sudah tahu apa kesalahan kamu kan? Sekarang ayo ikut ibu ke ruang BK." ucap bu Susi
"Bu jangan dong bu. Saya kan anak teladan bu. Lagian kan, yang mulai duluan itu si Fahri bu." ucap Alwi dengan memasang wajah memelas
"Iya ibu tahu, si Fahri juga bakal berurusan dengan ibu nanti, sekarang kamu ikut ibu dulu, cepat." ucap bu Susi dengan tatapan yang tajam
"Ihss ibu pun gak bisa di ajak kompromi lah." ujar Alwi
"CEPAT ALWI!" ucap bu Susi dengan nada membentak
Alwi yang tadinya masih berdiam diri, langsung lari terbirit-birit menuju ruang BK, karena mendengar ucapan bu Susi.
---
Saat ini Dinda, Clara, dan Nayya sedang berada di UKS bersama dengan Fahri.
"Nay, gue minta tolong sama lo buat obati abang gue dulu boleh? Soalnya gue dipanggil sama bu Susi ke ruang BK." pinta Dinda pada Nayya
"Ha? O-oh yaudah deh, oke. Si Clara ikut sama lo?" tanya Nayya gugup
"Iya, gak apa-apa kan? Gue takut kalau sendirian ke sana, apalagi di sana ada Alwi." ucap Dinda
"Emm.. Yaudah deh gak apa-apa." ucap Nayya sambil tersenyum paksa
"Oke deh gue tinggal dulu ya, bye." ucap Dinda
Nayya hanya menganggukan kepalanya sebagai jawaban.
"JANGAN CINLOK YAH, BAHAYA, HAHAHA." teriak Clara dari luar ruang UKS.
Fahri tersenyum mendengar ucapan Clara tadi, sementara Nayya tidak merespon apa-apa.
Suasana mencekam menyelimuti mereka berdua, tidak ada yang berani membuka pembicaraan. Nayya bingung harus berbuat apa, sementara Fahri sibuk memperhatikan Nayya.
"Jadi di obati gak nih?" sidir Fahri
Nayya langsung tersadar dari lamunannya, dan menoleh ke arah Fahri.
"Oh iya, lupa, maaf kak." ucap Nayya sambil menunduk, sementara Fahri tersenyum melihat tingkah Nayya.
"Yaudah obati gih." ucap Fahri sambil memperlihatkan tubuhnya yang babak belur.
Nayya pun mengambil kotak P3K nya dan mulai mengobati luka Fahri. Nayya melakukannya dengan telaten, karena kebetulan dia anggota PMR di sekolahnya.
"Awhh.. Sakit, pelan-pelan dong." ringis Fahri kesakitan saat Nayya tidak sengaja menekan lukanya
"Eh sakit ya? Maaf kak. Nayya gak sengaja." ucap Nayya
"Iya gak apa-apa kok, yaudah lanjutin aja, tapi pelan-pelan aja ya." pinta Fahri
Nayya mengangguk, dan melanjutkan kegiatannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Difficult Feeling[HIATUS]
Teen Fiction"Mulut bisa saja berbohong, tapi hati? Tidak bisa di bohongi. Aku tidak pernah memaksa mu untuk mencintai ku kembali. Aku hanya ingin kau belajar menghargai keberadaan ku sedikit saja. Hanya itu, tidak lebih. Bisa kah?" -Nayyana Raini Putri La...